CTS||6

866 85 21
                                    

Keesokan harinya

Sesuai dengan permintaan Calistya, akhirnya mereka mengunjungi Panti Kasih Bahagia. Saat mereka sampai di panti, mereka terkejut dengan keadaan panti itu yang sudah sangat tua bahkan ada beberapa yang sudah retak dan hancur. Terkejutan mereka selesai saat ada seseorang yang bicara.

"Ada yang bisa saya bantu tuan dan nyonya?" Tanya ibu panti itu dengan hati2. Sebelum mengeluarkan suara, tiba2 ada yang memanggil nama Calistya.

"KAK ASTYA" Teriak anak2 yang kenal dengannya.

"Halo semua" Jawabnya dengan senang.

"Kakak benar2 menepati janii kemarin" Ucap salah satu anak, dia hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Ayo main kak" Ajak salah satu anak, sekali lagi Calistya menganggukan kepalanya.

"Astya main dulu" Ijinnya buru2 saat dirinya sudah ditarik oleh anak2. Setelah Calistya menjauh, Keluarga Zephyr dan ibu panti masuk kedalam untuk membicarakan sesuatu yang diminta oleh Calistya.

Tidak sadar bahwa hari sudah akan menjelang sore, jadi Keluarga Zephyr memutuskan untuk pulang.

"Bagaimana tadi?" Tanyanya iseng, sebenarnya dia tau apa yang mereka bicarakan tadi.

"Sudah queen" Jawab oma Zasti, Calistya mengangguk.

Flashback

"Kami ingin membicarakan sesuatu dengan anda" Ucap Vina, ibu panti sudah sedikit was2.

"Baik silahkan ikuti saya" Ucap ibu panti. Mereka mulai mengikuti ibu panti.

"Maaf ruangannya berantakan" Gak enaknya dengan mereka.

"Tidak apa2" Zasti memaklumi.

"Um, apa yang ingin kalian bicarakan?"

"Merobohkan panti ini" Kata Derick dengan acuh tak acuh yang langsung mendapatkan jeweran sakti dari sang istri dan Derick selaku suami meringis kesakitan mendapatkan jeweran di telinganya.

"Aduh honey sakit tau!" Ucapnya sambil memohon kepada Vina dengan menggunakan jurus puppy eyes yang dimana langsung membuat semua keluarga Zephyr menatapnya jijik. Dengan tanpa rasa bersalah Vina melepaskan jewerannya dan Derick yang mengelus telinganya yang berdenyut2.

"....." Ibu panti berkedip dan menggigil ngeri. Dia merasa sulit untuk percaya dengan apa yang ia lihat.

"Ehem, ini adalah permintaan anak kami. Dia ingin merenovasi panti ini lebih bagus lagi dan nyaman untuk ditempati oleh anak2" Jelas Vina sambil berdehem atas apa yang ia lakukan tadi. Ucapan Vina membuat ibu panti tersadar dari lamunannya.

"Ta-t" Ucapan ibu panti terpotong.

"Kami yang akan membayar semuanya termasuk kebutuhan anak2 dan ibu. Untuk sementara waktu kalian akan tinggal di mansion barat milik kami, ibu panti tidak akan sendirian karena disana sudah kami persiapkan beberapa maid yang akan ikut menjaga anak2 dan bodyguard untuk melindungi kalian dari bahaya" Jelas Vina dengan menatap ibu panti lembut agar dia tidak terlalu gugup dan takut.

"Su-sungguh?" Tanyanya gak percaya, mereka menjawab dengan anggukan.

"Terimakasih tuan dan nyonya, terimakasih sudah membantu kami dan anak2" Ucapnya hampir sujud tapi ditahan oleh Vina yang langsung memeluk Ibu panti.

"Tidak apa2 ibu, kami senang membantu" Ucap Vina sambil mengelus punggung ibu panti, sedangkan Herry dan Derick sedari tadi hanya diam kayak patung (Dasar batu). Setelah beberapa menit akhirnya tangisan ibu panti berhenti.

"Nama ibu siapa?" Tanya Vina.

"Saya Leilin nyonya"

"Baiklah bi leilin, besok ada beberapa busa yang akan dating kesini untuk menjemput kalian dan maaf jika saya manggil ibu dengan bibi" Jelasnya.

Change The Storyline(Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang