9.30 pm
Michelle sudah menutup cafenya sejak 20 menit yang lalu, pegawainya juga sudah semua pulang ke rumah masing-masing. tapi dirinya masih betah duduk disalah satu bangku cafenya ditemani secangkir kopi hitamnya.
menyesap 2 hingga 3 putung rokok jua tidak membuatnya beringsut.
pikirannya menelusup kejadian dimana ia ditampar kenyataan bahwa ia tidak pernah dicintai oleh seseorang yang ia cintai dengan amat.
"harusnya gue dengerin kata-kata Kathrin dari awal kalo lo emang cuma main-main sama gue Key"
huftt
"seburuk itu ya gue di mata lo?"
"hahaa lagi-lagi nice try"
tok tok tok
sebuah ketukan di pintu kaca cafe membuat kepala Michelle menoleh
"ck ganggu banget"
dengan hati yang sedikit gondok tapi Michelle tetap membuka pintu kaca tersebut
"cafenya udah tu-tup ck lo lagi lo lagi, mau apa?"
"ngajak pergi"
"gue gamau"
"ga nerima penolakan"
"ck ngeselin banget si lo jadi orang"
"emang, udah ayo"
"bentar elah ngunci pintu dulu"
"kalo kemalingan saya yang tanggung jawab"
"gamau nerima duit haram"
ctakk
suara sentilan yang renyah oleh Marsha membuat Michelle mengaduh memegang bibirnya
"sembarangan"
....
selama didalam mobil Michelle hanya diam melihat jalanan yang bisa dikatakan sudah sepi, terlebih jalan yang mereka berdua lalui mengarah ke perbukitan.
Marsha juga tidak ingin membuka percakapan, ia mengerti bahwa Michelle sedang dalam mode tidak mood
"masih jauh?" tanya Michelle
"maybe masih sejam lagi, kenapa?"
"kepala gue agak pusing, gapapa 'kan kalo gue tidur?"
"tidur aja Chelle kenapa harus izin dulu coba"
"kasian lo nya ga ada temen melek"
"kamu melek tapi ga ngomong juga sama aja boong Chelle"
"sorry"
"don't say it, Saya ngerti"
"nanti kalo udah nyampe bangunin"
Marsha tidak menjawab, ia hanya menoleh ke arah Michelle yang sudah menutup matanya
terukir senyuman saat ia sedikit melirik wajah manis itu, rasanya ia bersyukur pada Tuhan karena telah dipertemukan dengan Michelle
selang berlalu 40 menit lebih, kini mobil milik Marsha sudah memasuki sebuah villa yang terbilang besar, kepalanya menoleh ke arah Michelle. gadis itu masih terlelap, ia jadi tak tega untuk membangunkannya
lalu Marsha keluar mobil dan menelfon penjaga villanya untuk meminta kunci
"maaf ya non Marsha mang Aris lama" ucap seorang laki-laki yang mungkin umurnya sudah memasuki setengah abad
"gapapa mang santai aja, sekarang bukain pintunya ya saya mau bawa seseorang masuk"
"ah iya non"
laki-laki itu segera membuka pintu utama, disusul Marsha yang menggendong Michelle
KAMU SEDANG MEMBACA
"RUMAH" ?
Teen Fictiongimana jadinya habis putus malah dijodohin sama orang yang kita baru kenal? "kenapa sih lo ga nolak aja?" "awalnya sih aku nolak, tapi pas tahu yang mau dijodohin sama aku itu ternyata kamu, aku gajadi nolak" "sinting" "i love u too" Note : gxg! y...