Bagian 11 (M)

1.6K 112 11
                                    

"eunghh"

jam menunjukkan pukul 05.00 pagi, Michelle meregangkan kedua tangannya lalu menoleh ke kiri melihat Marsha yang masih terlelap dengan tangan yang melingkar di atas perut Michelle

ia, Michelle, sedikit merasa sangsi. lalu sedetik kemudian rasa malu menyelimuti otaknya.

mengingat kejadian semalam seketika membuat pipinya terasa panas.

cupp

"kenapa sih" Michelle sedikit terkaget dengan gerakan cepat Marsha yang mencium pipi kirinya

"a-apa sih orang ga kenapa-napa"

"kok gugup? hayoo lagi mikirin yang engga-engga ya?"

"pikiran lo jelek banget"

"kalo iya juga gapapa sayang, aku siap melayani sesuai imajinasi kamu"

"sinting"

Marsha tertawa renyah melihat raut muka emosi istrinya, menurutnya Michelle itu gemesin kalo lagi mode galak

"kamu hari ini mau kemana?" tanya Marsha sembari menelusupkan wajahnya ke ceruk leher Michelle

"cafe mungkin, kenapa?"

"mau main lagi ga?" mendengar ucapan Marsha, seketika membuat Michelle sedikit menjauhkan tubuhnya

"engga!" jawab Michelle tegas

"kenapa?" tanya Marsha dengan tampang tanpa berdosanya

"pake nanya, itu gue masih sakit gila"

melihat raut wajah Marsha yang berubah menjadi lesu setidaknya membuat Michelle sedikit iba, tapi ia masih lelah dan bagian bawahnya masih terasa perih

"janji deh satu ronde aja" Marsha masih berusaha

"gamau Sha"

"kenapa sih? 'kan enak aku masukin bikin kamu ngedesah sampe merem melek minta dipuasin gitu"

ctakk

"awsshhh"

"lisannya, l-lagian kan itu ju- mmphhhh" masa bodo Michelle akan marah, Marsha tetap nekat

bibir keduanya sudah saling melumat, lebih tepatnya Marsha, tubuhnya sudah merangkak naik ke atas Michelle

diusapnya tengkuk Michelle untuk memperdalam ciumannya, kemudian beralih ke belakang telinga membuat Michelle tidak tahan untuk tidak mendesah, ingatkan Marsha bahwa itu adalah titik sensitif Michelle

"ahhh.. Marshaaa"

"iya sayangg?"

"jangannhh d-di situhh please hh ahh"

ciuman Marsha lalu turun ke leher Michelle yang bebas

digigit kecil leher putih itu membuat Michelle meringis

"shhh jangan buat tanda lagi, aku ke cafe hari ini Sha"

"bodo amat"

tangan kanan Marsha mulai meraba dada kiri Michelle yang tidak terbungkus apapun kemudian meremasnya kasar menciptakan desahan dari bibir indah Michelle

"ngghhh"

ciuman Marsha turun ke dada kanan Michelle, lalu melahap rakus gundukan putih itu lalu terdengar lenguhan-lenguhan indah

"yahhh ouhhh"

tangan kanan Marsha mulai mengelus perut rata Michelle, sedikit memberi tarian di jarinya.

lalu turun ke bawah, menyentuh bagian bawah Michelle yang sudah terasa basah di sela-sela jarinya

"ahhh sayanggghhh"

"RUMAH" ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang