hari ini adalah hari selasa. yah, selasa pertama di semester kedua kelas tujuh. selasa pertama yang kuawali dengan mendengar omelan ibuku yang menyuruhku bangun. hehe.
setelah terbangun dengan mood yang sedikit buruk, aku bergegas untuk menyelesaikan segala tugas pagi hariku dan berangkat ke sekolah.
setelah sampai di gerbang sekolah, akupun berhenti sejenak saat memasuki halaman sekolah yang terkadang menjadi lapangan upacara di sekolahku itu. setelah disambut dengan halaman, nampaklah masjid hijau yang damai dan tentram. sekolahku memang memiliki masjid sendiri.
selanjutnya, pemandangan yang menghiasi mataku adalah siswa siswi yang lalu lalang menuju kantin, masjid, gedung sekolah, dan tentu saja, parkiran. ada yang baru saja selesai memarkirkan motornya, ada yang baru saja selesai berbelanja di kantin, dan pemandangan yang paling kusukai adalah para siswa yang sedang melaksanakan sholat dhuha di dalam masjid.
aku melihat kakak kelas kemarin ada diantara siswa itu. ia meletakkan tasnya disampingnya, dan melaksanakan sholat dhuha dengan khusyu. aku memutuskan untuk tidak langsung ke kelas, karena kelasku pasti masih sepi. aku beranjak menuju kantin dan duduk di salah satu bangku yang menghadap ke masjid setelah membeli sebuah eskrim coklat.
aku menikmati eskrim coklat yang kubeli, sambil melihat segala macam pemandangan di pagi hari ini.
"masih pagi udah makan eskrim aja" sebuah suara mengagetkanku.
"hehehe, pagi bu" sapaku pada guru yang tadi menyapaku, lantas menyalimi tangannya. ia pun berlalu.
setelah menghabiskan sebungkus eskrim coklat, akupun memutuskan untuk ke kelasku. dan karena gedung kelasku berada di seberang kantin, maka aku harus melewati bagian depan masjid untuk sampai di gedung kelasku.
saat berada tepat di depan pintu masjid, sebuah lantunan ayat suci terdengar. di sekolahku, siswa dan siswi kelas 8, 9, 11, dan 12 akan bergantian mengerjakan tugas ini di setiap pagi, sekitar 15 menit sebelum bel berbunyi.
namun pagi ini, hatiku yang terlanjur kehilangan moodnya merasa lebih tenang. aku mematung, hingga sebuah tepukan di bahuku menyadarkanku.
"udah mau masuk nih, naik yok" ajak seorang perempuan yang usianya setahun lebih tua dariku. ia pun merangkulku.
aku mengangguk, dan ikut berjalan di sampingnya. tapi bahkan saat berjalan pun mataku tak lepas dari memandangi orang yang sedang melantunkan ayat suci di dalam masjid tadi.
sampai di depan kelasku, kakak kelas yang sedari tadi merangkulku dan mencoba menghiburku berhenti sejenak, dan melambaikan tangannya padaku.
"jangan badmood terus, ga baik" ucapnya sambil tersenyum dan menepuk bahuku. ia pun berlalu menuju kelasnya yang berada di sebelah kelasku.
aku pun tersenyum untuk kedua kalinya di pagi ini -setelah tersenyum karena mendengar lantunan ayat suci tadi.
aku menghembuskan nafas perlahan sembari memasuki kelasku. setelah meletakkan tas di tempat duduk kesayanganku, aku mengambil mukena dan melaksanakan sholat dhuha di belakang kelas. tak lama setelah menyimpan kembali mukena yang kugunakan ke dalam tasku, bel masuk pun berbunyi.
seorang guru perempuan memasuki kelasku. sepertinya, guru ini adalah guru bahasa indonesia. pembawaannya ramah dan sepertinya, ia senang bercerita. setidaknya, itulah kesan pertama yang kudapatkan darinya.
"assalamualaikum anak2" sapa guru tadi setelah kelas disiapkan oleh ketua kelasku. "waalaikumussalam bu" jawab kami kompak.
"ada yang belum kenal saya?" tanyanya. sebagian kecil siswa mengangguk -termasuk aku.
"bisa2nya kalian belum kenal saya" lanjutnya setelah melihat respon dari sebagian kami.
salah seorang temanku mengangkat tangan "ya silahkan" ucap guru tadi
"maaf bu, apa sebelumnya ibu pernah memperkenalkan diri di kelas kami?" tanyanya
"pertanyaan bagus, terimakasih" temanku pun kembali duduk di kursinya
"saya memang belum pernah memperkenalkan diri saya di kelas ini. lalu bagaimana bisa kalian mengenal saya, heh?!" tanya guru itu kepada siswa yang mengaku mengenalnya. aku sendiri pun jadi merasa bingung.
"spanduk di halaman bu" sahut salah seorang temanku. aku sendiri malah jadi mikir, emang iya? kok beda ya?
"pintar, darimana kamu tahu kalau yang ada di spanduk itu adalah wajah saya?" tanya guru itu lagi. "nebak doang bu" jawabnya lagi diikuti dengan cengiran dan tawa seisi kelas.
"yang ada di spanduk itu memang saya, waktu saya masih kurus. sekarang kan udah ngga kurus lagi" terangnya. iya deh bu.
"baiklah perkenalkan, nama saya adalah alfianti riana, saya adalah kepala sekolah sekaligus guru bahasa indonesia untuk murid kelas 8 dan 11. kalian bisa memanggil saya bu alfi" akhirnya, guru itupun memperkenalkan dirinya
"saya kesini pagi ini bukan untuk mengajar bahasa indonesia karena kalian masih kelas 7 dan belum waktunya untuk saya ajar. saya kesini hanya ingin mengajak kalian berbagi cerita selama jam pertama ini. untuk pekan ini, kalian masih pulang cepat kan?" tanyanya yang mendapat anggukan dari kami. selanjutnya, berjalanlah kelas cerita di pagi ini.
jam pertama yang berisi sharing mengasyikkan tadi pun selesai, dan dilanjut dengan istirahat sebelum melanjutkan jam kedua. saat istirahat, aku lebih memilih tetap berada dikelas dan meletakkan kepalaku ke atas meja. bahkan sampai semester dua, aku belum punya teman yang begitu dekat denganku.
"kantin yuk, ga pernah ikut kan?" ajak seorang temanku yang memang paling ramah di kelasku. aku menggeleng.
"gaboleh nolak" paksanya sambil menarik tanganku dengan senyum ramahnya. dan disinilah aku sekarang, dikantin sekolah. aku menghembus nafas perlahan, mencoba membiasakan untuk bersosialisasi dengan teman teman sekelasku.
meskipun sebenarnya aku sudah mulai sering berbicara dengan mereka, tetap saja sulit untuk terus mengikuti pembicaraan mereka.
"emang iya? ih aku ngga tuh" sahutku setelah sedikit mengikuti pembahasan teman temanku. mereka sedang membahas tentang rasa 'suka' kepada kakak kelas. dan tentu saja aku membantah, karena aku merasa aku tidak seperti itu.
"emang iya?" tanya temanku yang lainnya, tak percaya.
"belum itu mah, bentar lagi juga ada" sahut temanku yang satunya, yang lain tertawa.
"gausah dipikirin, tapi kalau bakalan ada juga gapapa kok" goda ai, temanku yang paling ramah itu.
namanya ainan, perempuan paling ramah dan paling bisa bergaul dengan siapa saja di kelasku. sifat ramahnya lah yang membuatku nyaman meski belum begitu mengenalnya. ia selalu berhasil memberi kesan pertama yang baik kepada setiap orang yang ditemuinya. dan, aku selalu iri dan ingin menjadi seramah dan sesupel ai.
"kalian udah mau kembali?" tanyaku pada teman teman ku yang mulai membereskan sisa makanan mereka.
"iya, yok" jawab ai. "duluan aja deh, aku mau beli eskrim dulu" tolakku. ai mengangguk, dan bergabung dengan temanku yang lainnya.
aku berjalan menuju freezer eskrim dan mengambil sebungkus eskrim buah.
Selesai istirahat, jam kedua berjalan sebagaimana mestinya. Dan sekarang, sudah waktunya untuk pulang. Selama sepekan ini, kami pulang sebelum Dzuhur, tapi pekan depan dan seterusnya, kami pulang setelah ashar. Yeaayy
Hai guysssss! Gimanaaa?? Komen dan vote yaaa🤗
Btw in syaa Allah tentangmu akan update tiap 2 kali sebulan, yaitu tiap tanggal 9 & 12 🥰
Tetap setia menanti yaaa
In syaa Allah kalau mood nanti up diluar jadwal, hehe.
Btw follow juga yaaa❤️❤️❤️
Support terus🔥😚
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan kita
Teen Fictionsepertinya, hidupku semula tenang sebelum mengenalmu sebelum hatiku yang dungu tertarik padamu dan semua berubah semenjak saat itu terimakasih tuan, kau menghargai rasa ini kau tau, fitrah diriku adalah rasa ini dan kau bahkan meminta maaf, karena t...