4

14K 543 25
                                    

Langsung scroll ke bawah jangan lupa okeeeee

Roberta POV

Aku ini memang bodoh membeli testpack tapi aku ini buta bagaimana aku mengetahuinya, sepulang sekolah aku meminta Dierta antar ke klinik di desa sebelah karena di desa ini mereka mengenalku yang ada paman dan bibi kena gunjingan sama seperti saat aku hamil Dierta, bisa tidak baik nanti kedai bibi dan paman. dokter menggenggam tanganku ya, aku hamil lagi dan aku tidak tahu siapa ayah bayi ini dulu aku tahu karena diego berisik saat ya "melakukannya" kali ini anak siapa? Pria misterius itu pikirku. Ku simpan poto USG bayiku berumur 8minggu dosaku apa?! anak ini laki-laki kata dokter. Setelah keluar dari klinik aku hendak memanggil Dierta aku menabrak pejalan kaki depanku.
"Kau tak punya mata" ucapnya murka
"Dasar buta" umpatnya
"Maaf aku memang buta" suaraku sedikit parau.
"Eh"

Aku berjalan memanggil Dierta, dia ku suruh menunggu di depan klinik dengan suster jaga aku tak mau dia mendengar hasil pemeriksaan. Anak 9tahun mungkin mengerti apa yang terjadi, ya mungkin aku hanya antisipasi yang ku beritahu aku kesini hanya mau mengunjungi temanku yang melahirkan padahal aku sedikit berbohong, tapi tak apa lah berbohong demi sedikit kebaikan.

Diego POV

Hari itu aku mengantar victoria cek kandungan semoga apa yang dibenaknya dan pikirannya hamil itu tidak benar, sebenarnya aku tidak ingin dia hamil tapi ibuku tetap saja mendesakku mengantarnya ke dokter kandungan selain memeriksa kandungannya yang tak kuyakini karena aku jika "melakukannya" dengannya selalu memakai pengaman kecuali dia mengandung benih pria lain aku sangat curiga padanya, wanita ini meski lahir dari keluarga berada sama sepertiku dia ini terkenal player sahabatku saja pernah menidurinya, sial!. Disamping itu aku juga mau periksa kesuburan.
Saat duduk mengantri depan pintu dokter ada wanita yang debat dengan seorang pria
"Kau tak punya mata" ucap laki-laki itu seperti murka
"Dasar buta" kesal mungkin
"Maaf aku memang buta" suaranya parau dan double what itu si buta sedang apa di dokter kandungan.
"Eh" Pria itu mundur, nama victoria di panggil setelah kepergian si buta dia memanggil nama anak perempuan "Dierta" hello itu kan anak yang di apotek beli testpack kehamilan apa iya dan....... mungkin si buta dan anak itu.... pikiranku berkecamuk no no no! Tidak mungkin si buta hamil dan fakta sedikit aku harus tanya dokter di dalam ruangan ini.

"Dokter kau tau wanita buta tadi" Ucapku berbisik.
"Haaa, wanita buta berambut merah??? Iya, tuan kasian tanpa suami tapi dihamili entah oleh siapa kandungannya tapi sehat 8minggu" ucapnya sambil membaca baca file di depan meja. Untung victoria sedang di periksa di dalam bilik dia tidak mungkin mendengar aku bertanya. Pikiranku masih saja berkutat pada si buta dan Victoria tiba-tiba membuatku sedikit tersentak dalam lamunanku dengan kedatangannya.

"Heh! Diego aku hamil 2minggu" ucap victoria mengganggu lamunanku.

"Siapa ayah bayi itu, kita tidak melakukan itu hampir satu bulan" tanyaku sengit.

"Rocco!"
"Pernikahan kita sebaiknya batal"
"Aku tidak mencintaimu diego"
"Ini hanya akan membodohi saja"
"Lebih baik kita segera berbicara kepada orangtua kita" cerocos victoria dia memang cerewet sialnya tak ada jeda untuk menyalip perkataannya.

"Ya,ya,ya kalo ibuku mengijinkan dari pertama aku tidak mau menikah denganmu tapi proses ini sudah hampir 80% cetak undangan dan sebar" ucapku sialan sekali pernikahan ini aku ingin menggagalkannya.

Sementara itu,

Roberta POV

"Mom, Nenek mau berbicara dan aku mau bermain keluar" Dierta berteriak padaku saat aku sedang mengelap pajangan dan sepertinya dia keluar dari rumah.

"Ya, jangan bermain terlalu jauh hanya di rumah patricia Dierta" teriakku.

Aku menuju ruangan Paman dan Bibi sedang mungkin minum kopi.

BLIND WOMAN [ RE - WRITE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang