2

59 8 0
                                    

Chaeyoung meremat rambut Jimin. Keduanya sekarang benar-benar akan menghabiskan malam bersama.

Chaeyoung sedikit kaget saat Jimin menerima ajakannya dengan sangat mudah.

Keduanya memilih motel terdekat.

Jimin bergerak terburu-buru. Ia menyentuh setiap permukaan tubuh Chaeyoung yang bisa ia capai dengan tangannya.

Jimin mendekat kearah leher Chaeyoung namun,

"Kenapa?" tanya Chaeyoung karena Jimin sekarang menjadi diam.

Dan saat Chaeyoung paham,

"Ahh, apa kamu tidak suka melakukannya dengan seseorang yang memiliki kissmark?"

"Kamu merasa tidak nyaman melakukannya denganku karena aku bekas orang lain?"

Jimin kemudian menatap Chaeyoung. Menatap dengan tenang.

Dan lagi-lagi Chaeyoung dibuat tertegun. Mata Jimin itu indah. Tatapannya lembut dan hangat.

Sangat berbanding terbalik dengan tubuhnya yang penuh otot.

"Tidak ada yang namanya bekas" katanya kemudian benar-benar mengecup leher Chaeyoung. Menciumnya dan menggigitnya.

Tangan Chaeyoung bergerak ke bawah. Meraih kancing celana Jimin.

Membukannya. Dan memasukan tangannya. Mengelus area privasi milik Jimin.

Jimin melenguh saat Chaeyoung memainkan miliknya.

Jimin meraih tangan Chaeyoung, menariknya. Menahannya diatas kepala Chaeyoung.

"Kamu tidak perlu melakukan inisiatif. Biar aku saja" kata Jimin.

Chaeyoung tersenyum miring, ia menatap wajah Jimin yang semakin seksi karena terbakar gairah nafsu. Jimin melepas kaosnya.

Kemudian Jimin menarik Chaeyoung untuk terduduk. Meraih kaos Chaeyoung dan melepasnya dengan lembut.

Jimin terdiam memandang tubuh bagian atas Chaeyoung yang sudah tidak tertutupi sehelai benang pun.

Chaeyoung meraih tangan Jimin dan menuntunnya untuk menyentuh dadanya.

"Ini bukan pertama kalinya untukmu, bukan?" tanya Chaeyoung.

Jimin menggeleng.

"Kalau begitu nikmati tubuhku sesukamu. Aku milikmu malam ini" kata Chaeyoung menggoda.

Namun tangan Jimin malah bergerak kearah bahu Chaeyoung, naik ke leher, mengusapnya pelan.

Dan berakhir pada sisi wajah Chaeyoung.

"Kamu sangat cantik" kata Jimin pelan.

Chaeyoung diam. Meskipun baru bersama hanya dalam beberapa jam, tapi segala tingkah dan kata-kata yang keluar dari mulut Jimin cukup membuat Chaeyoung merasa berbeda.

Tidak seperti kebanyakan partner sex-nya yang terburu-buru dan menuntut untuk dipuaskan.

Jimin berbeda.

"Berhentilah berpura-pura bersikap lemah lembut" kata Chaeyoung.

Jimin tersenyum kemudian mendekatkan tubuhnya. Memajukan wajahnya. Membuat jarak wajah keduanya cukup dekat.

"Aku tidak berpura-pura"

"Aku sangat apa adanya dihadapanmu, Park Chaeyoung"

Chaeyoung terdiam. Hatinya tersentuh.

Chaeyoung melihat kejujuran dan kehangatan dari pandangan Jimin. Suara Jimin bahkan mampu membuatnya malu karena telah berbicara sedikit buruk pada lelaki itu.

Stuck On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang