7

65 8 0
                                    

Chaeyoung meremat rambutnya kesal kemudian berbalik dan mengacungkan pisau lipatnya ke arah lelaki yang seharian ini selalu mengikutinya.

"Brengsek, berhenti mengikutiku" kesal Chaeyoung.

Jimin, seseorang yang mengikuti Chaeyoung sepanjang mereka berdua memasuki perusahaan bersama. Ada meeting untuk misi penting.

Jimin tersenyum dan menurunkan pisau lipat yang mengacung tepat didepan wajahnya.

"Chaeyoung-ah, itu berbahaya. Kamu tidak mungkin menyakiti kekasih barumu ini kan?"

Kekasih?

Benar.

Setelah memelas dan memaksa, akhirnya Chaeyoung menganggukan kepalanya untuk menjadi kekasih Jimin. Untuk satu bulan saja.

Hanya satu bulan. Dan Chaeyoung tidak berpikir hubungan ini adalah hubungan berarti.

Chaeyoung malah semakin mengacungkan mata pisaunya. Menekan leher Jimin.

"Berhenti berlebihan. Aku setuju menjadi kekasihmu bukan berarti kamu bisa berlaku seenaknya padaku" Chaeyoung menekan intonasi suaranya.

Jimin memilih diam dan menatap wajah kesal Chaeyoung dengan tenang. Bahkan saat mata pisau itu menusuk leher Jimin sedikit, lelaki itu hanya tersenyum.

Ada yang lebih menarik didepannya. Tusukan kecil mata pisau tidaklah berarti apapun.

Wajah cantik paripurna milik Chaeyoung ada didepannya. Jimin tidak mungkin menyia-nyiakan dengan tidak menatapnya dengan seluruh atensinya.

"Aku tidak memiliki pekerjaan dan tidak tau harus melakukan apa" balas Jimin dengan suara lembutnya.

Chaeyoung mendecih dan mengusap telinganya kasar, "Sial"

Chayeoung kesal karena suara Jimin itu sangat menyenangkan untuk didengar.

"Pergilah ke ruang meeting. 1 jam lagi akan dimulai" kata Chaeyoung akan berlalu.

"Lalu kamu mau kemana? Ayo ke ruang meeting bersama" kata Jimin dengan menahan lengan Chaeyoung.

"Aku akan menemui June" balas Chaeyoung.

Jimin sontak membuat raut wajahnya menjadi cemberut, "Kenapa kamu menyebut nama lelaki lain dihadapanku? Apa kamu juga akan berselingkuh dengannya?"

Chaeyoung menyerah.

Tingkah Jimin benar-benar diluar kendalinya.

Selingkuh? Dengan Koo June?

Lebih baik Chaeyoung bertarung dengan anaconda.

"Aku harus menyerahkan beberapa data pada June" kata Chaeyoung mencoba menahan emosinya.

"Kamu tidak akan berselingkuh dengannya bukan?" mata Jimin benar-benar melas. Seperti mata anak kucing jalanan yang minta diadopsi.

Chaeyoung menghela nafas, "Tidak. Aku akan menyerahkan data dan kemudian langsung pergi ke ruang meeting, Jimin-ah"

Dan mempan.

Panggilan akrab yang Chaeyoung gunakan untuk memanggil nama lelaki itu membuat Jimin menarik senyum lebarnya. Membuat matanya menghilang seperti bulan sabit.

Sangat cantik.

Jimin melepaskan tangannya yang menahan lengan Chaeyoung, "Baiklah, aku akan menunggumu diruang meeting, Chaeyoung-ah"

Chaeyoung akhirnya bisa bernafas lega. Ia bisa pergi dengan tenang sebelum,

"Tapi Chaeyoung-ah, dimana ruangan meeting itu?"

Stuck On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang