Malamnya.
"Aku akan mengurus semua informasi dan cctv malam ini. Aku ingin kalian berangkat pada pukul 3 pagi"
Semua orang menatap Chaeyoung dengan diam. Sekarang pukul 11 malam dan jika semuanya harus berangkat pada pukul 3 maka Chaeyoung hanya akan memiliki beberapa jam untuk bekerja.
Mungkin Eunwoo, Bambam dan Mina bisa dengan mudah setuju dengan itu. Chaeyoung adalah manusia gila kerja. Dia bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu yang singkat dan tergolong tidak masuk akal. Tapi berbeda dengan lelaki yang duduk disebelah Chaeyoung.
"Jika seperti itu, kapan kamu akan mengistirahatkan tubuhmu. Kita baru saja sampai 2 jam yang lalu"
Chaeyoung melirik Jimin akan menjawab namun,
"Hyung, kenapa kamu sangat repot akan Chaeyoung noona? Apakah kamu menyukainya, hah?" goda Bambam dengan menaik-turunkan alisnya.
Jimin menatap Bambam akan membalas tapi,
"Tapi hyung maaf sekali, Chaeyoung noona hanya mencintaiku. Jadi kamu mundurlah perlahan" kata Bambam dengan tersenyum bangga.
Yang lainnya?
Hanya diam tidak merespon. Lagipula Bambam sudah biasa melakukannya. Ia bahkan mengatakan untuk setiap gadis cantik di Canine adalah miliknya.
Ia pengabdi para wanita.
"Benarkan, sayang?" tanya Bambam pada Chaeyoung.
Chaeyoung bukannya menjawab malah menoleh pada Jimin. Jimin balas tersenyum.
"Tenang sayang. Aku tau bahwa kamu hanya mencintaiku dan aku satu-satunya kekasihmu" kata Jimin, kemudian mendekat dan, Cup!
Jimin mencium bibir Chaeyoung sekilas. Didepan semua orang.
"Omo!" Mina yang sedari tadi diam akhirnya bersuara karena kaget.
"N-noona, apa yang kamu lakukan? Kamu berselingkuh dariku?"
Chaeyoung tertawa pelan, "Maafkan aku, Bammie. Tapi Jimin jauh lebih menggoda daripada anak ingusan sepertimu"
"A-apa? Ingusan katamu? Noona, kamu sangat kejam" rajuk Bambam dan akan berlari kearah Mina, namun partnernya itu lebih dulu pergi masuk ke dalam kamarnya.
"Eunwoo hyung"
"Jangan mendekat brengsek" kata Eunwoo dengan bergidik ngeri karena Bambam benar-benar akan memeluknya.
"Kenapa semua orang jahat padaku? Eunwoo hyung, tunggu aku~" Bambam berlari mengejar Eunwoo yang keluar rumah.
Chaeyoung yang sedari tadi menjadi penonton hanya bisa tertawa. Maknae-nya memang memiliki otak udang namun itu cukup menghibur.
"Menyenangkan melihatmu tertawa, sayang"
Suara Jimin membuat Chaeyoung menoleh. Jimin tersenyum padanya dan menepuk kepalanya pelan.
"Jimin-ah"
"Mn?"
"Ayo berkencan denganku"
. . . . .
Jimin benar-benar menampakan raut wajah kesalnya. Ia cemberut.
"Ayolah Jimin. Bisakah kamu melakukannya dengan benar?"
Jimin menatap kearah bawah, "Apa kamu melihat aku sedang bersantai disini? Aku mencoba yang terbaik jika kamu ingin tau" kesalnya.
Pasalnya sekarang atau sudah 20 menit, Jimin berada diatas pohon lebat ini. Kencan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You
FanfictionSejauh apapun berlari, Chaeyoung akan kembali pada rasa yang sama