1

99 7 5
                                    

Disinilah aku saat ini. Duduk disebuah Caffe cukup ternama bersama salah satu staff kantorku Lee eunhyuk.

"Direktur. Mana Hyung anda?"tanya Eunhyuk dengan sopan.

"Sebentar lagi Hyuk. Hyungku lagi dijalan"ucap Donghae. Ia kemudian meminum kopinya.

Donghae sengaja memesan secangkir kopi hangat. Namun beda dengan Eunhyuk. Eunhyuk memesan kopi dan sepotong kue agar dia bisa memakanannya dengan santai.

"Baiklah Direktur Lee"ucap Eunhyuk.

"Baiklah Direktur Lee"ucap Eunhyuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian Donghae melihat Donghwa masuk kedalam Caffe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak lama kemudian Donghae melihat Donghwa masuk kedalam Caffe. Donghwa duduk disamping Donghae.

"Mianhe telah menungguku lama"cicit Donghwa.

"Nan gwenchana Hyung?. Wae?. Ada apa kau memanggilku kemari?"tanya Donghae.

Sebelum menjawab pertanyaan Donghae. Donghwa tersenyum terlebih dahulu kemudian ia mengeluarkan dua undangan pernikahannya dari dalam tasnya.

"Hyung kesini hanya ingin menyerahkan ini kepada kalian berdua. Jangan lupa datang ya"ucap Donghwa.

Karena penasaran. Donghae dan Eunhyuk membuka undangan itu. Ternyata adalah undangan pernikahan Donghwa dengan Im Yoona.

"Huwah selamat ya Hyung akhirnya Hyung bakalan nikah juga"seru Donghae refleks ia memeluk Donghwa.

Eunhyuk turut bahagia mendengarnya.

"Sebentar. Hyung ketoilet dulu ya" pamit Donghwa.

Donghae menganggukkan kepalanya. Donghwa pergi ketoilet.

 Donghwa pergi ketoilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya ditoilet. Donghwa mencengkram perutnya. Sungguh ini menyakitkan untuknya.

"Argh"ringis Donghwa.

"Kanker lambung ini. Apa akan membuat hidupku takkan lama?. Jika aku menikahi Yoona bagaimana dengan Yoona"Donghwa membatin tangan kirinya mencengkram perutnya sedangkan tangan kanannya mencengkram pinggiran wastapel.

Kedua mata Donghwa memanas seorang diri. Ia galau ia bingung. Apa yang harus dia lakukan?. Tetap menikahi Yoona kekasihnya atau sebaliknya?. Tapi sebagian undangan sudah tersebar luas.

"Maafkan aku Yoona"lirih Donghwa air matanya menetes begitu saja.






Bersambung

We got marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang