BAB 04

9 1 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Nafas yang terasa berat membuat ku tak nyaman hingga terbangun dari mimpi yang melelahkan , aku harap ini hanya mimpi yang bisa aku lalui . Saat ingin menggerakkan badan karna merasa tak nyaman yang mebuat nafas ku sesak seperti di timpa benda berat . Mata ku terbuka untuk memastikan kesadaran dengan penuh .

Sial ini bukan mimpi . Lagi lagi aku di bodohi oleh kelalaian ku sendiri . Permasalahan ku hanya berputar putar di satu titik yang sama .
Seokjin terbaring indah di sampingku sambil memeluk ku , penyebab nafas ku tercekat Karena lengan berat ny . Pukul menunjukan 03:10 dini hari , aku menatap atap kamar seokjin dan mengingat sudah berapa kali aku tertidur selalu dengan keadaan seperti ini . Rasa jijik ,benci ,emosi ,sedih ,dan rasa bersalah semua bercampur aduk di dalam satu perasaan ini . Aku tak tau harus berbuat apa karna setiap aku bertindak semua seakan akan telah di atur yang membuat ku tak bisa keluar dari lingkaran setan ini . Tak kusadari air mata ku menetes dengan sendiri nya . Membuat hidung ku panas dan perasaan tak ku sukai dari dulu menyedihkan , Yang hanya bisa diam tak melakukan apa apa dan hanya berharap keajaiban yang membantu permasalahan diriku .

Dengan kasar lengan seokjin ku hempas kan dan membuat dirinya terbangun dari mimpi indahnya. Aku bangun dari tidurku ingin beranjak dan menuju ujung kasur milik seokjin .

"Apa yang salah dengan mu sky?" SJN

Aku tak menjawab lebih memilih mengumpulkan kekuatan ku untuk bangun dan melawan sakit yang menyelimuti bagian pinggang  hingga bagian bawah ku . Pakaian yang berserakan di lantai ku punguti satu persatu dan memakai nya di depan mata seokjin . Aku berhenti di depan kaca di kamar seokjin . Dan memperbaiki kondisi pakaian ku yang sedikit berantakan .

"Hey..! Kau ingin meninggalkan ku seperti ini lagi ?" SJN .

"Tidak ada yang harus ku tunggu bersama bajingan seperti mu ."

"Kekekekek.... Lalu?,...... Kau akan pergi kerumah kekasihmu setelah melewati malam panas dengan ku?" SJN .

Seketika kepala ku memanas mendengar ucapan dari seorang namja yang masih terbaring dengan tangan yang menumpu kepala nya .
Aku berbalik menatap datar wajah iblis yang berkedok Manusia ini .

"Ayolah sky , semua tindakan mu sudah terbaca oleh ku , malam ini cukup dingin ,,,, kau lupa bahwa ini sudah memasuki musim dingin . Lebih baik kau kembali ke sisi ku agar kau tak mati kedinginan di luar sana" ucapnya sambil menepuk nepuk sisi kasur yang ku tempati tadi .

Satu hal yang ku pelajari dari kesalahan yang pernah mambwa ku ke titik aku harus bersimpuh pada lawan ku , kesabaran yang harus ku kontrol dan ketenangan melawan suatu kecemasan di hadapan ku . Mataku tertutup untuk beberapa saat ke depan untuk mengumpulkan kekuatan ku .

"Hidupku lebih terhormat mati kedinginan daripada bertatapan dengan pria sialan seperti dirimu".

Aku mengeluarkan flashdisk dari kantong mantel ku ,untung saja itu tidak terjatuh saat dia memindahkan ku ke rumah ini . Flashdisk yang ku pegang ku lempar ke arah nya .

"Apa ini?" SJN.

Aku berbalik menuju pintu kamar seokjin ingin keluar dari ruangan yang memuakan ini .

"Jangan terlalu bertingkah seokjin-ah , satu gertakan kecil tidak akan membuat mu goyah bukan" ucapku sebelum membuka pintu itu Tampa menatap dirinya .

Kaki ku melangkah keluar dari kamar itu dan menuju anak tangga penghubung pintu keluar ku dari rumah seokjin .
Aku tau saat ini bus tidak akan melalui jalan yang ku lewati ini . Malam semakin membuat ku lemah dari angin yang menusuk tulang ku . Cepat cepat aku menuju telfon umum yang berada di seberang  jalan , terpaksa aku menyebrang untuk mencapai telfon umum itu . Sial nya dari arah kanan aku melihat mobil yang ingin melintas , terpaksa aku harus menunggu mobil itu lewat karna jarak mobil itu sudah hampir dekat dengan ku .

"Sky".

Aku menoleh menatap ke arah mobil yang kini berhenti di depan ku .

"Yoongi?"

Pria itu keluar dari mobil mewah nya dan menghampiri ku dan memeluk ku .

"Apa yang kau lakukan sampai selarut ini ha?".

......

"Jawab ..." YG

.......

"Oke ... Maaf ,... di luar dingin ayo masuk" YG.

Aku hanya bisa diam memutar otak alasan apalagi yang harus ku pakai untuk menjawa pertanyaan yoongi . Aku tidak boleh gegabah untuk mengambil tindakan .
Yoongi terus menggenggam tangan ku untuk menjaga kehangatan ku . Sesekali aku melirik yoongi dengan tatapan yang khawatir .

"Kenapa tidak menelepon ku?.. dan jangan bilang kau ingin menggunakan telfon umum itu "  YG .

Ternyata yoongi memperhatikan sekeliling nya , sangat sulit untuk mengelabui yoongi .

"Handphone ku tak sengaja dibawa pak park tadi sore saat ingin kembali ke kantor" .

"Proyek apa ?" YG .

Aku tau kemana arah percakapan ini , yoongi sering memperhatikan keadaan dan jadwalku , membuat ku jatuh kembali ke kehangatan dari yoongi , manusia stundere yang menjadi pilihan ku .

"Proyek yang sama dengan bulan lalu hanya saja lokasi nya yang di ubah ".  Ucapku Tampa melihat ke arah nya .

Yoongi sadar dengan keanehan ku , aku terlalu tegang memikirkan jawaban yang ku buat dengan rapi .

"Bukan kah daerah ini dekat dengan rumah seokjin hyung ?, Kenapa tidak meminta bantuan ny untuk menghubungi ku?"

Beberapa detik jantung ku seperti berhenti berdetak , untung saja mimik wajah ku bisa ku atur .

"Kau tau bukan ,.... Aku tidak suka memberatkan orang lain dengan bantuan ku , kau tak sadar ini sudah jam berapa" .

"Kau juga tak sadar harus pulang jam berapa ?"

Aku terdiam , aku merasa jika percakapan ini diteruskan maka yoongi akan menyadari keganjilan dari pembahasan ini . Aku mengalah untuk saat ini .

"Maaf yoongi-a, aku akan lebih memperhatikan jadwal ku lagi kedepan nya " .

Yoongi mengecup punggung tanganku yang ia genggam sejak tadi . Dia tau saat² Diamana aku butuh suport untuk segala hal yang membuat aku lelah , aku merasa bersalah dengan apa yang telah aku lakukan padanya selama ini.  Apakah aku bisa bersama² dengan malaikat pelindung ini sampai ia mengetahui kebusukan diriku di belakang nya. Aku tidak bisa menatap wajah yoongi yang kini lebih menghawatirkan keadaan ku , andai dia tau diri k sudah menghianati dirinya .

"Maaf Sky..... , aku terlalu keras pada mu , jika hal buruk terjadi pada mu , aku tak bisa memaaf kan kelalaian ku ". YG.

"Hentikan yoongi-a , aku tidak akan memaafkan mu jika kau seperti ini lagi . Aku akan berhati hati ke depan nya , jangan lukai hati mu hanya kelalaian ku sendiri bukan karena kelalaian mu" .

Yoongi menghentikan mobil nya secara tiba tiba . Aku merasa binggung dengan alasan ia seperti ini secara tiba tiba , aku menerka nerka di pikiran ku , apakah aku mengatakan hal yang salah hingga membuat ia marah .

"Ada yang salah ?" Ucapku panik Karna yonggi memandangku begitu dalam . Aku tak mengerti apa yang di pikiran yoongi saat ini.

Yoongi tiba tiba menarik tengkuk ku untuk mendekat ke arah nya sontak mata ku tertutup dengan perlakuan nya . Tak di sangka benda kenyal yang ku inginkan mendarat di bibir ku , kecupan yang berubah menjadi lumatan hangat dan begitu dalam . Aku menyukai sisi yoongi yang begitu hangat pada ku . Aku merindukan bibir yoongi dan tangan kekar yang menyentuh kulit ku , di saat penyesalan yang melanda diriku, yoongi selalu menopang ku agar tidak jatuh dengan mudah nya .
Pautan itu lepas setelah oksigen yang di cadangkan habis . Mata kami berdua saling bertautan , aku melihat pandangan yang sulit di artikan dari yoongi .

"Istirahatlah di apartemen ku , pagi nanti aku akan mengantarmu bekerja". YG

Aku mengangguk dan perjalanan di lanjutkan menuju apartemen yoongi . Tempat dimana aku mencurahkan segala sesuatu yang tertahan ,tempat yang nyaman membuat ku ingin kembali ke tempat itu jika aku ingin .






.
.
.
.




Devil People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang