BAB 6

7 1 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini waktu yang tepat untuk menambah energi dengan makanan berat dan berminyak . Jam makan siang yang membuat para pekerja di seluruh kota Seoul berhamburan untuk mengisi kalori tubuhnya.
Saat ini tubuhku masih berkutik dengan komputer yang ada di depan ku , setelah kejadian yang lumayan menghiburku membuat hasrat ku bergejolak untuk menghancurkan para pengganggu di sekililingku . Semua file yang di berikan direktur perusahaan ini ku tata dengan rapi Tampa ada yang ku rusak dak tak lupa duplikat file yang di anggap bisa menjadi senjata ku nanti ny. Ruangan meeting yang sunyi membuat ku mudah untuk terfokus pada pekerjaan ku saat ini. 95% tugas ku hampir selesai dan di barengi dengan kedatangan ayahku.

"Apa yang kau rencanakan bersama seokjin nona?" -SW.

Mata ku tak lepas dari layar komputer dan tangan yang cepat menekan tombol yang ada di bawah ku.

"Menurut anda apakah saya bisa bekerja sama dengan pria seperti kalian pak?" .

Tampak sedikit kegelisahan pada raut wajah profesional milik ayahku . Sekarang aku bisa menebak kalau dia sedang memikirkan sesuatu yang tak terduga dari ku . Dan di saat itu juga pekerjaan ku selesai dengan rapi dan bersiap untuk keluar dari kandang iblis ini.

"Jangan terlalu mencemaskan sebuah penghianatan pak, karna kalian sedang menata itu dengan rapi bukan?"

"Yahhhh kau memang mirip dengan ibumu , kata² bijak yang membuat lawan mengatur ulang sebuah keyakinan adalah ciri khas dari keluarga ibumu. " -SW.

Aku tersenyum simpul dengan tuturan fakta dari mulut ayah ku . Kini mata ku berani menatap mata tajam dari ayahku , sudah lama rasanya tidak melihat Mata yang penuh dengan dusta dan rencana kotor di dalam ny.

"Yaa anda benar sekali pak , tapi jangan lupakan dengan darah yng ku miliki , aku mendengar sebuah artikel majalah yang dulu pernah ku baca , seorang putri kecil akan mengcopy bakat dari ayah ny , dan kau tau ? Tidak terlalu buruk menjadi keturunan Choi Siwon".

Saat ini hari ku sangat sangat berpesta dengan apa yang ku lihat saat ini , di mulai dari tatapan marah dari seokjin dan kini aku melihat tatapan tajam dari ayah ku sendiri . Sungguh pemandangan yang tak bisa kulupakan. Senyumku merekah dari ujung bibir ku dan meninggalkan pria yng sudah berumur itu dengan tegangan leher yang membuat nya terlihat indah .

Aku menuju parkiran setelah mengabari pak Lee untuk menjemput ku , pak Lee adalah sopirku semenjak aku duduk di bangku sekolah dasar. Dia mengabdi pada keluarga ku tanpa terikat dengan apapun , salah satu orang yang bisa ku percaya setelah ibuku.
Jalanan kota Seoul yang sedikit ramai karna jam makan siang membuat ku menikmati jalanan kota dengan perkiraan² yang akan terjadi setelah aku salah mengambil langkah.

"Anda terlalu lemah untuk sampai ke tempat tujuan nona, bagiamana dengan jajangmyon untuk mengisi kalori tubuh anda" -pak Lee

Aku tersenyum simpul tanpa mengalihkan pandangan ku dari jalanan kota .

"Ide bagus untuk mengembalikan lemak tubuhku pak Lee "

Aku menatap pak Lee dengan senyumanku , pak Lee sudah bekerja selama 20 tahun dengan keluarga ku , setidak ny diri yang kosong ini di temani dengan orang baik seperti pak Lee. Aku sangat bersyukur masih memiliki pak Lee di samping ku , ingin rasanya menjadi anak pak Lee di perhatikan layaknya belahan hati , karna sosok seperti pak Lee yg ku butuhkan menggantikan seorang ayah .

Mobil sudah terparkir di halaman restoran , aku bersiap untuk keluar tapi tak ada tanda tanda pak Lee untuk mengikutiku.

"Apa yang anda pikirkan , ayo!".

Pak Lee menatap ku dengan tatapan yang sedikit membingungkan membuat ku juga memiringkan kepala ku . Dan sedetik kemudian aku memperhatikan sekitaran resto .
Benar..!! Aku baru ingat kalau di sekitar sini  adalah resto milik istri pak Lee ah maksud ku mantan istri pak Lee .

Devil People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang