BAB 4

0 2 0
                                    

Assalamualaikum para pembaca setia ku
Author cantiknya balik lagi nih dengan cerita yang masih itu² aja sih heheh

Ga perlu pakai cepat
Selamat membaca jgn lupa like, vote dan komen yeahh

Setelah jam kuliah Halwa selesai dia dan teman-temannya menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang dari pas di kelas sudah bernyanyi minta di isi. Belum lagi dosen yang mengajar lamanya minta ampun. Jam ngajarnya cuman 1 jam tapi malah ada 3 jam dia mengajar.

Ga bisa berhenti kalau ngomong ada aja bahasan yang jadi pembahasan pengen negur takut kena amukan secara sang dosen ini suka sensian kayak anak cewek yang lagi datang bulan. Kalau sampai-sampai omongannya di potong.

" Pak Husein kaga capek apa ngomong terus ga di rem". Gerutu Inara.
" Terus nih ya masa Bapak ngasih tugas banyak banget.belum lagi pameran minggu depan banyak banget perintahnya harus ini harus itu semuanya harus serba ada. Kurang inilah tambah inilah?." Tambah Nadira

"Jangan lupa bapak ngundang banyak orang penting buat Pameran kali ini. Katanya kita harus all out dari acara yang bakal di adain kampus". Katanya kalau kampus hanya ngundang Mahasiswa kampus lain. Kita harus undang petinggi kampus lain atau kalau bisa sampai pejabat pemerintah". Imbuh Inara

" Aku malah ga dengar dia ngomong kayak gitu sangking ngantuk banget aku. Pengen tidur ga bisa bapak ketat banget. Gerak dikit aja udah di bilang ga fokus" . Sahut Nisa. Dia yang sengaja makan dikit di rumah supaya tidak mengantuk pas kuliah tetap aja matanya pengen nutup. Mau gerak dikit di tegur di kira ga fokus memperhatikan.

"Aku udah kayak pengen teriak bilang ke babak,pak saya udah capek duduk tegak pengen gerak dikit biar badan saya ga kaku dengar bapak ngomong non stop. Bukan ga fokus loh pak" . Sambung Nisa menggebu.

Halwa hanya tersenyum mendengar gerutu teman-temannya. Dia akui sang dosen memang kadang suka ngeselin bin bosanin tapi mau apa lagi itu udah jadi kewajiban mereka untuk memperhatikan dan mendengar penjelasan dosen.

Saat di Kantin Halwa dan teman-temannya bingung mau ingin duduk dimana karena semua bangku di kantin sudah full semua. Tidak jauh dari sana Fazrul yang melihat Halwa berdiri memegang makanannya. Berdiri dari tempatnya dan memanggil Halwa dan ke tiga temannya untuk duduk ditempatnya.

"Kayaknya dia manggil kita untuk duduk di sana deh". Imbuh Nadira yang melihat ke arah pandangan Fazrul.

Halwa mengerutkan keningnya bingung dan ikut melihat ke arah Fazrul yang berdiri dan menyuruh mereka menghampiri Fazrul dan kedua temannya.

Halwa masih berdiri ditempatnya tidak tahu akan melakukan apa.Ia tidak berani  menghampiri Fazrul dengan dua temannya. Tapi ia juga lelah berdiri tak kunjung mendapat tempat, menunggu Mahasiswa lain selesai dengan Makannya malah akan membuat dirinya telat masuk.

"Aduh Halwa itu kayaknya kak Fazrul dari tadi manggil kita deh ih". Nisa yang sudah bosan membuyarkan lamunan Halwa.
"Cepetan, kita udah dari tadi berdiri disini,mau ke tempat kak Fazrul kamunya malah diam ngelamun." Celoteh Nisa sesekali memperbaiki pegangannya di nampang yang dibawanya.

"Ayo". Ajak Halwa final dia juga tidak tega dengan ketiga sahabatnya.
Dengan semangat 45 Nisa,Inara dan Nadira berjalan dengan cepat kearah Fazrul. Cacing-cacing di dalam perut mereka sudah meronta ingin di isi. Walaupun mereka bingung kenapa Halwa bisa kenal dengan Senior kece satu itu udah ganteng ketua BEM lagi.

Ditempatnya Halwa agak sedikit risih sebab di depannya Ia berhadapan dengan Fazrul. Posisinya ia berada di tengah-tengah di samping kirinya duduk Inara dan disamping kanannya duduk Nadira lalu di samping Nadira ada Nisa. Lalu di depan mereka duduk Fazrul yang berhadapan dengan Halwa lalu di samping Fazrul duduk temannya. Mereka hanya berdua makanya Fazrul memangil Halwa dan teman-temannya. Meja Di Kantin kampus berbentuk persegi panjang hanya Bangku yang tersedia tidak begitu cukup untuk Mahasiswa yang terkadang membuat mereka tidak mendapatkan tempat  .

Love in silence[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang