Bagian 1

123 8 5
                                    

Sang matahari enggan menampakan sinarnya. Langit mendung dan rintik gerimis mewarnai pagi ini. Seorang remaja  berbalut seragam putih abu-abu berlari mengejar bus sekolah yang akan ia naiki. Akhirnya ia dapat mengejar bus tersebut. Suasana di dalam bus sangat ramai. Tidak menyisakan tempat duduk satu pun untuk remaja tersebut, dengan terpaksa remaja tersebut berdiri sampai sekolah tempat ia menimba ilmu.
"Shit.. Mang sial w pagi ini. Motor pake acara mogok, hampir ketinggalan bus, gak dapet tempat duduk pula, lengkap penderitaan w." remaja tersebut berbicara sendiri.

"Al... Alwi.." terdengar suara teriakan dari arah belakang bus
Yang memanggil namanya ya.. Remaja tersebut biasa di panggil Alwi. Ia pun menoleh ke arah suara, penglihatannya pun menangkap sosok teman dekat nya yang sedang duduk di bangku belakang bus. Alwi pun menghampiri temannya tersebut dengan berpegangan karena laju bus sedikit kencang.

"Pantesan pagi-pagi udah ujan gini, ternyata seorang Alwi naik bus, hal yang jarang terjadi." cerocos martin.

" lebay lu, emang lagi musim ujan kali." ucap Alwi sambil menggeplak kepala martin.

" Motor lu kemana emang??.

" w gadein." Ucap Alwi kesal.

"Serius lu."

" gak lah. Motor w mogok, terpaksa w naik bus jadinya."

"Eh wi lu udah ngerjain tugas Biologi belum.??
" Astagfirullah w lupa bgt."
" lu belum ngerjain ya?
" w udah ngerjain. tapi w taruh di meja makan, w lupa bawa lagi."
" bener- bener sial banget w hari ini."
" wkwkwk siap-siap di jemur di tengah lapangan lu sama bu Ambar."
" seneng bgt lu liat w menderita."

Mereka terus mengobrol hingga tak terasa sudah sampai di halte sekolah. kemudian mereka berjalan beriringan sambil sesekali saling mengejek.

🌸🌸🌸
Sesampainya di kelas mereka duduk di bangku paling pojok kelas.
" woy.. Al siapin mental buat ngadepin kemarahan bu Ambar."

"santuy.. Aja." ucap Al dengan entengnya

" Alwi..." Tammy berteriak memanggil adik nya, Alwi seketika menoleh ke arah suara.
" kak Tam.. Ada apa?"
" nih w bawa apa?" sambil menunjukan buku tulis biologi milik Alwi.
" wahhh... Makasih kak. Udah nyelametin hidup aku." ucap Alwi dengan mata berbinar
"lebay lu Al." ucap martin.
" biarin." Ucap Al
" ko buku biologi aku bisa sama kakak si?."
"Tadi kakak gak sengaja liat buku kamu di meja makan, terus kakak inisiatif bawa buku kamu."
" kak tam is the best pokoknya."ucap al sambil tersenyum

🌸🌸🌸
Sore hari di kediaman Gifari. Al sedang santai di halaman rumah sambil baca buku. Tiba-tiba ada yang memegang pundak nya. Al pun menoleh.
"Kak tam... Kirain siapa."
"Mau ikut gak jemput kak Ridho di bandara."
" siapa aja yang ikut kebandara kak?"
" Aku sama El. Kalau kamu ikut ya sama kamu juga."
" Ayah gak ikut.?"
"Gak, ayah ada meeting katanya."
"Hmmm.. Gak deh."
"Ikut aja yuk.. Sekalian makan malem di luar Al."
" hmmm yaudah deh aku ikut."
" nah.. Gitu dong.."
" Yaudah aku ganti baju dulu kak."
" oke,, kakak tunggu."
Tammy menunggu Al di ruang tamu. El lebih dulu menghampiri tammy.
" yuk kak." ucap El menghampiri tammy
"Tunggu Alwi dulu, katanya mau ikut."
"Al..Alwi.. Cepetan.." tammy berteriak
" iya kak.." sambil menghampiri tammy.
Mereka bertiga menjemput Ridho yang sudah dua bulan ini berada di prancis mengurus perusahaan sang ayah. Karena urusan di sana sudah selesai akhirnya ridho kembali ke indonesia.
Sesampainya di bandara mereka mencari ke beradaan Ridho.
Kemudian mereka melihat Ridho yang sedang ke susahan membawa koper nya.
" kak Ridho.." teriak El sambil berlari menghampiri Ridho.

Grap"
El berlari dan memeluk Ridho.
"el kangen kak Ridho."
" kakak juga kangen bgt sama el, kak tammy mana?"
"Itu" sambil menunjuk Tammy dan Al yang sedang berjalan menghampiri mereka. Kemudian Ridho mengelus rambut panjang Tammy.
Al bermaksud menyentuh tangan ridho namun di acuhkan. Malah ridho bergegas pergi dengan merangkul bahu El dan Tammy.
Al ditinggalkan dengan koper yang lumayan berat. Dengan terpaksa Al membawa koper tersebut.
" huh. Sebenernya w adek nya bukan si." ucap Al sedikit kesal

Alwi mengikuti langkah mereka menuju parkiran bandara dengan terseok-seok, karena koper yang ia bawa lumayan berat. Ia menaruh koper tersebut di bagasi mobil. Sedangkan saudara- saudaranya sedang asik mengobrol. Rasanya ia ingin menghilang saja karena di acuhkan. Sebelum pulang kerumah, mereka mampir di restoran untuk makan malam. Tetap saja Alwi selalu di acuhkan, hanya tammy yang mengajak Alwi sesekali mengobrol. Alwi berharap malam ini segera berlalu.
Sesampainya di rumah.
"Oleh.. Oleh nya mana ka?" Ucap El
"Oh iya, kakak beliin sepatu buat El dan Tammy." ucap Ridho sambil memberikan paperbag kepada El dan Tammy.
"Buat Alwi mana kak? Kak Idho gak beli buat Alwi? Ucap tammy
" kakak lupa." ucap Ridho santai
" kakak kok gitu si, Alwi juga kan adek nya kak Ridho." ucap tammy kesal
Karena segan meladeni tammy yang mulai kesal Ridho malah Pergi ke kamarnya karena lelah. Sedangkan Alwi hanya diam namun di hatinya terasa sangat sakit dan sesak, sampai segitunya kak Ridho lupa dengan nya. itulah yang membuat Alwi enggan berlama- lama di dekat keluarga nya. Karena ia merasa terasingkan, di acuhkan dan tak dianggap keberadaannya.
" gak apa-apa kak. Mungkin kak Ridho terlalu sibuk, sehingga lupa." ucap Alwi sambil tersenyum yang di paksakan.
Sebenarnya Alwi sudah terbiasa dengan hal seperti itu sejak kecil. Pada saat Alwi masih berumur lima tahun ayahnya pulang dari luar kota membawa mainan untuk ke tiga saudaranya. sedangkan Alwi tidak di belikan mainan. Alwi yang ingin Mainan juga akhirnya merebut mainan El. Membuat El menangis. Alhasil Alwi yang mendapatkan hukuman dari Ayah.

🌸🌸🌸
Pagi hari di kediaman Algifari. Alwi sedang mengantarkan kopi ke  kamar sang ayah. Dia masuk ke dalam kamar namun sang ayah sedang berada di kamar mandi.
"Ayah ini kopi nya." ucap Alwi sambil menaruh kopi di meja kerja sang Ayah.
"Iya.. Taruh di meja aja. Ucap ayah sedikit berteriak. Kemudian Alwi bergegas keluar dari kamar sang ayah. Kemudian ia berpapasan dengan El saudara kembar nya. Mereka saling tatap sebentar, kemudian berlalu begitu saja.
Namun ketika Alwi sedang meminum susunya di meja makan tiba- tiba teriakan sang Ayah membuat dirinya terkejut dan membuat dirinya tersedak.

"Alwi...." teriak sang Ayah
"Uhuk..uhuk.." Alwi terbatuk akibat tersedak.
"Iya ayah.." sambil menghampiri sang ayah
"Sini kamu."
Alwi tertunduk takut dan bingung kenapa tiba-tiba sang ayah seperti mau marah padanya.
"Lihat ini... Kamu yang sudah menumpahkan kopi di meja ayah kan. Habis semuanya." bentak Andi gifari ayah Alwi.
Alwi menggeleng sambil menunduk.
"Gak yah. bukan Al"
"Lalu siapa,? Hahh.. Cuma kamu yang masuk ke kamar ayah."
" Sini kamu." ucap ayah sambil menarik tangan Al dan mengguyur tangan Al dengan air panas yang kebetulan ada di meja makan.
"Panas yah... Sakit.." ucap Al sambil menangis

El tersenyum melihat Al seperti itu, ia sangat senang melihat saudaranya tersakiti.
Tammy yang tiba- tiba datang karena mendengar keributan sangat terkejut melihat sang adik.
"Ya Allah Al..." ucap Tammy sambil menutup bibirnya dan mata nya berkaca-kaca.
"Ayah kenapa, tega sakitin Al?"
"Itu hukuman untuk anak seperti dia, anak yang bisa nya nyusahin aja."
"Ayah sudah kelewatan."
"Tammy. anak kurang ajar seperti dia harus di beri pelajaran. Berkas-berkas itu sangat penting bahkan lebih penting dari anak itu."
" jadi maksud ayah anak-anak ayah gak penting buat ayah."tammy mulai terbawa emosi.
Sang Ayah pergi begitu saja. Tidak ingin perdebatan berlanjut
Kemudian Tammy memegang bahu Al dan mengajak Al duduk.
"Sini kakak obati. kakak ambil kotak P3k dulu yah."
Al hanya mengangguk. Beberapa detik kemudian Tammy kembali dengan membawa kotak P3k.
Tammy mengobati luka Al dengan hati-hati. Sesekali Al meringis karena perih.
" sssssttt..sakit kak. Pelan-pelan kak."
"Iya ini kakak pelan kok."

"Segitu perhatian nya ya lo sama dia, asal lo tau dia itu bukan adek kandung kita."
Tammy sangat terkejut mendengar ucapan Ridho yang tiba-tiba.
" maksud Kak Idho apa? Tammy gak ngerti."

"Ridho... Jaga ucapan mu." ucap sang ayah yang ternyata mendengar ucapan ridho.

Bersambung...

Part ini masih belum apa² ya gaes..
Masih banyak hal rumit tentang hidup seorang M.Alwi Algifari

Segini dulu yah...
Makasih yang udah berkenan Vote cerita Aku..🙏

Rahasia TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang