"Ini obat apa Al?? Bapak menemukan obat itu di tas kamu. Pak Darmawan bertanya kepada Al yang duduk di hadapannya.
"Itu obat... Mmmm obat.." Al gugup dan bingung harus menjawab apa. Sungguh otak nya saa
t ini ngeblank seketika.
"Apa ini semacam obat²an terlarang Al?
Al menggeleng, "apa kamu sakit Al? Ucap Pak Darmawan lagi
"Tidak pak Alwi gak sakit ko."
"Lalu ini obat apa?" Al hanya diam dan menunduk"Itu obat semacam ekstasi pak." ucap faris yang duduk di samping Alwi.
Seketika Alwi melirik ke arah faris dengan tatapan tajam.
"Jaga mulut lu ris, w bukan pecandu kaya lu.""Sudah..sudah.. Saya akan laporkan masalah ini ke orang tua kalian"
....
Kini Al sedang melamun di taman sekolah. "Al... " tammy menepuk pundak sang adik membuat Al kaget.
" kak tammy... Bikin kaget aja." ucap Al sambil mengelus dada kirinya yang sedikit nyeri.
" kakak percaya sama kamu Al, kamu gak mungkin mengkonsumsi obat-obatan terlarang itu."
"Makasih kak, tapiii.. Ayah..
Al takut kak Ayah pasti marah besar sama Alwi. Ayah pasti gak akan percaya sama Alwi."
"Kakak akan bantu kamu semampu kakak."
"Makasih kak."....
Di kediaman Gifari Alwi dan Tammy baru saja sampai. Ia memasuki rumah.
"Alwi..." seseorang memanggilnya dengan nada keras
Al tersentak dan menoleh ke arah yang memanggilnya."Sini kamu.." ternyata yang memanggilnya adalah sang ayah
" mau mu apa hah.. Kamu mau mati mengkonsumsi obat obatan terlarang seperti itu. Bikin malu saja kamu." marah sang ayah
"Demi Allah yah, Al gak mengkonsumsi obat-obatan kaya gitu yah." ucap Alwi sambil menunduk.
" jangan bohong kamu.." sang ayah menarik lengan Alwi dengan kasar .
Alwi hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah sang ayah dengan terseok-seok.
Sesampainya di teras rumah Alwi di hempaskan begitu saja oleh sang ayah.
" pergi kamu dari rumah saya."
"Ayah,,, jangan usir Al, maafin Al yah." Al menangis sambil bersimpuh memegangi kaki sang ayah.
"Kemana Al harus pergi yah.." Alwi terisak
Andi yang sudah sangat emosi menghempaskan kaki nya yang di pegangi oleh Al. Wajah Alwi tak sengaja ke tendang oleh sang Ayah cukup keras bahkan Andi saat ini sedang menggunakan sepatu fantofel. Al tersungkur kepala nya terhantuk pinggiran teras.
Kening Alwi terluka." Akhh... "Kepalanya terasa pening sekarang, dengan perlahan darah keluar dari sela-sela rambut Alwi.
"Alwi...." Tammy berteriak sambil berlari menghampiri Alwi dan merengkuh tubuh Alwi.
"Ayah... Sudah kasihan Al yah." ucap tammy sambil terisak
" tammy jangan ikut campur kamu. Ini hukuman buat anak yang sudah buat ayah malu."" kak.. " Al menggeleng lemah. Mengisaratkan bahwa dirinya tidak perlu di bantu oleh tammy.
"Ayah maafin Al yah, jangan usir Alwi yah, ini rumahnya, dia mau tinggal dimana kalau ayah mengusirnya." tammy memohon
"Akkhhh..." Rintih Al sambil memegangi kepalanya.
"Alwi.. "
" kepala Alwi sakit banget kak.. Akh.. "
Sesekali Alwi memejamkan matanya menahan rasa sakit.Alwi mengusap darah yang keluar dari kening nya namun darah nya tidak kunjung berhenti. Mengalir sampai mengotori seragam yang ia kenakan.
Kepala nya semakin pening dan ia sudah tidak sanggup menahan rasa sakitnya." kak... Sak..it"
Al sudah di ambang batas kesadarannya. Dan akhirnya Al menyerah."Al...Alwi.. Bangun dek.." tammy menepuk nepuk pelan pipi Alwi namun Alwi tidak merespon.
Alwi sudah kehilangan penuh kesadarannya."Ayah... Tolong Alwi yah...
Andi membulatkan matanya ketika melihat sang anak tidak sadarkan diri. Kemudian Andi mengambil alih tubuh Alwi yang berada di pangkuan tammy.
" kita ke rumah sakit sekarang." ucap Andi sambil menggendong tubuh Alwi
Tammy mengangguk sambil mengusap kasar air matanya dan mengikuti langkah sang ayah.
Sesampainya di rumah sakit.
Kini Andi dan tammy sedang duduk di depan ruang UGD.Sedangkan Alwi sedang di tangani oleh satu dokter dan beberapa perawat di dalam.
Satu perawat membersihkan darah di kening Alwi dan yang lain sibuk memakaikan infus, memeriksa tekanan darah dan memakaikan oximeter.
"Luka di kening pasien cukup dalam sehingga pasien banyak kehilangan darah."
"Siapkan tranfusi darah sus."
"Siap dok"
...Di depan ruang oprasi tammy dan Andi terlihat gelisah tidak ada percakapan di antara mereka. Andi terlihat sangat menyesal karena sudah membuat Alwi sampai seperti ini. Ia hanya terbawa emosi. Di dalam lubuk hati nya yang paling dalam tersimpan rasa sayang yang amat sangat hanya saja ia enggan mengungkapkannya.
Ia hanya mencari pelampiasan atas ke salahan nya di masa lalu.
Malang nya Alwi lah yang menjadi pelampiasan nya, karena menurut nya Alwi anak seorang wanita yang sudah menghancurkan keluarga nya....
Pintu ruang oprasi terbuka terlihat brangkar Alwi di dorong keluar oleh para perawat.
"Dok gimana keadaan anak saya?" ucap Andi menghampiri dokter yang hendak keluar ruang oprasi.
"keadaannya stabil, hanya saja lukanya cukup dalam sehingga membuatnya pendarahan hebat. Kami akan memindahkannya ke ruang rawat."
" makasih dokter" ucap Andi terlihat lega
Akhirnya sebuah senyum terbit di bibir tammy...
Di ruang rawat Alwi.
Tammy duduk di samping brangkar Alwi dan memegangi tangan kiri Alwi yang di infus sambil memandangi sang adik yang masih belum membuka matanya.Di sudut ruang rawat ada sang ayah yang duduk sambil sibuk dengan handphone nya.
"Dek.. Sakit banget ya..? Ucap tammy lembut dan membelai surai hitam Alwi lembut.
Saat Tammy membelai surai Alwi yang kesekian kali nya.
Bulu mata Alwi seperti bergerak, kelopak matanya seperti ingin membuka. Tammy terus memperhatikan sang adik.Alwi merasakan belaian dari sang kakak, ia ingin membuka matanya hanya saja matanya seakan sulit sekali terbuka, kepalanya pusing membuat matanya berat untuk terbuka.
"Dek.. " Ucap tammy lembut sambil terus membelai surai sang adik
"Kak.. Kk tammy." ucap Alwi lirih
Mata Alwi terbuka namun sayu dan Alwi mengerenyitkan dahinya." iya dek, kakak di sini."
"Ssstt..." Alwi berdesis menahan sakit.
"kepala nya sakit yah?" ucap tammy khawatirMelihat Alwi sudah sadar sang ayah menghampiri mereka.
"Sudah sadar kamu, kenapa gak mati aja, itu hukuman untuk anak yang sudah mencoreng nama baik saya." ucap sang ayah dengan nada yang lumayan keras.Seketika Alwi memegang dadanya yang terasa nyeri dan air matanya menetes.
Sedetik kemudian terdengar erangan dari bibirnya.
"Eegghhtt."
Jantungnya berdetak tidak normal, denyut nya menyakitkan."Ya Allah sakittt... Jangan sekarang" ucap Alwi dalam hati
Terlihat nafas Alwi yang terengah-engah."Dek kamu kenapa? Tanya tammy bingung dengan kondisi sang adik.
Alwi tidak sanggup menjawab pertanyaan tammy."Se..hah...Sak..hah" Alwi berusaha berbicara namun ucapannya tidak jelas.
"Ekhh..
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Tuhan
General FictionNama ku Muhammad Alwi Algifari. Aku 4 bersaudara, Aku memiliki satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan. Dan aku juga memiliki saudara kembar Muhammad zaidan elgifari, tapi fisik dan sifat kami sungguh berbeda. mungkin kami kembar tidak seiras...