Bagian 2

78 9 0
                                    

"Ridho jaga ucapan mu."
"Kenapa ayah marah? emang bener kan Al itu bukan adik aku. Al di temukan oleh bi marni di halaman rumah kita. dua hari setelah El lahir. Aku melihatnya sendiri."
"Tidak dho, Al memang anak kandung ayah, adik kandung kamu, banyak hal yg kamu tidak ketahui. Dan waktu itu kamu masih sangat kecil."
"Kalau Al adik kandung Ridho kembaran El kenapa ia di temukan di halaman rumah kita yah? Kenpa pas Ayah pulang dari rumah sakit hanya membawa El."
" suatu saat ayah akan menceritakannya padamu dho, tapi tidak sekarang." ucap ayah dan bergegas pergi, tidak ada perdebatan lagi, hening

Sedang kan perasaan Alwi saat ini tidak bisa di jelaskan, ia hanya menunduk, entah mangapa air matanya terus saja mengalir. Tammy kemudian memegang dagu Al dan sedikit mengangkat wajah nya agar bisa menatap wajah sang adik. Dan Tammy melihat ada luka disana di balik keindahan nya tersimpan luka yang tidak bisa di jelaskan. Lalu dengan lembut ibu jarinya mengusap air mata sang adik.
" jangan difikirin ya dek, kak idho lagi kesel aja, jadi omongan nya ngelantur."
Al hanya mengangguk pelan dan sedikit memberikan senyum pahit nya.
"tangannya masih sakit gak."
"Sakit dikit aja kak."

🌃
Malam hari nya Al sedang berada di balkon kamarnya. Memandangi bintang dan bulan. Malam ini sangat cerah. Berbanding terbalik dengan perasaan nya malam ini.
"maksud kak Ridho tadi pagi apa yah? Apa bener w anak pungut? Tapi w sama El emang beda bgt gak kaya anak kembar. Coba Mama masih ada mungkin mama bisa jelasin semuanya."
"Mah... Al kangen, Al pengen ngerasain di peluk mama."
"Mah kak Ridho selalu dingin sama Al, papa juga. Hanya kak tammy yang peduli sama Al. Setetes air mata jatuh membasahi pipi Al.
"Eghh.." Al mencengkram dada kirinya
"Ya Allah sakit... Mah... Dada Al sakit banget. Al gak bisa nafas.. Sesak.. Ya Allah. Aghhh.." tubuh Al melemas dan terduduk di lantai balkon kamarnya. Dan akhirnya Al kehilangan kesadarannya.

🌼🌼🌼
Di kamar Andi gifari sang Ayah sedang berkutat dengan leptop nya ia sedang mengerjakan pekerjaan kantor. Namun fikirannya tidak bisa fokus. Fikirnya berkelana ke masa lalu nya.
16 tahun silam ia pernah menjalani cinta terlarang hingga membuat sekertarisnya hamil. Padahal istri nya pun sedang mengandung anaknya. Saat itu ia sangat bingung. Ia tidak mungkin menikahi sekertarisnya itu. Ia menyuruh wanita itu menggugurkan kandungannya. Namun wanita itu tidak menggugurkan kandungannya sampai akhirnya bayi itu lahir bersamaan dengan anak istri sahnya. Wanita itu tidak pernah menuntut apapun darinya.Ia pun berjanji tidak akan muncul di kehidupannya lagi. Ia hanya meminta anak nya dipelihara dengan baik karena bayi itu memang anak kandungnya.
Sungguh ia sangat menyesal. Dan karena kesalahannya ia kehilangan sang istri tercinta.
Istrinya meninggal setelah melahirkan sang putra.
Mengingat kejadian masa lalunya membuatnya pusing dan memijit pangkal hidungnya.

🌼🌼🌼
Suasana ibu kota pada malam hari pun sangat ramai seakan penghuni nya tidak pernah tidur. Terlihat wanita parubaya sedang berjalan di trotoar sambil fokus dengan hp nya sehingga tidak memperhatikan jalan.
Bruk..
Ia menabrak seseorang
"Audy.. Kamu audy kan??
" kamu..mmm Bara..?
" ya Allah lama banget kita gak ketemu. Makin cantik aja kamu."
" bisa aja kamu."
"Ngobrol nya di sana aja yuk biar lebih enak."Ucap bara sambil menunjuk ke sebuah cafe.
" gak berasa ya udah 16 tahun kita gak ketemu"
" kamu jahat Bara." ucap Audy tak terasa air matanya pun jatuh.
Bara terkejut melihat Audy yang menangis.
"kamu menangis?? Kenapa Audy." Bara menghapus air mata di pipi Audy.
" kamu tinggalin aku dan anak kamu gitu aja."
"Maksud kamu apa Audy. aku gak ngerti??."
"Aku hamil Bara, Aku kerumah kamu malam itu, tapi kamu gak ada, ternyata kamu sudah pergi ke london. Aku udah coba hubungi kamu tapi nomer kamu gak aktif." Audy makin terisak.
Bara mengusap punggung Audy yang bergetar.
"Aku sangat bingung ketika itu Bara."
"Maaf kan aku Audy, aku sungguh tidak tau."
"berarti anak kita sudah besar sekarang. Mana anak kita Audy??
Audy mengangguk.
"Dia sekarang berada di keluarga Gifari Bara. Ketika aku sedang terpuruk aku bertemu dengan Andi gifari. Dia mengangkat aku menjadi sekertaris nya. Dan tanpa ku duga ia menyukai ku. Dan aku terlibat cinta terlarang dengannya.
Aku memanfaatkan situasi itu karena saat itu aku sangat bingung. Aku meminta tanggung jawab kepadanya atas bayi yang aku kandung. Namun ia tidak mau bertanggung jawab."
"Aku bukan wanita baik Bara, aku menyesal."
Bara menenangkan Audy yang terisak.
" Bukan kamu yang salah Audy. Tapi aku, yang sudah jahat kepada mu. tenang lah Audy mari kita perbaiki Semua nya."

🌼🌼🌼
Ketika Tammy ingin mengambil air di dapur yang terletak di lantai 2 , ia tak sengaja melihat kamar Al yang pintu nya terbuka. Entah mengapa ia ingin sekali masuk melihat keadaan sang adik. Tammy masuk dan menyalakan lampu kamar sang adik. Tetapi ia tidak menemukan Al. Ia melihat pintu balkon sang adik terbuka dan ia mulai melangkah ke arah balkon.
" Alwi..."
Tammy menghampiri Al dan memangku kepalanya. Ia menepuk-nepuk pipi sang adik tetap tidak ada respon. Wajah Al pucat dan tangannya dingin.
"Al bangun.. Ini kak Tammy dek."
"Al..Alwi.." Tammy terus berusaha membangunkan sang adik. Tiba- tiba Alis Al mengerenyit.
"Eegghh.. kak Tam."
"Kamu kenapa Al, ada yang sakit??."
"Dada Al sakit... Sesek juga kak." ucap Al lirih.
"ke kasur dulu yuk. Nanti kamu masuk angin."
Al mengangguk dan berdiri di bantu Tammy.
" bisa jalan gak?.
"Bisa kak. lemes dikit doang."
"kakak bantu yah.."
Alwi mengangguk. Tammy memapah Alwi ke kasur nya. Dan membaringkan Alwi. Kemudian menyelimutinya.

"Kakak panggilin dokter yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak panggilin dokter yah."
"Gak usah. Aku gak apa-apa. aku mau tidur aja kak."
"Yaudah. Kamu istirahat. Besok kalau masih gak enak badan kakak antar kamu kerumah sakit."
"Iyah... Makasih ya kak"
Tammy mengusap rambut Alwi dan tersenyum. Kemudian keluar dari kamar sang adik.

🌼🌼🌼

"Lalu apa yang kita lakukan sekarang Bara. untuk memperbaiki semuanya? Semuanya sudah terlambat. Kamu pastinya sudah mempunyai keluarga bukan?."
"Aku belum mempunyai keluarga Audy. Semenjak orang tua aku mengirim aku ke london, tidak seorang wanita pun yang bisa mengambil hati ku selain kamu. Apakah kamu yang sudah berkeluarga Audy??."
Audy menggeleng
"Aku selama 16 tahun terpuruk Bara. Tidak berniat untuk itu."
" maaf kan aku Audy. Aku akan mengambil anak ku kembali. Dan bahagia bersama kamu dan anak kita."
"Audy menangis terharu, ternyata Bara masih mencintainya. Ia sangat bahagia."

Bersambung...

Segini dulu yah...
Makasih yang sudah berkenan vote cerita aku 🙏

Rahasia TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang