Bab 11

248 24 1
                                    

Follow & vote yak-!
.
~ 11  •• "Tidak menginginkan mu, bukan berarti mereka diluar sana bebas menindas mu" ーDavendra Gerald Alaskar.

".. sa-saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada Mikhaella Fannyta, kelas sebelas ipa dua, karena melakukan pembullyan pada nya pagi tadi. Saya juga .. berjanji ga akan mengulangi nya untuk kedua kali nya" Setelah itu, durasi video itu berakhir.

Mikhaella merasa tenggorokan nya tercekat.

Tadi, sepulang sekolah, ia memang merasa banyak sekali notifikasi yang masuk ke ponsel nya. Namun dirinya yang merasa gerah memilih untuk menyegarkan diri dulu.

Sehabis mandi dan berganti pakaian, Mikha terkejut banyak akun yang tidak mengikuti nya, mentag nya di postingan yang sama. Dengan penasaran berat Mikha membuka nya. Dan betapa terkejut nya ia melihat postingan permintaan maaf berupa video langsung dari akun instagram Arceline.

Kini Mikha termenung heran. Kenapa .. bisa Arceline tiba-tiba memposting begitu? Tidak mungkin murni dari hati gadis itu bukan? Wajah nya saja terlihat menahan rasa malu luar biasa di video.

Ting!

Sementara melamun, Mikha dikejut-kan dengan notif ponsel nya.

Geraldmybf💐🖤
Gw d tmn biasa.
Lo drmh kn?
Gw tnggu.

Melihat pesan itu, mata Mikha terbelalak kaget. Bisa-bisanya Gerald ingin menemuinya tanpa berkabar dulu?!

Buru-buru Mikha memoles wajah nya dengan bedak dan sedikit lip gloss. Lalu berjalan ke taman di dekat rumah nya, tempat biasa dirinya dan Gerald bertemu.

".. Gerald!" Sapa nya dengan senyum manis, begitu bertemu dengan lelaki yang baru saja menyakiti nya siang tadi.

"Memar nya gimana? Masih sakit?" 2 kalimat yang pertama kali meluncur saat melihat Mikha. Gerald mendekati Mikha lalu menarik Mikha kedalam pelukan nya.

Mikha sedikit tersentak, namun langsung menetralkan dan membalas pelukan Gerald.

".. aku gapapa ... aku kan strong!" Mikha sedikit terkekeh kecil saat mengucapkan nya.

Gerald mengurai pelukan nya lalu menatap Mikha lamat-lamat.

"Kenapa lo ga hubungin gue pagi tadi?"

Mikha membalas tatapan Gerald lama. Sebelum akhirnya membalas pertanyaan lelaki itu dengan senyum kecil nya.

"Kan kamu ga mau bikin public curiga. Lagian ... emang kamu mau nolong aku?" Tatapan Gerald menajam mendengar pertanyaan terakhir dari Mikha.

"Kalo Leo aja bisa nolong lo, gue bisa lebih dari itu Mikha" ujar Gerald penuh penekanan.

Mikha menatap Gerald penuh kasih sayang. Tangan nya beralih mengusap lembut dahi Gerald yang sedikit berkeringat.

"Udah gapapa. Toh juga udah terjadi kan? Lupain ajah"

"Btw kamu udah liat postingan Celine?" Tanya Mikha pada Gerald. Mereka beralih duduk.

".. malam ini lo ga kemana-mana kan? Genta ajak keluar bareng" Bukan nya menjawab pertanyaan Mikha, Gerald malah meluncurkan pertanyaan lain.

Mikha menghela nafas, tetapi tetap menjawab pertanyaan Gerald.

"Boleh. Kemana emang?"

Gerald menghendikkan kedua bahu nya. Ia memang tidak tahu apa rencana Genta.

Rumit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang