••••
"Kak Carol." Jillian menyapa Carol yang sudah menunggunya di luar. Jillian memanggil Carol dengan kak karena umurnya terpaut sembilan tahun diatasnya.
"Kau ingin pergi kemana?" tanya Carol seraya mempersilahkan Jillian untuk masuk ke dalam mobil. Sedangkan Paulina tidak bisa ikut karena perempuan itu memiliki pekerjaan yang belum di selesaikan.
"Tidak tahu," Carol mengernyitkan keningnya bingung mendengar jawaban Jillian.
"Tempat seperti apa yang ingin kau kunjungi?"
"Aku ingin ke laut kak." jawab Jillian setelah diam beberapa saat.
"Laut?"
"Iya."
Meskipun dengan sedikit bingung, Carol tetap mengikuti kemauan Jillian. Carol memilih pantai terdekat yang memerlukan waktu sekitar dua jam untuk sampai. Di perjalanan Jillian tidak bersuara sedikitpun, tapi perasaannya begitu senang karena setelah sekian lama dia akan melihat birunya lautan.
"Kak berapa lama lagi?" pertanyaan itu terus Jillian lontarkan beberapa kali membuat Carol menghela nafas. Ingin marah tapi perempuan muda disampingnya ini memiliki peranan yang begitu penting bagi tuannya.
"Sepuluh menit lagi sampai Lily." mendengar jawaban itu membuat Jillian tambah bersemangat. Carol yang melihatnya ikut tersenyum.
"Wah." Jillian takjub ketika melihat hamparan pasir berwarna putih di depannya. Dia berlari ke arah bibir pantai setelah membuka sandal yang dikenakannya diikuti Carol yang ikut berlari karena takut gadis itu terjatuh.
"KAKAK INI MENAKJUBKAN." teriak Jillian seraya memutar-mutar badannya.
"Jangan berlari Lily, nanti terjatuh." peringat Carol ketika Jillian akan berlari kembali.
"Ini sangat menyenangkan."
Carol menyerah, dia membiarkan Jillian untuk bermain sepuasnya dan mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Mata Carol memindai sekitarnya takut ada sesuatu yang membahayakan bagi Jillian.
Setengah jam berlalu Jillian berjalan menuju tempat Carol yang berada berada di bawah sebuah pohon lalu menjatuhkan tubuhnya di samping Carol.
Melihat baju bawah Jillian yang basah, Carol menggelengkan kepalanya. Untung saja di mobil ada satu set pakaian baru untuk jaga-jaga, meskipun dia tidak yakin apakah akan muat di tubuhnya.
"Kak aku lapar," Jillian mengusap perutnya seraya memandang Carol.
"Ayo ganti baju dulu." Carol berdiri lalu mengulurkan tangannya yang langsung disambut Jillian dengan riang.
"Tapi aku tidak bawa baju ganti." Jillian menepuk-nepuk tangannya yang terdapat pasir.
"Ada di mobil."
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTHINE [Editing]
RomanceBertahan atau menyerah? Hanya dua kemungkinan itu yang bisa Jillian pilih. ❗ D A R K R O M A N C E 21+ Kedatangannya ke Indonesia membuat seorang Kay Cyrano Agesislou, pemilik perusahaan pelayaran terbesar di Yunani terobsesi terhadap seorang g...