••••
"Kak Pau," panggil Jillian pada Paulina yang terlihat sedang mengerjakan sesuatu tidak jauh di depannya.
"Ada apa Lily?" Paulina menghentikan pekerjaannya lalu mendekati Jillian yang duduk di ujung tangga.
"Tidak, aku hanya memanggil saja."
Paulina memejamkan matanya sesaat,ingin rasanya dia menjitak kepala sang majikan, tapi dia tidak seberani itu untuk melakukannya karena masih sayang dengan nyawanya.
"Eh itu bukannya Giza ya, kak Pau," tunjuk Jillian pada seorang perempuan yang berpakaian sama seperti Paulina. Berjalan dengan cepat menuju arah belakang dengan kepala yang menunduk.
"Iya, hari ini dia mulai bekerja lagi." entah kenapa Jillian tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan perempuan itu. Tapi semoga itu hanya perasaannya saja.
"Ah seperti itu," Jillian menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Sebentar Lily, aku perlu menyelesaikan pekerjaan ku dulu," izin Paulina pada Jillian yang tengah menatapnya.
"Tentu saja, silahkan." Jillian kembali memakan es krim rasa choco mint yang akhir-akhir ini menjadi favoritnya. Bahkan dalam satu hari dia pernah menghabiskan lima cup dan setelahnya dia di marahi Kay habis-habisan karena malamnya dia mengalami flu. Paulina juga terkena amukan pria itu karena dia yang membelikannya.
Jillian bahkan sampai memohon agar Kay tidak memarahi Paulina karena itu semua salahnya.
Melihat es krim yang ada ditangannya sudah habis membuat Jillian berdiri lalu berjalan menuju dapur. Perutnya mau lapar dan dia menginginkan camilan.
"Apa yang sedang kau lakukan?" begitu di dapur, Jillian melihat Giza yang berlagak terlihat mencurigakan. Tidak tahu kenapa pandangannya pada Giza jadi berubah was-was padahal perempuan itu tidak melakukan hal yang aneh-aneh, mungkin.
Giza melirik Jillian lalu fokus kembali pada pekerjaannya, "Saya sedang bekerja nona." jawab Giza dengan tenang.
Jillian meremas kedua tangannya sendiri, "Semua orang tahu itu." kalau sudah tahu kenapa bertanya Jillian?
Mendadak kesal memuat mood mengunyahnya hilang. Karena bingung harus melakukan apa lagi, Jillian berjalan menuju area bagian selatan Mansion. Dia berdecak kagum ketika melihat lapangan luas yang baru Kay buat
Pria itu memiliki hobi baru yaitu mengoleksi kuda. Memang terdengar aneh untuk ukuran seorang Kay, tapi itu lah kenyataannya. Bahkan Jillian berpikir Mansion ini lama-lama akan berubah menjadi kebun binatang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTHINE [Editing]
RomanceBertahan atau menyerah? Hanya dua kemungkinan itu yang bisa Jillian pilih. ❗ D A R K R O M A N C E 21+ Kedatangannya ke Indonesia membuat seorang Kay Cyrano Agesislou, pemilik perusahaan pelayaran terbesar di Yunani terobsesi terhadap seorang g...