Prolog

509 51 5
                                    

SELAMA MEMBACA READERS

.


.


.


Di sebuah kekaisaran yang damai dan tentram. Saking damainya banyak kerajaan dari luar yang iri akan kekaisaran tersebut, bukan hanya itu saja. sumber daya baik itu alam dan manusia disana sangat berkualitas sehingga kerajaan-kerajaan dari luar ingin mengambilnya secara paksa. Tapi,  tidak ada yang berani menginjakkan kaki di tanah Kekaisaran tersebut

Karena kekaisaran tersebut terkenal dengan kaisar tiran dan tak kenal ampun terhadap musuh-musuhnya. Kaisar yang telah yang membuat kerajaan-kerajaan sekitar tumbang hanya dalam kurun waktu 2 bulan. Berkat itu banyak yang takut untuk menyerang kekaisaran itu apalagi ada rumor yang mengatakan disampingnya kaisar yang tiran ada imperialhuman bijaksana dan cerdik yang berperan sebagai jantung kekaisaran. Dia adalah sosok yang sudah hidup lama sebelum kekaisaran ini dibentuk yang saat itu masih kerajaan kecil. Dialah sosok yang paling mengetahui dengan baik seluk beluk kekaisaran. Dia sosok yang akan memilih calon kaisar selanjutnya dan mendampinginya untuk membangun Kekaisaran lebih baik. Sayang sekali, imperialhuman yang bijaksana malah memilih Kaisar yang tiran dan sangat gila terhadap nafsunya.

Sosok yang dibicarakan, kini sedang berjalan di lorong istana. Senyum dan sapaannya membuat para pelayan dan pekerja disana kegirangan. Tapi ada beberapa wanita berpakaian minim yang menggoda sosok tersebut." jika mau dibandingkan. dunia ini memiliki sistem lebih buruk dibanding duniaku. Lihatlah dokumen yang menumpuk dan wanita-wanita malam yang berjalan di lorong ini dengan bebas." seru sosok yang bisa dikatakan sebagai manusia tapi disaat yang sama ia bukan manusia. Sosok itu berhenti berjalan ia menatap dirinya yang terpantul di cermin lorong istana. Mata bulat dengan pupil berwarna merah dan emas, bulu mata yang panjang dan lentik, pipi tembeb, Hidung mancung dan bibir yang menggoda berwarna merah secerah hatimu. Sosok itu mengerutkan keningnya ketika ia menatap tubuh ramping tapi lumayan tinggi dan rambut pirang dengan gradasi merah. Di keningnya terdapat sebuah lambang naga yang mengelilingi lonceng seolah naga itu menjaga lonceng tersebut. Helaan napas dari sosok itu terdengar " Baru tiga hari aku sembuh dari sakit. Aku malah di terpa berbagai macam tumpukan dokumen dengan bahasa yang aneh. Kalau saja aku tidak bilang kalau saat ini aku amnesia " Gumamnya. sosok itu tidak menyadari seorang kesatria menghampirinya, mendengar kalau ada sebuah suara kaki memdekat. ia langsung menoleh ke kesatria tersebut. Sang kesatria membungkuk memberi salam " salam kepada jantung emas kekaisaran" sosok itu memasang wajah tidak nyaman, meskipun sudah beberapa kali mendapatkan salam seperti itu tapi ia merasa aneh mendapatkan salam yang tidak biasa. " saya membawa perintah dari yang mulia kaisar untuk menemani anda hari ini " lanjut kesatria tersebut.

" apa! Padahal dia bilang kalau aku bebas jalan-jalan tanpa pengawal" kaget sosok tersebut. Bagaimana tidak ? Setelah menumpuknya dokumen negara yang tiada habisnya akhirnya ia bisa bebas jalan kemanapun tanpa pengawal kalau menyelesaikan dokumen dalam satu hari. Kalau jadi begini ia jadi menyesal menyetujui permohonan kaisar waktu itu, yang sedang pergi kota bersama para pangeran dan putri. Padahal, orang itu berjanji akan membebaskannya asalkan bisa membuatnya—yang mulia kaisar—dekat dengan anak-anaknya lagi. Tapi, apa yang dia dapat malah kebebasan yang kembali terjerat. Seharusnya dirinya tidak mempercayai orang bodoh itu, sosok tersebut menghela napas panjang hampir saja dia oleng kalau kesatria tidak siaga menahan tubuhnya " Tuan gava, apakah anda tidak apa-apa  ? " Tanya kesatria dengan nada khawatir dan takut karena telah menyentuh tubuh sosok yang sangat dihormati di Kekaisaran.

" Tidak apa-apa. Bisakah kau menahanku selama kita jalan ? Rasanya aku mau jatuh lagi. " Sang kesatria hanya bisa mengangguk patuh. Dia memengang pundak dan tangan sosok tersebut sembari berjalan mengikuti langkah kakinya. Perjalanan keduanya berhenti tepat di taman Kekaisaran yang indah, sosok yang dipanggil tuan gava menatap keindahan taman sambil menikmati angin yang menerpa wajahnya. Ia memperhatikan langit yang begitu indah tanpa ada kepulan asap, dirinya bertanya-tanya sudah berapa lama ia berada di dunia ini  ? Gara-gara penggemarnya yang begitu terobsesi dengan novel miliknya, ia membuat dunia ini dengan sistem dunia asal gava atau mungkin sekarang kita panggil indo.

Indo Sang Imperialhuman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang