Indo Sang Imperialhuman

6. Tindakan pertama

SELAMAT MEMBACA READERS

.

.

.

Seperti yang sudah diduga, makan malam yang terjadi saat ini sangat membuat siapa saja susah menelan makanan mereka. Lihat saja wajah gaya yang sangat tidak enak di pandang walau masih ada kecantikan dan keimutan di sana tapi aura yang terpancarkan tidak mendukung. para pelayan yang berdiri tidak jauh dari ketiga pangeran dan gava hanya bisa menelankan ludah dengan kasar. Sungguh makan malam ini menjadi makan malam terburuk yang terjadi di istana darah.

Mereka sangat suka melihat wajah bahagia gava ketika memakan makanan dan memuji para pelayan yang sudah bekerja dengan baik. Tapi, baik menikmati makanan atau memuji tidak terlihat dari gava. Ia hanya duduk dan makan dengan tenang tanpa berkata apapun bahkan ketika makanan yang sudah disediakan dengan sepenuh hati oleh kepala koki dapur istana darah, gava hanya mengangguk singkat sebagai respon. Hal itu tentu saja, berdampak pada hati kepala koki yang sangat rapuh di antara pekerja di istana darah. Membuat kepala koki menangis sesengukkan di dapur, beruntung dapur dipasangkan dinding kedap suara jadi suara tangisan kepala koki tidak terdengar.

Jika saja, pangeran tidak datang ke istana darah pasti hal ini tidak akan terjadi. Kasian kepala koki, nanti dia tidak membuat pie stroberi lagi gara-gara moodnya tidak bagus.

Gava meletakkan sendok dan garpu-nya di sisi piring menandakan dia sudah selesai makan. Ketiga pangeran yang masih makan juga ikut menghentikan kegiatan mereka membuat gava mengangkat alisnya bingung, ia mengelap bibirnya dengan serbet lalu berkata " Kenapa tidak menghabiskan makanan kalian ? " Ia tidak menyadari saat ini nada bicaranya terdengar seperti rakyat biasa.

Ketiga pangeran yang mendengar nada gava, langsung memakluminya. Lagipula jika gava memakai nada dan perkataan yang terdengar seperti rakyat biasa membuat mereka malah senang mendengarnya. Karena menurut mereka terdengar, seperti mereka bertiga akrab dengannya. Tidak ada dinding yang membatasi mereka ataupun batasan dalam bicara dan sikap. Membuat mereka merasa bebas sejenak dari beban dan tuntutan menjadi seorang pangeran Kekaisaran.

Pangeran aqsad menjawab dengan nada tenang dan sedikit rileks " kami hanya mengikuti tata krama. "

Ah! Gava ingat tata krama bangsawan. Jika kepala keluarga atau sosok yang memiliki posisi tertinggi sudah selesai makan lebih dulu maka yang berada dibawahnya harus menghentikan kegiatan makan mereka sama ketika memulai makan, harus didahului kepala keluarga atau posisi tertinggi yang memulainya.

Ya, tata krama yang sangat menyusahkan jika mengingat dirinya tinggal dengan saudara-saudaranya yang makan dalam jumlah banyak dan bar-bar. Tapi, kalau melihat badan para pangeran dan putri. badan mereka terlihat kurus, apa mungkin ini karena standar kecantikan bangsawan yang harus memiliki tubuh kurus, kulit putih, mancung, bibir tipis dan wajah cantik dan tampan.

Mengingat itu saja, gava langsung tahu standar kecantikan ini ia adopsi dari Korea Selatan dan negaranya sendiri. Ia menulisnya ke dalam novel miliknya karena standar di negaranya ribet dan negara Korea Selatan yang banyak melakukan operasi plastik. Sedangkan untuk negaranya, kenapa ia mengatakan ribet ? Karena mayoritas masyarakatnya apa-apa semua dikomentari sampai ibu yang sudah melahirkan saja dikomentari. Ia masih ingat itu, ketika ia membacanya di salah satu sosial media gosip. Jelas-jelas ibu hamil badannya memang sudah berubah otomatis apalagi sedang menyusui. Gava ingin rasanya menggelengkan kepala kalau saja ia tidak berada di dunia novelnya.ada sisi positif dan sisi negatif tapi setidaknya berkomentar sebijak mungkin dan berakal lah.

Gava menghela napas panjang, ia menyesal membuat standar kecantikan di Kekaisaran ini mirip dengan Korea selatan dan negaranya. Maafkan gava wahai para pembaca. Kalau ia tahu akan begini nasibnya, semua perubahan yang akan ia lakukan nanti sulit. Untuk sekarang lebih baik ia fokus membuat ketiga pangeran ini makan dengan kenyang dan sehat.