5. kedamaian yang hilang

231 27 25
                                    

SELAMAT MEMBACA READERS

.

.

.

Kini setelah kedatangan para prajurit black horse ke istana darah. Istana yang biasanya damai dan tentram kini terdengar suara gaduh dari berbagai area istana, terlihat para prajurit yang berlatih di lapangan kecil padahal aslinya lapangan itu sebesar lapangan sepak bola. entah apa yang ada dipikiran kaisar karena menganggap lapangan milik istana darah termasuk lapangan kecil. Apa kabar dengan lapangan yang berada di istana utama dan istana bunga ? Jangan katakan kalau lapangan kedua istana itu lebih besar, jika demikian bisa dipakai acara silahturahmi dan arisan sekampung.

Gava menatap malas ke para prajurit yang sibuk berlatih, ia duduk di sebuah gazebo dekat lapangan. Sebenarnya gazebo istana darah adalah salah satu tempat favoritnya. Angin yang berhembus kencang sangat menyejukkan, pemandangan yang membuat siapa saja merasa santai karena dekat dengan danau buatan dan taman yang indah penuh dengan bunga-bunga. Rasanya gava ingin tidur di gazebo. Sudah beberapa kali dia tertidur gazebo sampai petang, saking nyamannya. tapi sayangnya, sekarang gazebo favoritnya tidak bisa dia nikmati dengan tenang apalagi dipakai untuk tidur.

Gava menghela napas panjang menyembunyikan wajahnya di lipatan lengan, sudah dua hari sejak pasukan black horse datang ke istananya. semenjak itu setiap kali gava berjalan-jalan akan ada satu atau dua prajurit yang menemaninya padahal ia hanya berkeliling di istana darah. Bukan hanya itu saja, keamana didepan kamarnya juga ditingkatkan setiap malam akan ada satu prajurit yang memeriksa keadaannya di dalam kamar membuat gava merasa tidak memiliki ruang privasi. Walau sudah berapa kali ia menegur mereka, tapi tetap saja para prajurit bersikeras katanya demi keamanan. Demi keamanan apa!? Kalau keamana seharusnya mereka juga membuat gava nyaman karena tindakan mereka. Malah yang ada dirinya mengalami insomnia bahkan sempat drop karena terlalu stress. Untungnya gara-gara itu para prajurit dengan peka melonggarkan keamanan mereka untuk kesehatan gava.

" Tuan gava, apa anda tidak apa-apa ? " tanya sebuah suara yang pasti dikenal gava. " Aku baik-baik saja anis. hanya capek saja " Gava mengangkat kepala menatap anis yang terlihat khawatir. ia memberikan senyum ke pelayan pribadinya, menyiratkan ia sangat baik. Tapi anis tidak percaya dan malah menyuruh gava kembali ke kamar untuk beristirahat. Dengan pasrah gava menuruti anis dan membawa dirinya ke kamar, dalam perjalanan dirinya banyak di sapa para pelayan dan prajurit yang lewat.

Di sisi lain, kepala pelayan barna yang sedang mengurus keuangan istana melotot kaget ketika anggaran yang didapat melebihi anggaran sebelumnya. Dia menangis batin dan terharu karena dengan begini bisa digunakan mempercepat perbaikan istana dan membeli lagi beberapa perabotan baru istana yang sudah dijual. Sebelum itu, dia harus memperbaiki istana agar tuan gava bisa beristirahat dengan tenang.

Sebenarnya kepala pelayan barna kurang suka dengan para prajurit yang datang ke kediaman ini. Bukan karena dia tidak merasa terhormat atau apa. Tapi, para prajurit terlalu berisik ketika mereka berjaga malam bahkan sampai membuat kesehatan tuannya memburuk karena mereka. Meskipun para prajurit mengurangi penjagaan tapi tetap saja. Kepala pelayan barna bisa mendengar para prajurit yang ribut baik itu makan malam ataupun pesta minum. Kalau dibiarkan begini terus, tuan gava tidak akan bisa tidur di malam hari. Sebagai kepala pelayan istana darah yang sudah mendedikasikan dirinya untuk tuan gava serta sebagai mantan pembunuh bayaran profesional. Dia tidak akan membiarkan orang-orang yang tidak tahu tempat itu bertindak semena-mena. Dia akan mengajari apa namanya tata krama di istana darah, demi tuan gava.

Kepala pelayan barna beranjak dari kursinya setelah menyelesaikan pekerjaan. Dia harus mengumpulkan para pelayan untuk memberitahukan rencananya.

Ketika malam tiba, gava yang baru saja selesai makan malam, tidak tahu bahwa malam ini akan menjadi malam yang sibuk bagi para prajurit dan para pelayan.

Indo Sang Imperialhuman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang