(4) TAKDIR PUTRI KECIL YANG LIAR

578

Di aula utama, selain tiga orang yang terlibat, semua orang telah pergi.

Rong Qi adalah orang pertama yang berbicara, "sepupu, ada apa? Anda terlihat mengerikan. ”

Melihatnya seperti ini, Xiao Jiuyuan merasa jijik. Dia tidak pernah menyukai wanita ini sebelumnya dan berpikir bahwa dia terlalu licik.

Di usia yang sangat muda, dia sudah pandai membuat rencana seperti orang dewasa.

Dia tidak pernah menyukainya, tetapi setelah dia menyelamatkannya, dia harus menanggungnya.

Namun, dia tidak menyangka hati wanita ini begitu jahat. Ketika dia mengetahui tentang dia, bukankah seharusnya dia segera menyelamatkannya? Dan dia sebenarnya sedang memikirkan cara membunuh Yun Qianyu.

Dia ingin membunuh Yun Qianyu karena dia tidak ingin segera menyelamatkannya. Dia ingin meninggalkannya di lembah sampai dia putus asa.

Dengan cara ini, dia akan menjadi Juruselamatnya.

Tapi dia baru berusia sepuluh tahun saat itu.

Semakin Xiao Jiuyuan memikirkannya, semakin dia membenci wanita ini. Dia tidak ingin tinggal bersamanya untuk sesaat lagi.

Dia berkata dengan suara yang dalam.

“Rong Qi, berhentilah berpura-pura. Aku sudah tahu apa yang terjadi saat itu. Saya tidak ingin mengatakan apa-apa lagi dan saya tidak ingin mempersulit Anda. Itu fakta bahwa Anda menyelamatkan saya saat itu, meskipun Anda menundanya lama sampai saya pingsan."

Tapi itu fakta yang tak terbantahkan bahwa Anda menyelamatkan saya, jadi Anda bisa pergi. Mulai sekarang, Anda tidak diizinkan masuk ke kediaman saya.

......

Begitu Xiao Jiuyuan selesai berbicara, wajah Putri Jiaqing berubah. Dia telah bekerja begitu keras begitu lama, bagaimana mungkin dia dengan tangan kosong?

Putri Jiaqing mulai menangis. “Sepupu, apa yang kamu bicarakan? Saya tidak mengerti sepatah kata pun. Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan.”

Xiao Jiuyuan menatap Putri Jiaqing dan berkata, kata demi kata,

"Rong Qi, kamu tahu, kamu telah menjadi orang yang penuh perhitungan sejak kamu masih muda, tapi aku tidak menyangka pada saat itu, kamu juga akan menjadi orang yang penuh perhitungan."

Dia bahkan tidak melihat Putri Jiaqing setelah dia selesai berbicara. Sebaliknya, dia memerintahkan orang-orang di luar.

“Pengawal, tolong antar Putri Jiaqing keluar. Dia tidak diizinkan menginjakkan kaki di Li Prince's Mansion tanpa izin saya."

Kata-kata Xiao Jiuyuan seperti tamparan di wajah Putri Jiaqing. Wajah Putri Jiaqing menjadi pucat dan dia menggertakkan giginya saat dia melihat ke arah Xiao Jiuyuan.

Dia telah bekerja sangat keras begitu lama untuk menyelamatkannya dan menyenangkan Janda Permaisuri. Apakah ini akhir yang akan dia dapatkan?

“Sepupu, mengapa kamu percaya kata-kata wanita ini? dia pembohong. Dia berbohong padamu.”

"Aku tidak membutuhkanmu untuk memberitahuku orang seperti apa dia, tapi aku tahu orang seperti apa kamu."

Bai Yao masuk dan berkata kepada Putri Jiaqing dengan hormat, "Tolong, Putri."

Putri Jiaqing berbalik dan berjalan keluar. Ketika dia melewati Yun Qianyu, matanya dipenuhi kebencian.

Yun Qianyu juga menatapnya dengan dingin. Xiao Jiuyuan telah melepaskannya hari ini, tetapi itu tidak berarti dia akan melepaskannya. Cepat atau lambat, Yun Qianyu akan berurusan dengan wanita ini.

Setelah Bai Yao mengundang Putri Jiaqing keluar, aula utama kembali hening sejenak.

Yun Qianyu menatap Xiao Jiuyuan dan perlahan berkata, "Aku pikir kamu tidak akan percaya padaku."

"Aku mungkin tidak mempercayaimu di masa lalu, tapi sekarang aku tahu orang seperti apa kamu, bagaimana mungkin aku tidak mempercayaimu?"

Suara Xiao Jiuyuan sedikit kurang dingin dan sedikit lebih hangat.

Yun Qianyu menatapnya dan perlahan tertawa kecil.

Ketika dia datang lebih awal, dia sebenarnya khawatir. Lagipula, Putri Jiaqing dan Xiao Jiuyuan telah berteman selama bertahun-tahun. Akankah Xiao Jiuyuan mempercayai kata-katanya? Tapi sekarang, dia memercayainya tanpa ragu, yang membuatnya merasa jauh lebih baik.

Yun Qianyu menatap Xiao Jiuyuan dan perlahan berkata, “Kamu tidak akan menyalahkanku sekarang, bukan? Anda tidak akan mengatakan bahwa saya bukan pria yang memegang kata-kata saya, bukan?"

Atau lebih tepatnya, dia tidak akan mengatakan bahwa dirinya yang dulu mengingkari kata-katanya.