02. Jendral (1)

21 7 7
                                    


Jendral memasuki rumah yang cukup megah untuk 3 orang, ketika ia membuka pintu rumahnya, begitu terkejut nya Jendral yang kini disuguhkan dengan kedua orang tuanya yang datang tanpa memberi tahu nya

" Hallo Jendral, udah pulang ya? " Basa basi Tiara selaku mama dari Jendral

" Kenapa disitu aja Al? Ayo sini, kamu gak kangen sama mama? "

Jendral dengan langkahnya yang tak ingin menemui sang mama, mau tak mau ia menuruti apa kata Tiara

Kurang lima langkah lagi dia sampai di depan Tiara persis, tak ingin emosi nya menguap, akhirnya langkah Jendral terhenti

" Kamu jangan marah marah lagi sama mama ya Al? mama tau kamu kecewa berat sama mama "

" Kalau mama tau Al kecewa berat sama mama, kenapa mama dateng lagi kesini? "
Jendral yang tadinya diam saja akhirnya membuka suara

" Ini rumah mama loh Al, kamu jangan lupa itu "

" Rumah mama? Gak ada harta mama disini, papa udah pergi dan harta papa ada ditangan aku "

" Tapi di sini yang berhak buat ngambil harta papa kamu siapa kalau bukan saya Al? "

Suasana di kediaman Jendral di selinuti dengan hawa dingin yang mencekam
Dua manusia berbeda gender yang memperebutkan harta
Lebih tepatnya hanya Tiara, karena Jendral tak merasa ia sedang memperebutkan harta ketinggalan sang ayah

Suasana mencekam itu di akhri dimana Tiara di telfon oleh seseorang yang ia panggil dengan sebutan "mas"

Jendral sebenarnya tak membenci sang ibu yang dulu nya selalu melirik pria lain
Namun, Tiara kini sudah keterlaluan dan keterlaluan nya itulah yang menyebabkan Jendral membenci Tiara

Jendral tidak ingin menyebut Tiara dengan embel embel ibu karena Tiara sendiri tidak pantas untuk disebut sebagai ibu

........

Cahaya matahari telah menyinari bumi dan malam akhirnya telah beristirahat
Sesuai dengan hari nya, hari ini adalah hari sabtu dimana yang seharusnya Jendral libur malah diharuskan untuk keluar

Jendral membuka ponsel nya yang tak ia cas dari semalam

Lia

joging?

Gue jemput lu

Dimana?
Gue sekarang lagi di jalan
Deket kayanya sama rumah lu

Di mana?

Deket apotek sama alfajuni

Yaudah gue kesana sekarang

Hmm
Gue tunggu

Setelah melewati beberapa menit dengan lia yang menjabat sebagai PMR dan mengikuti kelas dance, Akhirnya Jendral mengambil earphone nya yang berwarna putih dan tak lupa memakai kaos serta celana pendek

Melihat penampilan Jendral ketika olahraga bisa membuat siapa saja tercengang akan aura yang ada di dalam dirinya

Tak lama, Jendral melihat Lia yang sedang berada duduk di kursi panjang depan toko yang masih tutup dan Jendral langsung menghampiri nya

" Lama? " 

Lia mendongak senang ketika mendapati teman nya itu menepati janjinya

" Gak kok, udah jam enam nih, masih mau joging? "

" Emang joging jam enam kan lia? " Jawab Jendral

" Males, kita jalan jalan aja " Dengan wajah nya yang cemberut Lia bangkit dari kursi nya

" Gak boleh, katanya mau sehat "

" Iya juga sih "

Jendral menggandeng tangan Lia dan jalan
Awal muka jalan dan akhirnya mereka jogging bersama sampai 30 menit lamanya

Untuk orang yang seperti Lia mungkin 30 itu kebanyakan, namun tidak untuk Jendral

Dengan nafas yang terputus putus Lia berkata " Udah ya Al, udah capek ini "

" Iya, duduk dulu kalau gitu "

Jendral dan Lia duduk di rerumputan dan menikmati indahnya pagi ini

" Bukit cinta emang the best " Ujar Lia

Jendral menanggapinya dengan senyuman tipis yang tidak bisa dilihat siapapun

Jendral kemudian mengecek ponselnya yang tak ia buka saat jogging tadi

Membuka aplikasi musik kemudian menyetel nya

Di saat rasa diam mereka melanda, jendral memutuskan untuk berbaring di samping Lia yang masih duduk dengan ponsel yang ia lihat

Melihat Jendral yang berbaring, Lia pun melakukan hal yang sama

" Udah mulai panas, gak mau pulang? " Tanya Lia yang tepat berasa di samping Jendral

" Males pulang "

" Kebiasaan banget sih males pulang, Masih ada masalah sama bokap? "

" Gak ada "

Bohong. Jendral bohong ketika mengucapkan gak ada masalah yang semakin besar dan semakin rumit untuk anak seumuran dengan nya

Jika hati lebih memilih dia untuk menjadi pasangan, bagaimana dengan pikiranku yang sebenernya tidak percaya dengan ada nya cinta

Ayyo guysss
Jadi ini chapter khusus buat panglima Jendral kita yaaa hahahahhaha

Komen mu semangatku

Vote mu semangatku
Ayangmu punyaku

Jangan lupa ya buat komen sebanyak-banyaknya di chapter awal sampai sekarang

Buat cast nya nanti bakalan aku up di chapter beda, jadi entah kapan aku bakalan up 2 kali yang dimana aku bakalan up cast chapter dan new chapter

Selamat bertemu lagi di New chapter....



Z A N E || Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang