Seorang pemuda menghampiri kekasihnya yang terlihat sibuk membaca sesuatu di perpustakaan sepi itu, ia memeluk kekasihnya dari belakang secara tiba-tiba. "Seru sekali sepertinya, kau membaca apasih?" Tanya pemuda Seo itu
"Hyuck, kau mengagetkanku."
Donghyuck terkekeh,"hihi maaf ya, habisnya kau serius sekali"
"Tak apa, aku hanya sedang membaca materi besok. Bu kim bilang besok akan ulangan harian, ya kau tau sekali jika beliau sering memajang nilai di depan kelas. Aku takut mendapat urutan akhir, jadi aku segera mempelajari materinya. Maaf ya aku mengabaikanmu sejak istirahat pertama tadi"
"Hey, tak apa. Aku paham. Maaf jika malah aku yang menggagumu ya" Donghyuck semakin mengeratkan pelukannya pada Jeno.
Satu lengan Jeno meraih wajah Donghyuck yang terus mendusal di perpotongan lehernya. Ia usap lembut wajah sang kekasihnya.
"Kalau begitu aku mau kembali ke kelas saja ya, aku takut mengganggu"
"Baiklah, nanti pulang sekolah denganku ya"
"Okidoki, bye." Donghyuck mengecup Jeno sebelum akhirnya meninggalkan pemuda itu agar fokus dalam belajar.
Jeno beruntung sekali memiliki Donghyuck. Setiap harinya ia merasa selalu beruntung atas kehadiran Donghyuck. Jeno selalu jatuh cinta pada Donghyuck setiap harinya.
—NEVERTHELESS—
Jaemin bergegas masuk ke unit apartment Jeno. Hari ini adalah jadwal Jeno untuk rapat perusahaan.
"Astaga Jeno, kekacauan apa ini?" Sahut Jaemin kaget melihat kondisi apartment Jeno yang berantakan. Botol champagne dan gelas berserakan, beberapa figura dan standing lamp rusak di lantai. Ruangan itu seperti kapal pecah. Sementara Jeno terlihat masih tertidur dengan keadaan yang acak-acakan.
"Bisakah kau tunda rapat sialan itu? Kepalaku masih pusing" erang Jeno masih dengan posisinya yang telungkup diatas kasur empuk
"Tidak! Kau sudah diberi banyak keringanan oleh Tuan Jung. Sekarang cepat mandi dan bersiap, sementara aku yang membereskan kekacauan ini" Jaemin segera menarik Jeno untuk bangun dan bersiap.
Jeno pun terpaksa harus mengikuti perintah Jaemin. Ia segera masuk ke kamar mandi untuk segera bersiap.
"Sepertinya pertemuan mereka benar-benar meluruskan semuanya. Aku yakin Jeno sedang sangat menyesal sekarang" ujar Jaemin sembari mulai merapikan kondisi apartment Jeno yang kacau.
—NEVERTHELESS—
"Hyuck, semalam bubu bilang akan mempercepat kedatangannya. Perkiraannya besok malam bubu tiba di Seoul" Sahut Mark
Donghyuck bersikap santai sambil menonton tv paginya, melakukan sedikit yoga pagi yang ringan karena kemarin tubuhnya cukup kelelahan.
"Oh, baiklah." Namun seketika Donghyuck teringat sesuatu, "Tunggu! Hyung, lalu kamar kita bagaimana?!" Seketika wajah panik donghyuck mendominasi.
"Itulah maksudku Hyuck. Sekarang cepat pindahkan barangmu ke kamarku. Dan kita mulai bereskan rumah"
Mereka sepakat berbagi kamar untuk sementara waktu selama bubu akan berkunjung. Kamar Mark menjadi pilihan karena dirasa lebih besar dan Donghyuck sendiri tak punya terlalu banyak barang untuk dipindahkan dibanding Mark. Mereka hanya ingin bekerja seefisien mungkin singkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevertheless [ Markhyuck ]
أدب الهواةBagaimana jika Mark dan Haechan menikah hanya untuk berbagi sewa rumah?