2. Taman

25 12 8
                                    

   "Na, gue bersyukur karena semesta          mau mempertemukan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Na, gue bersyukur karena semesta
          mau mempertemukan kita."
                   -Rayanka Dikta.

.
.
.

Happy Reading


Matahari kembali terbit memancarkan sinar nya yang hangat, -Tapi hanya ketika di pagi hari saja- Burung burung berkicauan dengan merdu. Menyambut pagi hari yang indah.

Sinar mentari menembus tirai jendela ku, membuat tidur nyenyak ku terganggu karena terkena sinar nya. Aku mencoba untuk mengumpulkan semua nyawa ku supaya mata yang terpejam ini terbuka, namun sayang nya rasa kantuk ku lebih besar dari keinginan ku.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidur kembali. Toh, ini juga hari minggu.

Orang tua nya kemana? Pasti kalian sedang mempertanyakan itu bukan?.
Mereka meninggal karena kecelakaan, dalam perjalanan ketika ingin menghadiri upacara kelulusan SMA ku.

Ketika kabar itu sampai pada telinga ku. Dunia ku hancur, pikiran serta tatapan ku pun ikut kosong. Jika saja Rayan tidak ada di sana mungkin aku sudah menyusul kedua orang tua ku.

Hanya selang beberapa detik mata ku terpejam kembali, tapi gangguan lain kembali datang mengusik tidur ku. Dengan rasa malas ku raih handphone di samping tempat tidur dan mengangkat nya.

"Apaan?"

"Keluar, gue udah di depan."

"Hah? Yang bener aja lo, gue lagi males bercanda Ray." Ucap ku tak mempercayai Rayan.

"Serius ege, cepetan ngapa! Udah sejam gue nunggu di sini." Rayan memutuskan panggilan secara sepihak.

"Gue masih ngantuk anj-"

Tuttt tuttt tuttt

"Bener bener anj tu anak." kesal ku, karena Rayan memutuskan panggilan secara sepihak.

Dengan terpaksa aku turun dari kasur dan mengintip dari balik jendela, memastikan bahwa Rayan tidak berbohong dengan perkataan nya tadi. Dan benar saja, Rayan benar benar sudah berada di luar.

"Ngapain sih? Masih pagi juga." Tanya ku setelah membuka kan pintu untuk nya.

Rayan turun dari motor nya, melonggos masuk ke dalam begitu saja sambil berkata.

"Gue bosen dirumah, mau ngajak lo jalan jalan."

"Gue lagi males keluar."

"Ntar gue beliin novel yang kemaren lagi lo incar." Sogok Rayan berusaha membujuk ku.

"Oke deal, kasih gue lima menit buat siap siap." Final ku

Tanpa menunggu jawaban Rayan aku bergegas untuk bersiap siap demi novel idaman ku.

PagesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang