[Name] POV
Gila ya? Ujan ujan malah naik baling baling bambu. Mana cuma bisa kepake 3 jam lagi..
...kira kira cukup ngga ya untuk sampai ke kota Murusaki? Duhh, mana ada petir lagi.. ngeri bet hidup gw.
Sudah sekitar setengah jam kami pergi mengikuti Ame yang mungkin balik ke kotanya. Sementara itu bulir bulir hujan masih turun dan mengguyur tubuh gw beserta yang lainnya. Entah kenapa gw berharap Iofi bisa menyelesaikan proyek pintu kemana saja.
Eum.. bagi yang belum tahu, dari beberapa Minggu yang lalu Iofi sempat tertarik dengan anime Doremon. Alhasil ia nekat untuk membuat alat alat yang muncul dalam animasi jepang tersebut.
Sumpah.. ada ada aje..Oh! Keknya gw rada tenggelam sama pikiran gw sendiri.. bahkan sampe gasadar kalau udah hampir menuju kota Murusaki.
"Akhirnyaaaaaaa" Moona, Iofi, dan Risu berucap ketika sudah sampai dirumah Ame, eh.. bener ga?
Gatau si..
Gw melihat Ame keluar dari rumahnya lalu membawa mobil--tunggu, umurnya berapa? Emang dia udah ada SIM? Ah bomatlah.
Oh, jangan lupakan ekspresi kebahagiaan Moona, Iofi dan Risu yang kini berubah menjadi murung. Dengan terpaksa kami harus melanjutkan perjalanan.
[Name] POV END
.
.
.
Mobil yang dikendarai oleh Ame berhenti di suatu tempat, hal itu membuat ketujuh makhluk yang sedang melayang--memakai baling baling bambu menatap heran. Pasalnya Ame berhenti di suatu gedung yang udah..penyok?
Ya, gedung itu terlihat sangat burik untuk dilihat. Bahkan gedung itu terlihat seperti dilahap api pada jam-jam sebelumnya atau mungkin.. pada beberapa hari sebelumnya.
"Eh ged, kita masuk nggak nih? Aku takut kalau ada apa-apa di sana" ucap Calli yang sedikit ragu. Tak ada yang menjawab. Namun pada akhirnya pasti ada yang jawab :v.
"Udahlah masuk aja.. emang lu pada mau kebasahan di luar sini?" Tanya [Name] datar dan membuat keenam makhluk itu seketika langsung ingin bersemayam di gedung itu. Dengan penuh tekad yang kuat mereka pun masuk dengan perlahan lahan tapi pasti.
"Yop, lu nggak bikin kain yang bikin kita transparan?" Tanya Risu pada Iofi. "Uhm..masih dalam proses rencana.. karena dengan teknologi yang ada di bumi plus biaya yang tentunya nggak sedikit pasti menghambat proses pembuatannya" jelas Iofi panjang lebar.
"Souka..." Gumam Risu.
Mereka terus berjalan sampai ke puncak tumpah darah (eakk). Tanpa mereka sadari, sedari tadi pergerakan mereka sudah diketahui oleh Ame.
Sang detektif tersebut entah bagaimana bisa berada di belakang para makhluk jahannam itu. "Hoi" panggilnya. Hal tersebut dapat membuat makhluk makhluk jahannam itu terkejut dan menolehkan kepala mereka dengan terpatah patah (mbelibet gak? :v).
"A--Ame?!" -all.
"Hm? Nande?" -Ame."Sejak kapan l--" ucapan Micoo terpotong oleh Ame. "Dibelakang kalian?" potong Ame. Semua mengangguk perlahan. Dan singkatnya Ame menceritakan bagaimana kejadian + kasus apa yang ia hadapi.
"Duhh.. susah nih.." gumam Micoo.
Ya gimane gak susah? Orang kasusnya itu kasus kriminal yang tentunya kagak main main.
[Name] POV
Apaan neh?! Dateng dateng bukannya dikasih bekal malah dikasih tugas. Aelah kampret.. gw kira ada selametan gitu, terus bisa makan makan--ekhem.
KAMU SEDANG MEMBACA
APARTEMEN HOLOLIVE?!
De TodoLanjutan dari book yang ada di akun NekoMicoo. Selamat membaca~ (HOLOLIVE x [NAME]) Micoo, merupakan pemilik dari apartemen yang memiliki rumor sebagai apartemen yang memiliki banyak arwah arwah dari makhluk yang dulunya bunuh diri. Bersama dengan t...