••••
Kay sudah berada di negaranya kembali setelah tiga hari berada di New York yang tidak sia-sia dan saat ini dia berada di bandara menunggu Aebi yang akan menjemputnya.Aebi datang dan membungkukkan badannya, “Kau telat lima menit.”
“Maaf tuan tadi di jalan sedikit macet.” jelas Aebi seraya mengambil alih koper dari tangan Kay.
Kay melihat jam ditangannya, “Ke kantor dulu.”
“Baik tuan.”
“Bagaimana keadaan istrimu?”
“Sudah lebih baik tuan.” Aebi mempersilahkan Kay untuk masuk ke dalam mobil.
“Bagus.” Kay memijat hidungnya seraya menyandarkan kepalanya ke kursi. Tiga hari ini Kay benar-benar tidak sempat untuk beristirahat. Selain karena pekerjaannya, Kay juga menyelesaikan urusannya terkait Jillian.
“Kau menyimpannya di tempat biasa kan.” Kay memejamkan matanya.
Aebi menghidupkan mobil dan menjalankannya menuju kantor, “Iya tuan saya menempatkannya di tempat yang tuan perintahkan.”
“Senang mendengarnya.” Kay menyeringai membuat Aebi yang melihatnya bergidik.
Tiba dikantornya Kay keluar dari mobil setelah Aebi membukakan pintu disampingnya.
“Kau kembali ke Mansion.” perintah Kay pada Aebi yang langsung di turuti sang bawahan.
Tiba di ruangannya, Kay mendapati Elger yang menyambutnya. Kay menjatuhkan badannya di sofa. Selama Kay pergi semua urusan kantor Elger yang mengambil alih.
“Jangan berkata apa-apa dulu.” ujar Kay ketika Elger akan membuka mulutnya dengan tangan yang di angkat.
Elger yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan menuju sudut ruangan berniat membuat kopi untuk atasannya tersebut.
Elger menyimpan kopinya di depan Kay, “Semoga cepat mengilangkan rasa pusing yang sedang tuan rasakan.”
“Hm.” Kay segera meminum kopinya. Elger duduk di hadapan Kay seraya membawa sebuah berkas.
“Ayolah, aku baru saja tiba Elger.” Kay memasang raut enggan membuat Elger rasanya ingin mendengus tapi dia tidak seberani itu untuk melakukannya. Masalahnya berkas si tangannya harus segera mendapat persetujuan Kay.
“Tuan hanya perlu menandatanganinya.” Elger menyimpan berkas itu di hadapan Kay.
Kay mendengus, dengan cepat dia mulai mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk. Waktu makan siang Kay baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan dia ingin segera berada di rumahnya untuk bertemu dengan Jillian.
“Dux.”
“Selamat datang kembali Mr.Cyrano, membutuhkan sesuatu?”
“Segera siapkan mobil.”
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTHINE [Editing]
RomanceBertahan atau menyerah? Hanya dua kemungkinan itu yang bisa Jillian pilih. ❗ D A R K R O M A N C E 21+ Kedatangannya ke Indonesia membuat seorang Kay Cyrano Agesislou, pemilik perusahaan pelayaran terbesar di Yunani terobsesi terhadap seorang g...