bab 3

968 76 2
                                    

Happy reading!!

jangan lupa vote ya teman teman

Malam berganti pagi, Felisha sudah terbangun sejak tadi tetapi ia malas untuk membuka mata kebanyakan orang bilang bahwa "mau ngumpulin nyawa" wkwk, oke balik lagi

Namun ia dikagetkan dengan suara pintu terbuka dan langkah kaki yang mendekatinya membuat Felisha dengan terpaksa membuka matanya, tapi betapa terkejutnya dia saat membuka mata yang pertama kali dia lihat adalah wajah suaminya yang datar

"HEH NGAPAIN LO DI KAMAR GUA?" Pekik felisha kaget, dengan reflek berdiri dan memukuli tubuh Bryan

"Stop Felisha" ujar Bryan dingin dan mencegah tangan Felisha yang terus memukulnya

"Lepasin" berontak Felisha yang menyadarkan Bryan dan langsung melepaskan tangan Felisha

"Lo ngapain dikamar gua?, atau jangan-jangan lo mau grep grep gua pumpung gua tidur iya?" crocos felisha

"Saya ga selera" ucap Bryan

"Wah wah lo kayaknya belum tau ya seseksi apa gua sebenarnya pasti lo bakal tergiur si" ucap Felisha

"Eh tapi kemungkinan engga si, kan lo itu gay yakali suka cewe hahaha" remeh Felisha yang membuat Bryan menatap tajam dirinya

"Apa kamu bilang?" tanya Bryan yang sedang mengetatkan rahang mendengar apa yang dikatakan Felisha

"Gua bilang kalo Lo itu gay" ucap Felisha dengan menekan kata terakhir nya

Dan ucapan Felisha tadi membuat Bryan tambah marah dan mencoba meredamkan emosinya dia masih ingat dibawah masih ada orang tuanya

"Orang tua saya sudah datang, kamu ditunggu dibawah" ujar Bryan dan langsung pergi meninggalkan kamar Felisha

"WHAT?? BRYAN KENAPA LO BARU NGASIH TAU SIALAN" jerit Felisha yang sudah tentu tidak bisa Bryan dengar karena kamarnya kedap suara, Felisha pun buru buru mandi dan dengan cepat turun kebawah untuk menemui mertuanya yang di yakini pasti mereka sudah menunggunya

💢💢💢

Saat sesampainya dilantai bawah dan benar saja semua orang sudah menunggu nya, disana sudah terdapat kedua mertuanya, sikecil vano dan jangan lupakan suami datar nya

"Pagi semua" sapa Felisha

"Pagi mom/pagi sayang/pagi nak"

"Maaf mah dad Felisha telat bangun tadi" ucap Felisha tak enak hati

"Gapapa sayang, ayo duduk" ujar mah Dea (ibunya Bryan)

"Iya mah makasih" balas Felisha dan mengambil duduk tepat disamping vano

"Yasudah mari dimulai makannya" ucap papah nya Bryan (Arga) dan merekapun memulai makan dengan diisi candaan dari vano

"Vano udah sekolah belum?" Tanya mamah Dea

"Belum mah, lagian vano juga baru umur 4 tahun mungkin tahun depan saat vano umur 5 tahun" ucap Felisha dan mendapat anggukan mamah Dea

"Iya mamah setuju, vano mau sekolah ga nak?" Tanya mamah Dea

"Mau dong Oma, vano pengen belajal dan dapat banyak teman" balas vano dengan gembira, vano memang sangat pengen punya teman yang seumuran dengannya sadari dulu dia selalu dirumah hanya bermain dengan maid maid yang berada di mansion

"Oh ya?, makanya vano harus banyak makan supaya cepat besar dan bisa sekolah" ucap mamah Dea

" Iya Oma"

" Tapi nanti kalo vano sekolah mommy mau kan antal vano ke sekolah?" Tanya vano ke sang mommy

" Mau dong sayang, mommy bakal antar dan jemput kamu sekolah" ujar Felisha yang membuat vano amat sangat senang

"YEY vano mau makan yang banyak binal cepat sekolah telus ental diantal dan dijemput mommy" girang vano yang membuat semua tersenyum termasuk Bryan walaupun cuma senyum tipis

Bryan jadi merasa kasian kepada anaknya, what? apa benar Bryan mengakui bahwa vano adalah anaknya?, Entahlah yang Bryan rasakan ia amat sangat ingin melihat pertumbuhan anak itu dan menemaninya bermain

Mungkin jika dia dan Felisha bisa akur keluarganya akan bahagia dan akan menjadi keluarga paling humoris

"Yasudah vano sudah selesaikan makannya?" Tanya papah Arga

"Sudah opa"

"Lebih baik sekarang kamu kekamar bersihin badan dan langsung tidur siang" ucap papah Arga

"Siap opa, mommy mau ga nemenin vano tidul?" Tanya vano

"Mau dong, ayo sayang kita kekamar" ucap Felisha

" Ayo mom" jawab vano dan menggendeng tangan sang mommy

"Mah pah kita keatas duluan ya" pamit Felisha dan berlalu dari sana bersama vano

💢💢💢

Sesampainya di kamar vano

"Mom mau ga tidul baleng vano?" Tanya vano

"Hm gimana ya?" Felisha pura pura berpikir karena ingin melihat reaksi vano

Dan benar saja vano langsung cemberut

"Yah mommy ga mau tidul baleng vano ya?" Ujar vano dengan nada lesuh dan hampir menangis

"Hey gantengnya mommy, siapa bilang mommy ga mau tidur bareng vano" ucap Felisha

"Jadi mommy mau tidul baleng vano?" Tanya vano ceria yang buat Felisha jadi gemas dengan bocah itu dan langsung mencubit pelan pipi vano

"Iya dong, ayo tidur mommy bacain dongeng mau?"ucap Felisha

" Mau mom"

Tanpa mereka sadari sadari tadi Bryan memperhatikan mereka dari pintu yang terbuka sedikit

Bryan bingung dengan perubahan sikap Felisha yang dia tau Felisha sama sekali tidak dekat dengan vano bahkan dia sering menyiksa vano, tapi apa yang kini dia lihat?, Felisha justru sangat bersikap baik dengan vano

Gimana ceritanya?
Seru atau engga?

Sebelumnya sorry kalau ceritanya ga sesuai ekspektasi kalian dan thanks guys yang udah mau baca cerita aku, jujur aku seneng pas tau cerita aku ada yang baca dan bikin aku semangat buat nulis cerita ini lebih lanjut

Sekali lagi makasih guys

I'M NOT A BAD MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang