3(⁠・⁠o⁠・⁠)3 (Revisi)

287 18 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya tepat pukul 06.30 haechan tengah bersiap untuk berangkat bekerja dihari pertamanya.
Gadis manis itu sudah bangun sejak mentari baru saja menampakkan sinarnya di ufuk timur.

Setelah selesai bersiap kemudian pergi untuk bekerja.


Sesampainya di kantor ia masuk bersamaan dengan sang boss, ia pun membungkukkan badannya memberi hormat kepada sang atasan.

"Selamat pagi, presedir Lee." Haechan

Pagi itu para karyawan kantor dibuat tercengang pasalnya boss nya itu bahkan tak pernah berbicara selembut itu apalagi tersenyum. Yah....Jisung tersenyum membalas sapaan sang sekertaris.

"Pagi Haechanie.. kau akan naik juga? Kalau begitu kita barengan saja apa kau keberatan dengan itu Haechan?" Jisung

"Tentu tidak presedir." Jawab Haechan sembari tersenyum.

Jisung yang sesat Dian terpaku akan senyum itu. Senyum manis dan wajah cantik yang ia dapatkan di pagi hari seperti memberinya rasa semangat tersendiri.

Author be like dasar bulol:(

Akhirnya Haechan dan Jisung berjalan beriringan menuju ruangan kerja mereka yang tak luput mata para karyawan yang terkejut akan perubahan sifat sang atasan.

Saat fokus pada pekerjaannya Haechan pun menoleh menatap Jisung secara tiba-tiba melontarkan pertanyaan kepadanya.

"Emm...Haechan bolehkan aku bertanya??" Jisung

"Tentu presedir." Haechan

"Maaf jika sedikit lancang, apakah kau sudah memiliki kekasih atau semacamnya?"

Haechan terkejut atas pertanyaan yang Jisung lontarkan kepadanya.

"Emm..belum presedir saya masih belum menemukan yang sesuai untuk saya." Haechan

"Lantas kriteria seperti apa yang kau mau?" Jisung

"Emm..maaf presedir kenapa anda tiba-tiba bertanya tentang hal ini kepada saya?" Haechan

Sesaat Jisung terdiam ia berpikir apakah ia akan mengatakannya kepada  Haechan atau tidak.

"Haechan apakah kau keberatan jika aku ingin mencoba memenangkan hatimu dan berusaha menjadi seperti kriteria yang kau mau, aku tau mungkin ini terlalu cepat tapi.. kau tentu tau kita tidak pernah bisa memperkirakan kapan dan pada siapa perasaan itu akan ada bukan?" Jisung

Haechan terkejut dengan apa yang Jisung katakan karna jika boleh jujur ia pun sebenarnya juga menyukai Jisung saat pertama kali bertemu.

"Emm.. presedir jujur saja saya juga menyukai anda sejak saat pertama bertemu tapi aku merasa tidak pantas bersamamu dan orang akan memandangmu sebelah mata karna kau bersamaku." Haechan

"Kau tak perlu memperdulikan apa kata mereka, kita hanya perlu terus bersama untuk setiap hal bukan kah begitu biarkan saja mereka mau mengatakan apapun karna yang harus kau tau aku sangat mencintaimu Haechanie." Jisung

Pipi Haechan memerah mendengar apa yang Jisung ucapkan.

"Jadi apa kau mau beriringan bersama dalam segala hal yang akan terjadi saat ini ataupun nanti?"

Haechan tersenyum maulu dan menganggukan kepalanya dengan Jisung yang turut tersenyum bahagia karna cintanya terbalaskan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See you in the next Part everyone 🐻🐹

Your The Only MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang