Lanjut lagi guys...... HAPPY READING........
Hari ini double, karena author sedang berbaik hati wkwkwk.....Sudah 2 minggu lamanya sejak kejadian Aran yang melecehkan Chika. Setelah kejadian itu membuat Chika menjauhi Aran karena dia tidak mau di hantui oleh kejadian itu. Kini Chika sedang libur sekolah karena memang hari ini adalah minggu. Akhir-akhir ini ia selalu merasakan sakit kepala dan mual-mual. Hal tersebut membuat Chika menjadi overthinking bahwa jangan-jangan dia hamil
“UEKKK UEKK UEKKK..... aduh, kenapa aku akhir-akhir ini sering mual yah. Apa jangan-jangan aku hamil. Gak! Gak mungkin! Tapi bagaimana jika benar. Lebih baik aku tes menggunakan tespack biar jelas” gumam Chika
Chika pun langsung pergi untuk membeli testpack di sebuah apotek terdekat. Setelah ia membelinya, ia pun langsung kembali ke rumahnya dan langsung menuju ke kamarnya. Setelah berada di kamarnya, ia pun langsung mencoba untuk mengetes apakah dia hamil atau tidak. Ternyata setelah di test, benar saja hasilnya adalah 2 garis yang artinya positif hamil
“apa?! Gak! Gak mungkin!! Gak mungkiiinn!!! Arrgg!!!” histeris Chika
Chika pun terus menangis akan apa yang terjadi pada dirinya. Setelah itu ia pun mengirimkan chat kepada Aran untuk bertemu. Setelah itu ia pun bersiap dan langsung keluar dari kamarnya. Saat akan keluar ia pun bertemu dengan mamahnya
“mau kemana kamu Chika? Kok udah rapih?” tanya Aya
“aku mau ketemuan sama Aran mah di cafe” jawab Chika
“ya udah, kamu hati-hati yah sayang. Jangan pulang malem, awas” balas Aya
“iya mah. Ya udah, Chika pergi dulu. Assalamu’alaikum” pamit Chika
“Waalaikum salam” balas Aya
Chika pun akhirnya langsung menuju ke sebuah cafe menggunakan taxi online. Beberapa menit perjalanan, akhirnya Chika pun telah sampai di cafe tersebut yang ternyata sudah ada Aran. Chika pun langsung duduk berhadapan dengan Aran
“maaf aku lama” ucap Chika
“gak papa kok. Ada apa? Kok kamu minta aku untuk bertemu?” tanya Aran
“karena ada hal yang harus aku sampaikan ke kamu” jawab Chika
“hal apa yah?” tanya Aran
“huffftttt........ aku hamil Ran. Aku hamil anak kamu” jawab Chika to the point
Deg...
Degg....
“apa? Gak! Gak mungkin! Kok bisa sih kamu hamil?” tanya Aran
“ya mana aku tau. Kenapa kamu tanya gitu? Lagipula kan ini semua perbuatan kamu Ran” jawab Chika
“iya aku tau. Tapi kenapa kamu bisa hamil?” tanya Aran
“ya karena kamu mengeluarkannya di dalem. Masa kamu gak merasa sih, pokoknya aku gak mau tau. Kamu harus bertanggung jawab Ran, ini semua kan perbuatan kamu” tegas Chika
Aran pun terdiam sejenak. Hingga akhirnya ia pun membalas ucapan Chika dengan kata-kata yang membuat Chika terkejut
“enggak. Aku gak akan bertanggung jawab” jawab Aran
Degg...
Degg...
Deggg.....
“aku gak salah denger Ran?” tanya Chika dengan mata yang sudah berkaca-kaca
“enggak. Kamu gak salah dengar. Aku memang gak mau menikahi kamu Chik” jawab Aran
“kok kamu tega sih Ran hah?! Ini semua gara-gara kamu yah. Kenapa kamu gak mau bertanggung jawab? Kenapa?!!” tanya Chika dengan nada emosi
“ya karena aku gak mau nikah muda puas! Aku ini masih mau bersenang-senang menikmati masa muda aku. Jadi aku gak akan menikahi kamu ngerti!!” tegas Aran
“ya tapi kan ini adalah perbuatan kamu. Kalau kamu gak mau bertanggung jawab? Lantas anak ini dan aku bagaimana hah?!!” bentak Chika
“ya aku gak peduli. Mulai sekarang kita gak ada hubungan apa-apa lagi atau mulai detik ini juga kita putus!! Dan jangan pernah kamu menemuiku lagi ngerti” tegas Aran lalu meninggalkan Chika begitu saja
“ARAN!! ARAN!! ARGGG......!!! hiks hiks” teriak Chika lalu menangis
Chika pun menangis di cafe tersebut. Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Setelah sampai dirumah, ia pun langsung masuk kedalam dan bertemu dengan mamahnya
“loh sayang? Kamu kenapa? Kok matanya kaya abis nangis?” tanya Aya
“gak papa mah. Tadi aku cuman kelilipan angin ajah, soalnya aku naik ojek online. Ya udah mah, aku ke kamar dulu yah” jawab Chika
“i-iya ya udah” balas Aya
Chika pun langsung pergi ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Chika pun langsung duduk di kasur dengan perasaan hancur tidak karuan. Ia pun kembali menangis memikirkan nasib dia dan anaknya nanti
“sekarang aku harus bagaimana hiks hiks cepat atau lambat pasti papah sama mamah bakal tau hiks dasar Aran bajingan!! Hiks hiks muka ku mau taruh dimana hiks hiks” tangis Chika
Chika pun terus menangis memikirkan nasibnya hingga ia tidak mau keluar dari kamarnya. Karena bagaimana pun Chika sangat terpuruk saat ini, ia hamil oleh seorang pria namun pria itu tidak mau bertanggung jawab atas anak yang berada di dalam kandungannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Bahagiamu (DELCHIK)(END) ✅
Teen FictionMenceritakan seorang pria bernama Adel yang jatuh cinta kepada seorang wanita bernama Chika. Wanita yang sudah di hancurkan oleh pacarnya sendiri. Bisakah Adel menerima kondisi Chika yang sudah hancur dari segi mahkotanya sebagai wanita? Peringatan...