𝗠𝗮𝗿𝗿𝘆 |𝗢𝗡𝗘 𝗦𝗛𝗢𝗧

Xavier.

Kau meregangkan otot otot mu usai keluar dari meja kasir yang tadi kau tempati cukup lama . Benar kau bekerja di toko boneka ini heran nya semua di toko ini sangat lah lucu bertolak balik dengan dirimu yang suram dan suka diskoan.

Saat kau hendak menata beberapa boneka yang condong ke beberapa arah , matamu menatap legit ke arah kaca mendapati seorang pria yang memakai jas dengan surai biru nya. Kau mengibaskan tangan mu ke wajah mu

"Wuow , dia berkarisma sekali" dirimu bersiul pelan sebelum seseorang menyenggol bahu mu keras.

"Jaga tatapan mu (Name)!, dia kelihatan sudah memiliki istri beranak 1" Melisa.
Kau menatap nya datar mengangkat bahu acuh , segera mendudukkan dirimu di salah satu bangku membuka bekal mu.

"Umh!, jam 5 aku pulang lebih awal hari ini" (Name).
Kau yang hanya membawa bekal sepotong roti segera melempar roti itu ke mulut mu , sekarangkau sudah seperti tupai.

Hari ini bukan giliran mu untuk sift malam , kau menghelanafas lega keluar dari ruangan merah muda itu dirimu berniat langsung kerumah namun.

"Kenapa sore hari club terlihat sangat ramai ? " (Name).
Tanya mu merasakan guncangan orang orang menari di dalam sana , kau yang tak memiliki selera untuk ke club berjalan menjauh.

Membuka pintu apartement mu , yang kau harapkan adalah kasur mu yang empuk sebelum mengingat cucian mu yang menumpuk bak gunung itu .

"Apa seharus nya aku menikah agar tak bekerja !, kurang asem" (Name).
Kau menutup mulut mu sadar bahwa kau sudah pernah mengatakan tak akan pernah menikah seumur hidup mu walau kau hanya merancau.

Tiba tiba ponsel mu berbunyi tanda sebuah pesan masuk .

Selena bau abu🙏.
:Datang ke kantor ku (Name)!
Ada acara di sini kau akan menyukainya!.
05;42.

Selena bau abu🙏.
:Jika kau tak datang akan ku buat
Poster dirimu dengan tulisan 'Cari jodoh yang setia , siap nikah.
05;48.

Me:
Lalu ?
06;12.

Me:
Akan ku usahakan tak
Berangkat.
06;14.

Kau hanya menatap malas layar ponsel mu itu , bergegas mandi dengan air hangat tak tau bahwa kegiatan mandi mu tak akan tenang .

"[Name] !, boleh kah aku meminjam sabun cuci piring mu!" Yin.
Di membuka pintu kamar mandi terjegat kau melemparnya botol besi isi sampo.

"Hilangkan niat mesum mu itu , ambil di laci dan pergilah! " [Name].
Kau menutup pintu keras lalu merendamkan tubuh mu , menatap langit langit kamar mandi sambil menghirup segarnya wangi sabun mu.

Tau kalau mandi tak boleh lama lama bisa menjerit token listrik mu , kau membuka lemari isi baju itu menatap beberapa gaun yang ter gantung dengan sempurna . Namun kau hanya melirik ke arah celana jens dan crop top berwarna hijau.

Kau tau sebentar lagi pintu rumah mu akan di gedor kau segera mengenakan jaket . Hei itu hanya sebuah acara tampa nama kau tau.

"DAN AKU AKAN MENGANTIKAN MU BAJU YANG COCOK !" ucap selena tampa tau datang dari mana padahal kau sudah menutup rapat dan mengunci semuan lubang rumah mu itu.

"Kau ini memang tak segan segan , ayolah tak sampai ada seorang pria kaya yang akan datang kan , panggil aku jika sultan dubai data-" [Name].
Benar kau merancau bagaimana senang nya hidup dengan uang