Hanzo; "Demon love".

280 19 1
                                    

Menurut dirimu menjadi seorang yang lebih baik tanpa memberi tau orang baik lain nya merupakan aturan nomor 1.Dirimu merupakan anak perempuan yang jarang sekali berbicara bahkan hampir tak pernah terdengar.

Kau merupakan salah satu anak didik guru tetua ninja yang bernama Sensei Lubu, sekarang usia nya sudah menginjak 13 tahun.

"Ne,(name) kau mau ikut aku jalan jalan? ",seorang perempuan cantik nan imut bertanya dengan pelan kepada mu yang tengah terduduk.

Kau menatap nya dengan mata sayu khas mu, dirimu tersenyum sejenak sebelum akhir nya menggeleng membuat perempuan itu tertegun.

Memutuskan untuk pergi kau berdiri mendahului perempuan itu, "H-hah, (name) benar benar susah di ajak pergi ya-"Kagura.

Senyum kikuk perempuan bersurai putih susu itu , tercekat kala terdengar langkah kaki dari belakang.

"Kau dengan lancang membawa nya pergi?" ,siluet merah laki laki itu mebuat kagura gemetaran sekali sebelum mengambil nafas untuk seniornya disini.

"A-Anu, aku hanya ingin mengajak (name) untuk berjalan jalan.. "Kagura.

Ucap perempuan itu menunduk sebelum bahunya di cekat oleh tengah yang meremas nya, "Perempuan itu memag tak berhak di satukan oleh didikan rendahan seperti kalian"Hanzo.

Kagura menggeram erat kepal nya merasakan kata kata yang di keluarkan laki laki di depan nya tanpa rasa bersalah membuat dia sedikit takut, Kagura benar benar tak menerima hal ini.

"K-kau!.. Sebenar nya kau memang iri dengan kehadiran nya buk-an!, karena kau tak bisa menandingi nya.. "Kagura.

Suara gemetar perempuan itu membuat Hanzo menatap nya sekali sebelum mengacuhkan bahu, ia berlari melewati jendela kusen dan keluar.

...

Surai (H/C) yang terombang ambing angin malam itu terasa sangat halus, mengenai sinar rembulan yang kian menerangi seorang insan di sana.

Menjadi semua pertanyaan anak didik Sensei Lubu apa yang terjadi kepada anak ini?, kenapa hati nya terasa tertumpuk gunungan es tajam yang terasa menyakitinya saat mengeluarkan suara.

*DREG.

Gadis itu menoleh ke arah suara seorang laki laki dengan surai merah darah menatap mu, sebelum akhir nya terduduk.

Mata sayu mu menatap nya dan memberikan senyuman, dan beranjak hendak pergi.

"Kenapa?"Hanzo. Dirimu berhenti menatap nya dengan senyuman yang belum luntur sedari tadi mata mu yang sayu seakan menjadi penenang mata gelap nya.

Hanzo menghelanafas menatap rembulan, "Kau selalu memberikan senyuman itu kepada semua orang lain tanpa terkecuali.. Kenapa? "Hanzo.

Mata nya tak bisa bohong kali ini mata mu kian membulat seakan hendak mengatakan sesuatu. Jemari mu membuat sebuah bentuk isyarat membuat anak laki laki di depan mu merasa tercaci.

"Kau!",dia mengunci setengah pergerakan mu kau terpepet membuat dirimu sangat sangat terkejut kau terhimpit anak itu dan tembok.

"Jangan menyembunyikan sesuatu dariku! ,katakan katakan!.. Hah"Hanzo.

Dia semakin menyengkram erat bahu mu dengan pupil mu yang sedikit bergetar, dia menghelanafas saat kau melihat kilat mata nya mengeluarkan air menetes.

𝗠𝗮𝗿𝗿𝘆 |𝗢𝗡𝗘 𝗦𝗛𝗢𝗧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang