Orang ketiga diantara V dan Joy

191 32 2
                                    

WARNING! Peringatan keras!! Cerita ini hanyalah karangan fiktif belaka. Mohon untuk tidak menanggapinya dengan serius.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Maafkan aku. "

Lagi-lagi hanya kata maaf yang bisa keluar dari mulut Sooyoung.

Kepada semua member grupnya, manager juga pihak agensi yang datang, Sooyoung hanya bisa meminta maaf.

Dia tak bisa berbuat apa-apa, karena kecerobohan nya sendiri dia sampai pingsan di atas panggung. Sampai-sampai kabar kehamilannya tak bisa lagi dia sembunyikan dari semua yang berada di ruang rawatnya.

Kekecewaan dapat Sooyoung lihat dari wajah Manager juga staff agensinya. Berbeda dengan keempat member grupnya yang malah menampilan senyum mereka.

"Tak perlu meminta maaf... Justru aku senang karena kau hamil, Sooyoung. " Ucap Wendy seraya mengecup kening Sooyoung.

"Seharusnya kau memberitahu kami sejak awal, jadi kita bisa menunda comeback grup sebelumnya. " Kali ini Irene yang bicara.

"Bisa-bisanya kau menutupi kehamilanmu yang sudah berusia 2 bulan itu dari kami. Kau menganggap kami saudaramu bukan? Mengapa kau harus menutup-nutupinya? " Pertanyaan iyu keluar dari Seulgi.

"Anehnya kau terlihat tetap kurus sangat mengandung, Eonnie! " Dan yang berkata seperti itu adalah Yeri.

Sooyoung hanya bisa tersenyum tipis, meski tak bisa menahan tangisnya. Setidaknya Sooyoung merasa bersyukur karena semua member grupnya bisa menerima keadaanya dan tidak menyalahkannya.

"Kami akan menunggu diluar saja. " Ucap Staff perwakilan agensi yang kemudian pergi dari ruangan, di susul oleh manager grup.

"Abaikan saja mereka. Apa Taehyung tahu mengenai kehamilan mu? " Tanya Irene yang di balas gelengan kepala oleh Sooyoung.

"Kau ini bodoh atau apa, Eonnie? Karena ulah pria itu kau jadi berbadan dua seperti sekarang! " Pekik Yeri yang malah kesal dengan Sooyoung.

"Tak apa, aku akan menghubungi Taehyung sekarang. " Ucap Wendy.

"Tak perlu! Aku sudah datang! " Dan dari balik pintu masuk, sosok Taehyung yang bernafas dengan terengah-engah datang.

Sepertinya dia berlari untuk sampai keruangan rawat Sooyoung.

Melihat sosok Taehyung, air mata di wajah Sooyoung semakin bercucuran deras. Sooyoung sampai menutup wajahnya karena merasa malu.

Wendy yang sedari tadi mendekap Sooyoung melepaskan dekapannya, kemudian mundur bergabung bersama teman-teman nya. Memberikan ruang pada Taehyung untuk bersama dengan Sooyoung.

"Kurasa kita harus pergi. Kami akan menunggu di luar. " Ucap Seulgi yang di angguki oleh semua member.

Mereka berempat pun keluar dari kamar rawat Sooyoung. Membiarkan Sooyoung untuk bersama dengan Taehyung, mereka berdua perlu bicara.

Dalam sepi, isakan tangis Sooyoung terdengar begitu menyakitkan di telinga Taehyung. Sampai-sampai pria itu juga tak bisa menahan air matanya.

"Sudah berapa lama dia berada di sana? " Tanya Taehyung yang mulai menggenggam tangan Sooyoung. Membuat Sooyoung mau tak mau membuka tangannya yang semula menutupi wajah.

"2 bulan. " Ucap Sooyoung lirih.

Perkataan Sooyoung membuat air mata Taehyung bercucuran semakin deras. 2 bulan lamanya Sooyoung mengandung, dan selama itu juga Taehyung tak bisa menyadarinya.

Seketika Taehyung merasa menjadi pria paling bodoh.

"Maafkan aku... Maaf karena aku tak bisa menyadarinya. " Tangis Taehyung semakin tak bisa terkendali, pria itu sampai sesenggukan.

Kemudian memeluk Sooyoung erat. Getaran hebat tubuh Taehyung dapat Sooyoung rasakan.

Dengan pelukan ini, keduanya merasa jauh lebih baik. Seolah semua beban mereka perlahan berkurang.

"Jika bukan karena y/n yang memberitahu ku, sampai kapanpun aku tak akan mengetahui kehamilan mu. " Ucap Taehyung dengan tatapan sendunya.

"Aku takut kau tak bisa menerima kehamilanku. "

"Bagaimana bisa aku tak menerimanya? Kau tahu betapa sukanya aku pada anak kecil! Tentunya aku akan sangat bahagia jika bisa memiliki anak sendiri. "

Rengekan Taehyung berhasil membuat Sooyoung terkekeh. Situasi mulai normal, perlahan tak ada lagi air mata yang keluar dari mata keduanya.

"Apa yang harus kita lakukan setelah ini? " Tanya Sooyoung, dari wajahnya Taehyung dapat melihat ada ketakutan besar yang menghantuinya.

"Tenang saja... Y/n dan tunangannya sudah menangani semua nya. Kita harus bersiap menyambut hari esok. Aku akan selalu ada untukmu, dan anak kita. Jangan pernah merasa takut. " Ucapan Taehyung setidaknya berhasil membuat Sooyoung merasa sedikit tenang.

Keduanya bisa menghabiskan waktu tenang bersama di rumah sakit. Dan saat malam tiba, Sooyoung sudah bisa di bawa pulang. Taehyung lah yang membawanya pulang ke apartemen mereka yang berada tak jauh dari rumah sakit.

Antusias Taehyung mengenai kehamilan Sooyoung membuat Sooyoung merasa semakin baik. Malam itu keduanya habiskan dengan Taehyung yang terus mengoceh mengenai bayinya nanti.

Mulai dari nama, jenis kelamin, bahkan sampai ke masa depan dari si janin, Taehyung sudah memikirkannya. Membuat Sooyoung tertawa dan ikut berantusias atas kehamilannya.

Journalist YOON with The IDOL LOVE CASE| VJoy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang