Setelah sekian lama menunggu Papa dan berharap bahwa Papa akan segera siuman, tapi tidak menghasilkan apa-apa maka aku putuskan untuk keluar dari ruangan Papa dirawat dan mencari udara segar untuk menenangkan hati yang sedang kacau balau ini..
Ketika sedang berjalan-jalan untuk mencari udara, tiba-tiba langkah ku terhenti ketika melihat seseorang yang sepertinya aku kenal. Mulai dari postur tubuhnya, senyumannya, dan sorot matanya yang indah, mengingatkanku pada seseorang yang tlah melahirkanku -Bundaku-.
Aku sangat terkejut ketika melihat sosok "bunda" yang sedang terduduk sambil menangis bersama dengan pria lain..
Pria lain?? Siapakah pria yang disamping bunda itu?? Apakah itu suami baru bunda..Emang Papa dan Bunda telah lama bercerai ketika aku masih duduk di bangku 5 SD.. Papa dan Bunda bercerai karna Bunda gak tahan akan kehidupan kami dulu -ketika Papa miskin dan ketika itu penyakit jantung Papa sedang kumat-.
Ketika Papa dan Bunda blom bercerai, Bunda pernah mengucapkan satu kalimat yang takkan pernah ku lupakan..
Bunda pernah bilang "Jadi orang itu jangan mau BODOH...!!! Dan terpuruk seperti ini terus...!! Secinta apapun seseorang kepada orang lain, tapi klo ending nya harus hidup MELARAT dan MISKIN, pasti bakalan ditinggalkan" Kata Bunda kepada Papa..
Sejak saat itu Papa bangkit, membanting tulang demi menaikkan martabat dan menaikkan harga dirinya di depan mata orang lain.. Sejak saat itu juga Papa selalu "gonta-ganti" perkerjaan sehingga Papa bisa sukses seperti sekarang ini..
Kemanapun Papa pergi, aku pasti turut serta terlibat kedalamnya, dan aku sangat salut atas perjuangan Papa selama ini. Papa pernah menasehati aku ketika waktu itu Papa sedang beristirahat sejenak dari pekerjaannya.
"Jika esok kita sukses, hidup kita sudah tidak seperti ini lagi. Rangga jangan pernah melupakan semua jerih payah yang telah kita lakukan untuk meraih kesuksesan kita itu. Dan jika esok kita telah sukses, jangan pernah Rangga menghina orang miskin, mengatakan mereka miskin.. Sebab dulunya pun kita pernah mengalami kesusahan seperti yang mereka alami"
Aku yang ketika itu masih kecil, dan belum mengerti akan setiap kata-kata Papa hanya bisa tersenyum ringan dan menganggukkan kepala tanda mengerti akan yang Papa katakan pada waktu itu dan akan selalu aku ingat selamanya..
"Bunda" sepertinya tidak menyadari bahwa aku daritadi telah memperhatikannya, dan aku merasa sangat yakin bahwa wanita yang daritadi aku perhatikan itu adalah Bunda ketika seorang suster menyebutkan nama lengkap Bunda..
"Sriwati Dinata, apa benar itu nama ibu?" Tanya sang suster kepada Bunda. "Iya benar sus, dengan saya sendiri" Sahut Bunda terburu-buru dan sambil mengelap air mata nya dengan tisu yang ia ambil dari dalam tasnya..
"Anak ibu kondisinya sudah membaik, tapi hingga saat ini dia belum bisa untuk di jenguk dulu oleh siapapun" Lanjut sang suster. "Syukurlah sus. Saya sangat kaget ketika saya mendengar kabar tentang anak saya sus" Kata Bunda sambil menjabat tangan sang suster tersebut..
"Apa..!!!??? Anak....!!!??? Ternyata Bunda telah menikah lagi, dan telah memiliki anak lagi?
Kenapa semua ini harus terjadi seperti saat sekarang ini? Kenapa aku harus tau bahwa Bunda telah menikah lagi pada saat kondisi Papa yang sedang kritis seperti sekarang ini...!!" Teriak ku dalam hati, sambil berlari menuju ke ruangan Papa dirawat..
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Ada dan Tiada [COMPLETED]
RomanceSebelum membaca cerita ini.. Ada satu pertanyaan yang harus dijawab terlebih dahulu.. Apa artinya cinta dalam hidupmu?? Silahkan jawab dalam hati masing-masing.. Tapi, tahukah kata orang cinta itu sebuah perasaan yang timbul yang berawal dari sebuah...