Happy reading
[Nama] datang sangat terlambat ke sekolah, biasanya ia adalah golongan murid teladan (kec. Saat bareng Sho).
Hal itu membuat kedua sahabat dekatnya (Amu dan Shoto) khawatir berat.
Jam istirahat kedua
Amu menghampiri [Nama], ia menarik kursi lalu duduk kemudian mengelus punggung [Nama].
"[Nama]? Kamu kenapa? " tanya Amu lembut.
[Nama] menggelengkan kepala pelan, kemudian menyembunyikan wajahnya dengan tangan dan mencoba tidur.
Amu semakin khawatir ia menoleh ke arah Sho di sisin lain [Nama].
Sho di dalam hatinya sudah sangat gelisah, ia mengelus surai hitam milik [Nama].
Kiki, Upi dan Toro menatap mereka seperti sepasang kekasih yang sedang khawatir dengan keadaan anaknya.
' Awas lu Sho ' batin Kiki yang "Panas".
Kiki berlajan mendekati mereka dan menatap tajam Sho.
"Oi, kalo mau tidur di UKS sa-- Ouch panas, [Nama]? Lo demam? " saat Kiki mengangkat dan memegang tangan [Nama], ia merasakan panas yang cukup tinggi.
"DEMAM?! " Amu dengan cekatan menempelkan punggung tangannya pada kening [Nama] dan benar, temannya itu demam.
"[Nama]? pulang ya? " ucap Pak Eko entah dari mana ia datang.
[Nama] menggeleng kuat, ia menutupi wajahnya yang memerah karena demam.
"Lo harus pulang, UKS gak bisa nyembuhin demam parah kek gini... " ucap Sho.
"Sho bener [Nama], pulang ya? " pinta Amu.
"Atau bapak telpon in orang tua kamu? " tanya Pak Eko.
"Jangan " balas [Nama].
"tapi keadaan kau pa--"
"Udah dibilangin gak usah kan?. Biar aku ke UKS aja " [Nama] pun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas menuju UKS.
"Kenapa? " tanya Kiki saat melihat Amu seperti ingin menangis dan Sho menatapnya.
"Gw mau bicara. Nanti setelah Ekskul di tempat biasa " ucap Sho, kemudian ia pun kembali ke tempat duduknya.
Sore
Kiki berjalan menuju rooftop sambil memasang wajah suram.
Tadi setelah Ekskul ada banyak yang memberinya surat. Bukan, surat itu bukan untuknya melainkan untuk [Nama].
Ia diminta untuk mengantarkannya.
Kiki tak habis pikir, kenapa mereka mau dengan [Nama] yang jelas gak bisa lindungin siapapun. Walau ia mahir bela diri sekalipun.Semua Wanita di sekolah ini sudah tergila-gila pada [Nama], tapi sayangnya walau pake pelet pun [Nama] tak akan pernah bisa mereka dapatkan.
Sampai di rooftop, Kiki melihat ada Sho sendirian sambil duduk di sebelah pagar.
Menyadari keberadaan Kiki, Sho pun bangkit dari duduknya lalu...
Plak
Ia menampar pipi Kiki dengan keras.
"Apa maksud semua ini? " tanya Kiki sambil mengelus pipinya yang memerah bekas tamparan.
"Lo pantes dapetin itu " ucap Sho.
"gw tanya sekali lagi, apa maksud lo nampar gw?! " tanya Kiki dengan menaikkan volume suaranya. Ia tak habis pikir, ada apa dengan Sohibnya satu ini.
"Asal lo tau Ki, [Nama] itu cwk!... " ucap Sho dengan aura suram dan matanya yang tampak lebih hampa dari biasanya.
"A-apa? " Kiki tak percaya akan apa yang dikatakan oleh Sho.
"Terus kenapa dia pura-pura jadi laki-laki? " tanya Kiki.
"Karena ortu dia, dan hal sama yang pernah Amu alami.... " jawab Sho.
Kepala Kiki tertunduk begitu mendengarnya.
Sebenarnya dulu ia sempat curiga dengan [Nama] yang tak pernah sama sekali bergaul dengan laki-laki.
Kiki dan [Nama] dulu sempat berteman saat Taman Kanak-kanak sampai Smp (kelas VII) , tapi karena alasan yang kurang jelas [Nama] tidak terlihat lagi setelah semester kedua.
"Jadi gw...? " ucap Kiki dengan wajah shock dan tubuh yang bergetar.
"Kamu harus minta maaf, sebelum dia pindah " tak ada angin tak ada hujan, suara Toro pun terdengar.
"Apa?! " begitu mendengarnya Kiki dengan cekatan berlari mencari keberadaan sang Teman.
.
.
.
.TBC
548 Kata.
Kata siape cerita ni kagak lanjut? Kata gue 😁.
Hehe, Update tiap ada ide sama mood aja sih. Lagian ni cerita buat seneng-seneng aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My "Abnormal" School
Fanfiction「WEE!! x яeader!!!」 - Description - "Aku hanya manusia biasa, tapi sekolahku ba' kebun binatang" [Nama] "hal yang paling aku butuhkan hanya kenormalan, apa itu sulit? " - - - - - - - Tentang kamu yang cegan menjadi murid baru di sekolah Amu dkk. m...