PART 05

175 9 3
                                    

🍂

Empat tahun berlalu...

Kedua remaja itu mulai tumbuh dewasa, kini Alaska berusia delapan belas tahun sedangkan Nolan berusia dua puluh tahun yang artinya sudah lulus. Perjalanan mereka selama empat tahun tentu tidak mudah, sangat banyak kejadian buruk yang menimpanya karena bekerja sebagai pembunuh bayaran.

Sejak umur enam belas Alaska di izinkan untuk bersekolah di luar dan tidak melanjutkan homeschooling-nya lagi. Sedangkan Nolan tetap melanjutkan homeschooling hingga lulus. Kini Alaska sudah kelas tiga SMA dan bersekolah di Pradipta school. Walaupun sudah sekolah normal Alaska tetap canggung dan memilih untuk tidak berteman dengan siapapun.

Selama dua tahun bersekolah di Pradipta school rasanya damai-damai saja, tapi di saat ia naik ke kelas tiga semuanya jadi rumit karena kedatangan gadis pemilik rambut coklat yang selalu mengganggunya belakangan ini. Gadis itu selalu mengikutinya dan mengajaknya ribut. Namanya Shena Alexandra Raesha, sebagai anak baru gadis itu cukup populer.

Seperti sekarang ini saat Alaska berada di parkiran cewek itu ingin ikut bersamanya. Hal itu tentu saja jadi penolakan besar dari Alaska, karena ia tidak mengizinkan siapapun datang ke rumahnya. Selain di izinkan bersekolah di luar Alaska juga di perbolehkan tinggal sendiri oleh Jordan, karena posisi rumah Jordan terbilang cukup jauh, maka dari itu Alaska mencari rumah sendiri. Bukan tanpa Alasan ia di izinkan keluar oleh Jordan, pria itu hanya mempermudah misi Alaska untuk menghancurkan sekolah tersebut, yaitu Pradipta school yang berada di bawah pimpinan Alexa Pradipta.

Keluarga Pradipta terkenal kaya dan berpengaruh di bidang bisnis. Hal itu membuat para client dari Jordan berbondong-bondong ingin menghancurkannya. Karena itulah Jodan mengirim Alaska jadi mata-mata sekaligus menghancurkan nama baik sekolah tersebut secara perlahan.

Setelah berdebat hebat dengan gadis nakal itu di parkiran sekolah, kini Alaska sudah sampai di rumahnya. Ia memilih sendiri rumah bergaya klasik dengan warna yang gelap. Selain itu, selama Alaska tinggal disini ia menanam cukup banyak bunga di taman belakang.

Sedang asyik beristirahat di kamarnya, Alaska mendengar suara bising dari luar. Dengan cepat ia segera mengeceknya, saat sampai di tangga Alaska mendengar suara gadis yang memanggil namanya. Tidak salah lagi kalau itu adalah suara Shena! Dengan perasaan marah Alaska membuka pintu rumahnya.

"Lo! Mau apa kesini!?" Bentak Alaska emosi, jika Jordan tau ini akan menjadi hal yang sangat gawat.

"Mau ketemu Lo," jawab gadis itu dengan senyum tak berdosa.

Alaska tak habis pikir dengan gadis aneh di hadapannya ini, seharusnya ia tidak meremehkannya tadi. Dengan kasar Alaska menyeret tangan Shena masuk ke dalam rumahnya. "Bangsat! Bisa stop ganggu gue nggak?" tanya Alaska.

"Nggak, gue kan mau bikin Lo suka sama gue." Balas Shena.

Pembunuh tetaplah pembunuh, Alaska mengeluarkan pisau lipat kecil dari jaketnya lalu menancapkan benda tajam itu ke leher Shena. "Sebelum pisau ini nusuk Lo lebih dalam, bilang ke gue kalau Lo nggak akan ngikutin gue lagi," ancam Alaska sambil menyeringai saat darah segar keluar dari leher Shena.

Gadis itu tak terlihat takut sedikitpun, bahkan ia mengancam balik Alaska untuk menusuknya lebih dalam lagi. "Jangan pernah menyesal setelah ini, siapapun yang mencoba untuk masuk ke dalam kehidupan gue akan menyesal!" ujar Alaska.

Gadis itu menangkis tangan Alaska sampai pisaunya jatuh. "i have been obsessed and want to posses you," ucapnya sedikit terbata-bata karena rasa sakit di lehernya, beberapa detik setelah itu Shena berlari keluar meninggalkan Alaska yang sedang marah.

"Shit!" umpat Alaska sambil menendang pintu. Kenapa harus ada cewek gila yang terus mengganggunya, kehidupannya saja sudah sangat cukup membuatnya gila.

SAMUDRA ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang