PART 06

265 7 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.・゜゜・

Dua hari berlalu, dua hari pula Alaska tidak masuk sekolah. Belakangan ini Jordan selalu memintanya untuk melakukan misi. Alaska benar-benar sibuk, selain itu akibat aktivitasnya yang berlebihan membuat luka di perutnya terbuka lagi.

Hari ini Alaska libur karena kondisinya yang tidak stabil, untung saja Jordan mengizinkannya. Lagipula, tidak semua hal dapat Alaska lakukan dengan baik, masih banyak anggota Jordan yang lebih berpengalaman darinya.

Sekarang Alaska mengistirahatkan tubuhnya di kamar. Seperti yang di katakan tadi bahwa lukanya terbuka lagi akibat aktivitas yang berlebihan. Ia hanya bisa meringis menahan sakit itu.

"Alaska, Lo di dalam?" Teriakan nyaring dari luar mengganggu istirahatnya, sudah di pastikan itu suara Shena. Alaska hanya pasrah sambil memejamkan matanya.

"Alas, Lo sakit?" tanya Shena berhasil masuk kamarnya.

Alaska membuka matanya dengan wajah jengkel. "Pergi, nggak usah ganggu gue!" cetusnya.

Shena mendekat lalu menyentuh kening Alaska. "Ya ampun, Lo panas Alas!" omelnya. "Udah ke rumah sakit?" tanya Shena.

Alaska menggeleng, tubuhnya terlalu lemas untuk berdebat dengan Shena. Gadis itu berlari ke dapur mengambil air dingin untuk mengompres Alaska.

Setelah kembali Shena langsung meremas kain kecil itu lalu menempelkannya di kening Alaska. "Lo sakit kenapa nggak ngasih tau sih? Kan gue udah ngechat Lo dari kemarin!" Omel Shena sambil memijat kepala Alaska dengan telaten.

Alaska meringis, merasakan sakit di perutnya akibat luka itu. Melihat Alaska yang kesakitan Shena langsung bertanya. "Alas sakit perut?" ucapnya.

Alaska tak menjawabnya, Shena terpaksa membuka baju cowok itu sedikit. Setelah melihatnya Shena kaget karena ada bekas luka yang cukup besar dan darah di perut Alaska. "Ini kenapa? Alas mending kita ke rumah sakit aja ya?" ajak Shena.

"Berisik!" geram Alaska.

Shena berdecak lalu membersihkan luka di perut Alaska dengan hati-hati. Setelah selesai ia kembali menutup lukanya dengan perban. "Kalau sakit jangan di tahan, nggak usah sok kuat. Lo tuh cuma manusia biasa!" Gerutunya kesal.

Shena kembali memeras handuk itu lalu meletakkannya lagi di kening Alaska. "Gimana, udah mendingan?" tanyanya.

Alaska mengangguk singkat, ia tersenyum kecil sambil memperhatikan Shena. Ini pertama kalinya ada orang yang peduli padanya, bahkan sampai repot untuk merawatnya. Selama ini jika Alaska sakit, ia hanya bisa menahannya tanpa minta bantuan dari orang lain. Tapi entah kenapa belakangan ini hatinya menghangat karena perhatian dari Shena.

"Cepet sembuh! Nanti kita ribut lagi disekolah, oke?" ujar Shena sambil tersenyum lebar.

Alaska menatapnya dengan teduh lalu menarik lengan gadis itu kedalam pelukannya. Sekali saja, ia ingin tenang dalam pelukan seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRA ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang