Pagi itu karena jam pelajaran pertama di kelas 12 MIPA 3 adalah pelajaran kimia. Semua siswa tampak fokus pada pak Acoy yang sedang menjelaskan. Pak Acoy merupakan guru killer sehingga tak ada yang berani mengobrol bahkan menoleh pun enggan.
" Nah sudah cukup pelajaran hari ini, karena bapak ada kepentingan yang lain jadi silahkan kerjakan buku paket halaman 213 dikumpulkan hari ini," ucap pak Acoy kemudian pergi .
Semua murid langsung mengoceh karena tugas yang pak Acoy berikan. Untung semalam Sean sudah belajar jadi dengan mudahnya ia mulai mengerjakan tugas itu. Sheila yang duduk disebelah Sean tampak mengintip buku tugas Sean.
" Belajar Shei," ucap Sean sambil menutup jawabannya dengan buku lain.
" Ish Sean jangan pelit dong," Rajuk Sheila. Wajah cantiknya terlihat tambah menggemaskan.
" Lo kalo nyontek terus nanti ga bisa-bisa," nasihat Sean.
" Iya -iya," pasrah Sheila kemudian membuka buku paketnya membaca sebentar soal-soalnya kemudian menutupnya dan menjadikan buku paket itu pengganti bantal.
" Shei buku itu Ilmu."
" Hmm," gumam Sheila kemudian kembali duduk tegap. Sean dengan cekatan membetulkan untaian rambut yang menghalangi mata Sheila .
" Besok sore ke salon ya rambut Lo udah kepanjangan."
Sheila hanya mengangguk. Percuma jika ia menolak Sean Pasti akan tetap bersikukuh.
" Tau gak Sean?" Tanya Sheila.
" Pasti mau ajak ghibah ya Lo," tebak Sean. meski masih fokus dengan tugas-tugasnya, Sean tetap pendengar terbaik yang Sheila punya.
" Adek Lo viral lagi ," ucap Sheila.
" Udah biasa dia mah emang Badung," respon Sean.
" Ih bukan itu, tapi dia berangkat sama cewek," ucap Sheila .
" Dia mah emang playboy udah biasa ," ucap Sean mewajarkan.
" Tapi ini sama waketos Sean," ucap Sheila ngotot.
" Maksud Lo Sabila?" Tanya Sean memastikan. Sheila mengangguk.
" Gila, kaya ga ada cewek lain aja ," seru Sean sambil menutup buku paketnya dengan keras yang membuat beberapa siswa-siswi menoleh ke arah mereka.
" Santai aja sih Sean, kan udah biasa," ujar Sheila.
" Ga, ini ga bisa dibiarin," ucap Sean menatap wajah Sheila dengan serius.
" Lo suka sama cewek itu?" Tanya Sabila. Nampak jelas wajah masam gadis itu.
" E-engak," bantah Sean dengan terbata.
" Serah deh," jawab Sheila malas. Oh, God kenapa dia memiliki sahabat sangat amat tidak peka.
" Kok diem?" Tanya Sean ketika Sheila tak mengajaknya ngobrol lagi.
" Suka suka gue."
" Dih ngapa Lo ?" Tanya Sean sewot.
" Tau ah capek gue ," ucap Sheila .
Sudah sejak SMP Sheila menyukai Sean. tetapi Sean itu type cowok gak peka yang pernah Sheila kenal.
Dulu Sheila menyangkal perasaannya. Tetapi melihat akhir-akhir ini Sean sering stalking akun Instagram milik Sabila membuat perasaan cemburu dalam diri Sheila muncul.
Dan sekarang ia sadar bahwa di antara persahabatan cowok dan cewek mustahil jika diantaranya tidak ada yang jatuh hati
***
Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Tapi Sabila dan kawan-kawannya. Tak berniat ke kantin karena merasa masih kenyang. Seperti biasa, Bella mengeluarkan kartu Uno dari tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
relatif
Novela JuvenilHidup Sabila biasa saja, tidak ada yang special. cenderung kesepian. hanya teman-teman yang sedikit mewarnai hari gelapnya. tetapi apa jadinya ketika teman-teman nya berbalik dan menghindarinya. apakah Sabila punya salah? secercah warna dalam hidupn...