Bab 2

27 1 0
                                    


Kikan sudah tidak bisa lagi membendung emosinya yang sudah memuncak lalu dengan sekuat tenaganya mendorong keras dada bidang cowok gila yang baru saja merebut First Kissnya. Membuat tubuh Lexi terdorong beberapa langkah ke belakang.

Dengan tatapan yang dipenuhi amarah Kikan melayangkan tamparannya ke pipi Lexi dengan sangat keras.

"Bastard!" maki Kikan memandang Lexi dengan tatapan penuh kebencian sambil mengusap bibirnya lalu beranjak meninggalkan kantin, tidak peduli dengan tatapan seluruh orang yang saat ini menjadikannya artis dadakan.

Bukannya marah atau tersinggung Lexi malah tersenyum sambil mengelus pipinya yang sedikit sakit akibat tamparan cewek itu. Lexi mengulum senyum devil lalu menoleh ke arah ketiga sahabatnya yang saat ini hanya mematung dengan wajah terbengong-bengong mereka.

Ketiga sahabat Lexi terlihat shock dan masih tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Ketiganya sama-sama melongo seperti orang bodoh. Lexi sendiri menghela nafas pendek lalu melangkah mendekati Bude kantin.

Sampai akhirnya Briyan, Galang dan Mario tersadar dari keterkejutan mereka setelah melihat Lexi berjalan ke arah Bude kantin.

"Bude, sekalian sama punya dua cewek yang tadi duduk di sana," ujar Lexi sambil menunjuk ke arah meja yang tadi ditempati Kikan dan Sandra.

"Oh, Neng Kikan ama Neng Sandra ya, den?" ujar Bude sambil tersenyum ramah.

Lexi mengangguk sambil mengeluarkan dompetnya lalu mengambil dia lembar uang seratus ribuan dan menyerahkannya langsung pada Bude. Setelah itu bergegas pergi meninggalkan kantin sebelum Bude kantin sempat mengembalikan uang kembalian Lexi.

"Aduh, Den Lexi selaluu aja ninggalin kembaliannya," ujar Bude dengan wajah meringis. Walaupun dia tahu Lexi memang selalu sengaja melakukannya.

Sandra baru saja kembali dari toilet, menyadari Kikan sudah tidak ada lagi di kantin, lantas Sandra pun bertanya ke Bude kantin.

"Neng Kikan udah keluar Neng, barusan. Tadi dia buru-buru banget tapi pesanan Neng Sandra dan Neng Kikan udah dibayarin kok sama Den Lexi."

"Dibayarin Lexi?" Sandra mengerut kan keningnya dan sejenak berfikir. Tumben sekali cowok itu ingin membayar makanan mereka, bahkan selama ini nyaris sekali dia dan Kikan pernah berinteraksi dengan cowok itu, kenapa tiba-tiba dia jadi bersikap sok care begitu.

"Hmm ya udah deh, Bude." Sandra akhirnya berlalu meninggalkan kantin.

****

Briyan, Galang dan Mario masih memandangi Lexi dengan wajah tidak percaya bila mengingat apa yang baru saja terjadi dikantin. Mereka saling berpandangan dan terlihat bingung harus bagaimana caranya menanyakan kepada Lexi tentang apa yang dilakukannya dikantin terhadap Kikan.

"Lo waras kan, Lex?" Briyanlah yang memberanikan diri untuk membuka suara lebih dahulu.

Lexi melirik ke arah Briyan, dan dia tahu apa maksud dari pertanyaan Briyan barusan. "Iya. Gue masih waras," sahut Lexi cuek.

"Lo nyium tuh cewek jadi-jadian di depan semua orang. Lo benar-benar mau jatuhin repotasi geng kita. Lo kan tahu tuh cewek belagunya minta ampun. Ngapain sih harus pake cium dia segala," protes Briyan yang masih tidak mengerti kenapa Lexi sampai melakukan hal sekonyol itu.

"Karena hal itulah gue melakukan hal ini. Meruntuhkan kesombongan dia di depan semua orang dengan cara seperti yang tadi gue lakukan."

Briyan, Galang dan Mario diam sejenak. Memikirkan ucapan Lexi yang memang benar juga menurut pikiran mereka. Reaksi ketiga sahabat Lexi ini terlihat cerah penuh ekspresi.

KIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang