DUA PULUH

4.9K 642 27
                                    

Apaan yaa?
Kenapa cevvatt syekaleee 60 votenyaa?

Kelimpungan Gemi nulisnya ges
Mencari ide dengan berjalan kesana sini biar dapet nulis bagos!

Padahal niatnya Gemi maoo nyantai duluuu😩

***

"DOH ADOHH!"

"Kau ini kenapa sih?" Tanya Arunda kebingungan. Ia baru saja masuk namun sudah disuguhi kegilaan gadis berambut perak dihadapannya.

"Jum." Panggil Amora.

Wajah gadis itu terlihat kusut, rambutnya sudah acak acakan.

"Gue pengen nikah aja deh, gak mau kek gini." Ucapnya dengan wajah nelangsa.

"Aku lelah, aku muak dengan dunia yang kejam ini!" Ujarnya dramatis.

Arunda yang melihat itu hanya menampakkan wajah datar. Orang didepannya ini kalau gila nya kumat ya susah disadarkan.

"Kau kalau tidak bisa diam kulemparkan kau kejurang dibelakang sana." Ucap Arunda, ekspresi wajahnya sudah terlihat kesal melihat segala tingkah Amora.

"Hish! Aku tuh lagi galau. Ngerti gak sih? Jangan rusak hari galauku deh!"

"BERISIK SEKALI SIH KAU INI!" Teriakan Arunda membuat nyali Amora sedikit ciut.

"Iya aku diem ini." Celetuknya.

Arunda menatapnya kesal. "Kau ini!"

"AAA SAKIT, LEPAS WOI SETAN!"

Amora menjerit kesakitan kala telinganya dijewer keras oleh Arunda. Wah, bukan main wanita ini menganiaya dirinya. Sudah ia duga bahwa telinganya pasti akan memerah karena ulah wanita macan ini.

"UDAH WOI UDAH!"

"YA TUHAN KALO AKU MASUK NERAKA TOLONG ARUNDA JUGA MASUKIN KE NERAKA BIAR KITA IMPAS!" Ujarnya berteriak dengan kalimat hiperbola.

"KAU INI MASIH SAJA! NAH, RASAKAN INI!"

"AAAA UDAHH!"

***

"Uh, udara pagi memang paling enak. Gak kayak di tempat gue dulu yang banyak polusi."

Setelah keberangkatan pasukan Kekaisaran Victory ke medan perang, Amora dengan langkah semangat mulai mengeksplor kembali tempat tempat yang menurutnya masih asing.

Walaupun sudah hampir memasuki tiga bulan ia berada disini tak menyurutkan rasa keingintahuannya terhadap hal hal mengenai peperangan.

"Kok perasaan gue gak enak ya? Itu Juminten gak kenapa napa kan disana?" Gumamnya pelan.

"NONA JOY!"

Amora mencari suara itu. Dilihatnya ada seorang prajurit yang berlari dengan tergesa gesa menuju kearahnya.

Oke, kenapa ada prajurit berlari cepat kearahnya?

Setau Amora, ia bukanlah orang penting disini, jatuhnya malah beban sih.

Bisa Amora tebak ini pasti akal akalan Juminten. Posesifnya luar biasa sekali wanita itu.

AMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang