Tre

9 1 0
                                    

"Hari ini terluka, tapi besok masih bisa sembuh." - gema.membiru

●●●

"Jangan sentuh."

"Anjir, masih untung mas nya saya tolongin ya! coba mas liat, jalanan sepi! emang ada yang mau bantu mas nya disini hah?!" ketus Nana yang langsung menarik lengan orang itu melingkar di lehernya dan membantunya berdiri.

Baru akan berjalan orang itu hampir terjatuh karena kaki kirinya yang terasa sakit. Tangan Nana yang semula berada di pundak lantas berpindah di pinggang mas tersebut.

"Gak bisa jalan aja sok sok an gak mau saya bantuin. Ntar mas nya mau mati kedinginan disini?" gerutu Nana sedangkan orang itu hanya mendengus mendengar ucapannya. Tak ayal di dalam hatinya berterima kasih atas bantuan gadis ini.

"Pelan pelan aja jalannya mas, ntar kalo mas nya jatoh saya ikutan jatoh!" ucap Nana sedikit kesal.

Nana langsung mendudukkan orang itu di bangku tunggu halte bus. Sesaat setelahnya ia meregangkan badannya yang terasa pegal.

"Sumpah, mas nya berat banget" gumam Nana tak percaya dan akhirnya bisa menatap wajah orang itu.

Orang itu lagi lagi mendengus dan menatap Nana dengan tajam.

"Bentar mas, saya kayaknya bawa p3k" sahut Nana setelah beberapa detik terdiam menatap wajah orang itu yang terdapat darah.

Nana berbalik dan berlari mendekati mobilnya lalu mengambil kotak kecil berwarna putih.

"Errr... dingin poll" gumamnya merinding.

Nana duduk di samping orang itu dan mulai mengobati luka lukanya seperti pelipis dan sudut bibir lelaki itu.

Lama terdiam Nana akhirnya membuka suara, "Sebelumnya saya bukan tukang urut, jadi saya gak bisa ngobatin kaki mas nya"

"Ntar mas nya ke tukang urut aja, biasanya orang jatoh dari motor langsung di urut. Kalo bawa ke dokter bisa aja si" lanjut Nana setelah selesai mengobati wajah lelaki itu.

"Mas? woy mas nya!" Nana menepuk pelan bahu lelaki itu hingga berjengit kaget.

"Iya, nanti saya ke tukang urut." tutur lelaki itu pertama kali membuka suara.

"Lah?"

"Trus sekarang gimana? saya gak bisa anter mas nya pulang" tanya Nana dengan bingung.

"Saya telpon temen saya dulu" ujar lelaki itu dan mengeluarkan ponselnya. Namun saat dicoba ponselnya ternyata mati karena terkena air hujan.

Nana menghela napas kasarnya, "Mas nya emang definisi beban ya" ucapnya dengan senyum masam lalu kembali menuju mobilnya.

"Nih telpon!" Nana menyerahkan ponselnya pada lelaki itu.

"Halo? siapa?"

"Gue, Aslan. Tolong jemput gue di xxxx, sekarang"

"Ah? oke... gue otw pake mobil man"

"Thanks" lelaki bernama Aslan itu menyerahkan kembali ponsel gadis di depannya.

"Saya tinggal gapapa ya Mas Aslan?" tanya Nana setelah tau nama lelaki itu.

"Iya, gapapa mbak. Makasih sekali lagi" ujar Aslan mengangguk seraya tersenyum tipis.

Nana berbalik memasuki mobilnya dan bersiap pergi. Sebelum benar benar jalan Nana menyempatkan berteriak sesuatu, "MASALAH MOTOR SAYA MINTA MAAF YA MAS, MOTORNYA TADI KE BANTING. SAYA TAU MAS NYA ORANG KAYA, NTAR BELI YANG BARU AJA YA MAS YANG SUCII"

AKU NASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang