"Loh, Jesslyn?" Ucap Fiony kaget, ia perlahan melepas pelukan darinya.
"Kamu ngapain disini?" Lanjut Fiony bertanya.
"Lah, gak boleh emangnya?" Protes Jesslyn.
"Ya boleh, tapi kan binggung aja gitu."
"Kirain, eh ini siapa?" Tanya Jesslyn menunjuk ke Freya.
"Adek kelas aku." Balas Fiony merapihkan hoodienya.
"Freya." Freya menjulurkan tangannya ke arah Jesslyn sambil tersenyum.
"Jesslyn, pacarnya Fiony." Senyum Freya perlahan memudar, dirinya langsung di penuhi oleh banyak pikiran.
"Pacar kak Fio? Bentar, kalo dia pacarnya kak Fio, berarti gua selingkuhannya dong. Dan ini berarti gua ketauan jalan sama cewe orang?"
"Kebiasaan deh mulutnya." Fio menampar bahu Jesslyn.
"Lah tapi kan bener."
"Ya itu kan setahun yang lalu." Protes Fiony.
"Hehe maaf maaf, eh gua duluan ya." Jesslyn melambaikan tangannya lalu meninggalkan Fiony dan Freya.
Freya masih menunduk dengan tatapan kosong. Otaknya masih dipenuhi oleh pikiran yang menyesakkan. Fiony menyadari kalau Freya terlihat murung, ia menyimpulkan bahwa Freya seperti ini akibat perbuatan Jesslyn tadi.
"Duduk dulu yuk." Fiony menarik tangan Freya yang menyadarkan dirinya.
Fiony menarik Freya ke area lounge di depan kasir. Fiony duduk dan mengisyaratkan Freya untuk duduk di depannya. Freya duduk dan menarik napas panjang sebelum membetulkan senyumannya.
"Kamu kenapa?" Tanya Fiony dengan wajah khawatir.
"Kenapa apa kak?"
"Kamu tiba tiba lemes begitu padahal sebelumnya ceria aja, aku ada salah ya?"
"Eh, engga kok kak serius. Aku kepikiran sesuatu aja." Balas Freya dengan senyumnya yang dipaksakan itu.
"Kamu mikirin apa? Kepikiran ucapan Jesslyn tadi ya?"wajah Freya seketika menjadi kaget, Fiony memegang tangan Freya yang ada di atas meja dengan kedua tangannya dan mengelusnya perlahan.
"Maaf ya udah bikin kamu khawatir, aku sama Jesslyn sebenernya udah gak ada apa apa. Kita udah putus enam bulan yang lalu dan sekarang kita cuma temen doang. Maafin dia ya, emang dari dulu mulutnya sering ceplas ceplos gitu." Lanjut Fiony tersenyum.
"E-engga kok kak, aku mikirin tugas tadi. Aku lupa presentasi bagian aku udah di kirim apa belom." Di dalam hati, Freya merasa sangatlah lega.
"Huft, bagus lah kalo begitu." Fiony tersenyum lega, "kamu mau nonton apa mau keliling dulu?"
"Hmm... aku ngikut kakak aja deh."
"Loh kok ngikut aku?"
"Binggung soalnya aku kak."
YOU ARE READING
Peony | Freya-Fiony
FanfictionBunga Peony, memiliki arti sebagai sebuah harapan dan kebahagiaan. Sama hal nya Fiony yang merupakan sumber harapan dan kebahagiaan bagi Freya.