Di kelas yang sedang ramai tanpa guru, Freya terlihat sibuk mengerjakan tugas yang ditinggalkan oleh guru yang sedang rapat di luar sekolah. Ia biasanya menunggu jawaban dari temannya yang sudah selesai. Tapi, dirinya sadar kalau sebentar lagi ia akan naik ke kelas 12. Freya membaca kembali materi yang sudah ditulisnya dan mencoba untuk memahaminya. Di saat yang bersamaan, Olla baru saja kembali ke ruang kelas setelah menongkrong di kantin selama hampir setengah jam.
"Serius amat lu ngerjainnya, lagian juga kan ini cuma catetan doang." Ledek Olla.
"Nyadar bego, bentar lagi kelas 12. Gak mau masuk kuliah lu ya?" Balas Freya tanpa melepas pandangannya dari buku.
"Dih, paling juga abis lulus gua bakal lanjutin bengkel keluarga gua. Lagipula kalo gua ambil kuliah gua bakal ambil swasta di luar negri."
"Halah, lu mah enak ngomong gitu. Udah udah gak usah ganggu gua dah mending lu ngerjain sebelum gua gigit."
"Yakin gak mau liat ke sini?" Ledek Olla tertawa tipis.
"Apaan sih lo-" ucapan freya terhenti karena ia melihat sosok siswi di sebelah Olla.
Gadis di sebelah Olla itu ternyata Jessi. Ia memberikan senyuman sebagai sapaan kepada Freya. Freya dengan cepat membuang pandangannya kembali ke buku.
"Idih idih, ada yang malu malu nih yee..." Olla berusaha menahan tawanya.
"Brisik." Balas Freya singkat.
"Fre, kamu mau coklat gak? Tadi aku beli kebanyakan." Tanya Jessi.
"Umm... mau." Balas Freya bergumam.
"Udahlah, kasih tinggal kasih aja sih Jess." Ucap Olla.
"Nih." Jessi menaruh dua batang coklat di meja Freya.
"Dimakan ya, soalnya kalo engga nanti aku sedih." Lanjut Jessi dengan nada sedikit menggoda.
Bel pergantian jam pelajaran berbunyi, para siswa dan siswi yang berada di luar kelas perlahan kembali masuk.
"Eh aku duluan ya, abis ini guru killer soalnya. Dadah Freya~" Jessi melambaikan tangannya sambil berjalan keluar kelas.
Freya membalai tangan Jessi sambil tersenyum tipis, pipinya sedikit memerah. Dari sampingnya, Olla sedang menahan tawa melihat temannya blushing akibat perbuatan Jessi. Jessi menghentikan langkahnya dan berlari kembali ke meja Freya dan olla.
"Frey, weekend ini kamu free apa engga?" Tanya Jessi.
"Minggu gak ada jadwal apa apa sih, kenapa emangnya?"
"Temenin aku belanja yuk, aku mau beli barang barang buat dekor kamar."
"Hmm... yuk, aku juga mau beli bookshelf baru."
"Oke, nanti aku jemput ya." Jessi berlari dan meninggalkan kelas.
Jessi dengan kecepatan penuh berlari keluar kelas dan hampir menabrak seorang siswa. Freya tertawa kecil melihat kejadian itu dan lanjut menyatat materi di buku. Olla duduk di bangkunya dan menatap Freya dengan posisi kepala yang di tahan oleh tangannya yang bertumpu di meja. Melihat Freya yang tersenyum sambil menulis membuat Olla merasa senang karena itu artinya adalah waktu yang tepat untuk menjahili Freya.
"Ciee... asik banget nih langsung ngedate. Bagi tips dong, perasaan lu gampang banget dah ngedate gitu." Ucap Olla terlihat sedikit memelas.
"Gak usah melas melas gitu, mau lu gua taro di lampu merah?" Balas Freya melirik Olla dengan tatapan tajam.
"Buset sensian banget dah lu, Jessi gak suka tau sama orang yang sensian gitu."
"Mending lu ngerjain tugas deh sebelum gua pukul."
YOU ARE READING
Peony | Freya-Fiony
FanfictionBunga Peony, memiliki arti sebagai sebuah harapan dan kebahagiaan. Sama hal nya Fiony yang merupakan sumber harapan dan kebahagiaan bagi Freya.