Freya membuka pintu kamar lalu melemparkan sling bag ke kursi putarnya. Ia menjatuhkan diri ke kasur dan membiarkan wajahnya tenggelam. "FREYA BEGOOO KENAPA PAKE ACARA NGAMBEK GITU SIH, MALU MALUIN AJA LU FREEEE." Omelnya dalam hati.
BZZTTT...
Hape Freya bergetar karena ia belum mematikan mode silentnya. Freya mengangkat ponselnya dan nama Olla terpampang di panggilan masuk. Ia menekan tombol terima dan menyalakan speaker ponselnya.
"Ciee cieee... gimana nih datenya?" Tanya Olla dengan nada meledek.
"Aduh, ancur banget Lla anjir." Balas Freya.
"Hah? Ancur gimana anjir."
"Pokoknya nanti gua ceritain dah, lagi mumet banget nih pala gua."
"Eh, tadi si adel cerita ke gua kalo dia ketemu sama kalian."
"Eh sumpah ya anjir, temen lu tuh bener bener gak punya adab ya...." Freya lanjut membicarakan tentang Adel bersama Olla.
".... makanya kan gua selalu bilang kalo ketemu FloDel tuh harus kabur sebelum mereka notice elu." Olla tertawa kecil.
"Eh Lla, gua mau nanya deh." Freya tiba tiba mengalihkan topik.
"Nanya apaan?"
"Kalo misal lu lagi suka sama seseorang, terus lu tau kalo dia deket banget sama orang lain. Menurut lu, pantes gak sih kalo lu sakit hati pas ngeliat mereka mesra mesraan?"
"..." Olla terdiam tidak tahu ingin menjawab apa.
"Eh Fre, kan tadi gua lagi jalan jalan ya kan. Nah gua masa ngeliat mobil sport yang kursinya ada empat anjir. Terus...." Olla membuka topik pembicaraan baru untuk menghindari pertanyaan Freya.
"ANJIR," teriak Freya kaget, "HOODIE KAK FIO KEBAWA SAMA GUA SIALAN."
Olla terdiam mendengar kelakuan bodoh temannya itu.
"Tolol." Ucap Olla singkat.
"Eh sumpah ini gimana Lla." Tanya Freya panik.
"Ya balikin lah besok, repot amat."
"Ah tapi gua takut ketemu sama Kak Fio anjir."
"Lebih takut nyamperin apa disamperin?"
"Disamperin sih."
"Tuh tau."
"Yaudah lah, gua mau mandi dulu." Freya mematikan panggilan dan melirik ke hoodie milik fiony.
Freya meraih ke hoddie tersebut dan mencium baunya. Bau parfum miliknya yang tercampur dengan parfum Fiony membuat Freya semakin galau. Ia mengambil napas dalam sebelum berdiri dan pergi ke kamar mandi.
Keesokan harinya, Freya dan Olla sedang berjalan masuk melalui gerbang sekolah. Olla teringat kalau ia ingin membeli sesuatu dari kantin dan menyuruh Freya naik terlebih dahulu. Di lantai atas, Freya melihat Fiony yang sedang bersantai menyender railing depan kelasnya. Freya sedikit ragu namun ia memberanikan dirinya untuk menghampiri Fiony.
"Kak Fio-" Ucapan Freya terhenti saat melihat Indah keluar dari kelas.
Indah mengobrol dengan Fiony sambil bercanda. Mereka saling mencubit satu sama lain dan tertawa lepas. Tapi Freya masih ingin mengembalikan hoodie milik Fiony. Namun saat dirinya melihat Indah yang memegang dagu Fiony dan menggodanya, hati Freya terasa sangat sakit. Ia berbalik badan dan berjalan menjauh.
"FREYA!" Teriakan dari Fiony membuat dirinya membeku.
Langkah kaki yang semakin mendekat membuat jantung Freya bedetak tidak karuan. Dirinya berteriak di dalam hati menyuruh kakinya untuk melangkah. Namun, kakinya yang sudah terlajur membeku hanya bisa terdiam.
YOU ARE READING
Peony | Freya-Fiony
FanfictionBunga Peony, memiliki arti sebagai sebuah harapan dan kebahagiaan. Sama hal nya Fiony yang merupakan sumber harapan dan kebahagiaan bagi Freya.