02. How are you?

11 4 0
                                    

Upacara kematian duke Henry berjalan dengan khidmat semua orang dari penjurun wilayah barat datang untuk mengucapkan salam perpisahan mereka kepada orang yang telah berjuang sampai akhir hayatnya untuk membela wilayah barat.

Semua orang merasakan perasaan duka mereka juga sama-sama merasakan kehilangan, bagaimana tidak semasa hidup duke henry masyarakat kalangan bawah selalu diperhatikan dan sebisa mungkin tidak kekurangan.

Membuat semua orang menyayangi duke henry dengan segenap jiwa. Beliau yang selalu menyempatkan diri untuk menyapa rakyatnya dengan berkeliling ke pasar dengan perasaan hangat.

Walaupun dengan keadaan yang tak kunjung membaik, karena wilayah barat dan timur sama-sama berperang yang tidak tau sampai kapan akan berlanjut.

Keluarga duke henry adalah orang-orang yang baik, semua orang saling menjaga dan melindungi satu sama lain.

Illivien menggingat semua hal itu, bagaimana sang ayah akan menemaninya disaat dia tidak bisa tertidur akibat bermimpi buruk, juga ayahnya akan menjadi orang yang serius setiap kali akan mengajari Illivien bela diri. Semua peristiwa Illiviren bersama ayahnya terulang kembali dalam fikirannya, kini semuanya hanyalah kenangan melihat peti yang didalamnya terdapat tubuh dari Henry akan segera dimasukkan ke tempat kremasi, Illivien tidak bisa menahan tangisannya ia merasa tak berdaya melihat peti itu masuk ke dalam tempat kremasi.

Bersamaan dengan itu Lionel memalingkan wajahnya tidak dapat menyaksikan hal yang selama ini ia benci, kehilangan orang yang ia sayangi. Ayahnya menjadi sosok yang berperan besar dalam hidupnya karna menggantikan peran ibunya, Glorie yang meninggal karena perbuatan orang-orang timur yang mengincar keluarganya dan berimpas kepada ibunya, membuat Lionel merasakan sesak saat kehilangan ibunya sudah membuatnya cukup terpukul dan sekarang ia harus menerima kenyataan bahwa nyawa sang ayah juga harus direnggut dari sisinya.

Lionel memeluk Illivien sambil menggucapkan kalimat-kalimat penenang berharap Illivien tidak akan berlarut dalam kesedihannya. Lionel juga tidak mau melihat Illivien harus kembali menanggung beban akibat menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Glorie dibunuh dengan kejamnya.

Proses kremasi berjalan seiring dengan tangisan Illivien, membuat siapapun yang menyaksikan hal itu akan merasakan hal yang sama.

Saat semua orang tengah bersedih dengan hal tersebut, orang kepercayaan Lionel menghampirinya dan membisikan sesuatu kepadanya.

"Apa yang mereka lakukan disini!" Ujar Lionel dengan raut muka yang berubah menjada amarah.

"Maafkan saya tuan tetapi pasukan yang berjaga didepan tidak dapat menahan orang-orang itu untuk masuk ke sini" ucap Austin yang menjadi orang kepercayaan Lionel, Austin berusaha memelankan suaranya agar semua orang tidak mengetahui hal tersebut.

"Usir mereka dari sini atau kepalamu yang menjadi imbalannya" ujar Lionel dengan tegas dan jelas.

"Tidak usah repot-repot mengusir saya dari sini, saya disini hanya ingin memberikan kalian negosiasi sekaligus memberikan salam terakhir saya untuk duke Henry" ujar Javier dengan lantang dan raut wajah yang tegas. Ia kemudian turun dari kuda putih yang ia tunggangi.

Lionel terkejut sekaligus menahan amarahnya melihat pasukan dari timur telah sampai dihadapannya, entah apa yang mereka pikirkan sampai-sampai membawa mereka pergi dari wilayah timur ke barat.

Lionel yang baru menyadari bahwa Illivien masih berada ditempat yang sama yang akan membuat keberadaan Illivien berbahaya jika terus berada disini menoleh ke arahnya dan memberi sinyal untuk membawa Illivien pergi dari tempat ini.

Sebelum membiarkan Illivien pergi Lionel berbalik dan mengatakan "pergilah isa aku akan menyusulmu" dengan raut wajah yang berubah menjadi sendu.

"Aku akan menunggumu kak, jangan mati" ujar Illivien membalas tatapan Lionel dengan sedikit amarah didalam tatapannya.

The Warlord WorstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang