◾ Chapter | 13

975 50 0
                                    

••••

Jillian di bawa ke sebuah pusat perbelanjaan yang sangat besar oleh Kay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jillian di bawa ke sebuah pusat perbelanjaan yang sangat besar oleh Kay. Berkali-kali gadis itu mengatakan pada Kay bahwa dia tidak pantas untuk berada di tempat ini, tapi respon pria itu malah mencercanya dengan kalimat kalimat tajam membuat Jillian akhirnya menurut.

Padahal semalam Jillian kita Kay akan mempertahankan sisi hangatnya. Tapi sepertinya itu hanya bayangannya saja.

Jadi di sini lah mereka saat ini, di sebuah toko dengan brand ternama yang menjual berbagai jenis tas, jam tangan, sandal, dan aksesoris wanita. Yang membuat Jillian tidak bisa berkata-kata ketika melihat satu barang yang harganya menyampai puluhan juta bahkan ada yang sampai ratusan juta.

“Kay kau saja, aku tidak membutuhkan barang-barang seperti ini.” Jillian menahan tangan Kay yang akan mengambil sebuah tas yang tidak dia sukai karena bentuknya cukup aneh.

“Aku tidak menyuruhmu untuk menolak.” Kay tidak menghiraukan Jillian yang terus mengusiknya.

“Terserah kau saja.” lebih baik Jillian mengalah daripada berdebat yang tidak ada ujungnya.

Rupanya Jillian salah besar mengatakan begitu, tiba-tiba saja Kay mengatakan pada pegawai jika dia akan membeli seluruh barang yang ada di toko membuatnya tidak bisa bernafas.

“Kay jangan gila.” Jillian mencubit pinggang Kay tapi pria itu tidak bergeming. Rasanya Jillian ingin menangis bingung harus bagaimana mencegah Kay agar tidak membeli seisi toko.

Keluar dari sana wajah Jillian di tekuk karena Kay tetap pada pendiriannya, membeli seluruh barang yang ada di toko. Mereka menjadi pusat perhatian karena di belakangnya beberapa pengawal membawa banyak paper bag berisi belanjaan Kay yang akan di kirim langsung ke rumah.

Tatapan dari orang-orang membuat Jillian rasanya ingin hilang seketika. Sedangkan pria di sampingnya malah berjalan dengan sombongnya. Dagu yang diangkat, tangan di masukkan ke dalam saku celana tak lupa juga kacamata hitam yang tersangkut di hidung mancungnya.

Karena sibuk dengan pikirannya, Jillian tidak sadar dengan langkahnya hingga menabrak seseorang dan sebotol minuman tumpah di badannya. Jillian memejamkan matanya ketika orang itu berteriak memarahinya dengan bahasa yang tidak mengerti.

“Apakah matamu tidak berfungsi hah!” Yang pasti orang itu memarahinya.

“Jaga bicaramu, saya meminta maaf atas nama istri saya.” orang itu pun berlalu setelah Kay berbicara dengan aura intimidasi yang begitu kentara.

Sumpah Jillian baru mendengar Kay berbicara dengan bahasa negara ini.

Tangannya di tarik Kay, karena mereka masih berada di Mall, pria itu membawanya ke sebuah toko pakaian. Jillian harus mengganti pakaiannya yang basah. Untung saja tadi badannya tersiram air putih bukan sejenis minuman yang akan membuat tubuhnya lengket.

LABYRINTHINE [Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang