Bagian 4

13 0 0
                                    

Plakkkk!!!

Tamparan yang cukup keras pun mendarat di pipi Daffin yang mulus itu. Dia yang saat itu sedang berbicara dengan seseorang merasa sangat terkejut dan tidak menyangka akan mendapat tamparan yang cukup keras dari gadis cantik yang dari tadi terus saja mengaku sebagai kekasihnya itu.

"Kamu?" Ucap Daffin sambil menatap gadis itu dengan tatapan herannya.

Gadis cantik itu pun membalas tatapan heran itu dengan tatapan tajamnya. Dia benar-benar menunjukkan betapa kesal dan marahnya dia saat itu. Karena dia melihat orang yang begitu dicintainya itu sedang berpelukan dengan wanita lain.

Dan saat itu wanita yang bersama dengan Daffin juga cukup terkejut melihat Daffin tiba-tiba saja ditampar oleh seorang gadis yang tidak dikenalnya.

"Maaf, mbak ini siapa ya?" Tanya wanita itu kepada gadis itu alias Nesya.

Nesya tidak menjawab pertanyaan wanita itu. Ia tetap fokus mengarahkan tatapannya ke arah Daffin. Karena saat itu Nesya merasa tidak percaya Daffin tega melakukan semua ini kepadanya.

Melihat tatapan gadis itu begitu tajam ke arahnya, Daffin pun merasa tidak nyaman. Dia lalu mencoba untuk berbicara dengan gadis itu.

"Kamu?"

"Iya, kenapa? Kamu kaget ya lihat aku ada di sini?"

Saat mendengar perkataan itu Daffin sedikit melirik ke arah wanita yang berada di sampingnya itu.

Wanita itu pun menatap Daffin dengan tatapan bingungnya.

"Kamu kenal sama mbak ini Fin?" Tanya wanita itu pada Daffin.

Daffin tidak menjawab. Dia malah kembali mengarahkan tatapannya ke arah gadis yang berdiri tepat di depannya saat itu. Gadis itu alias Nesya benar-benar membuat Daffin bingung, karena sedari tadi dia terus saja mengaku sebagai kekasihnya Daffin. Sementara Daffin sama sekali tidak ingat tentang hal itu.

Melihat Daffin kembali menatap gadis yang tidak dikenalnya itu, wanita yang berdiri di samping Daffin pun merasa curiga. Dia lalu kembali mencoba bertanya kepada Daffin.

"Fin, kok kamu nggak jawab pertanyaan aku? Kamu kenal ya sama mbak ini?"

Daffin tidak menjawab, dia memilih untuk tetap diam. Karena dia masih bingung dan tidak tahu harus berkata apa pada wanita yang ada di sampingnya itu.

Melihat sikap Daffin seperti itu Nesya pun merasa kesal.

"Kenapa kamu diam aja cupu? Kamu nggak mau jawab pertanyaan mbak yang ada di samping kamu itu?"

"Hah? Cupu?!"

Wanita itu sedikit terkejut mendengar gadis yang tidak dikenalnya itu memanggil Daffin dengan sebutan cupu.

"Sorry mbak. Kenapa mbak manggil Daffin dengan sebutan cupu ya?"

"Ohh, jadi mbak nggak tau ya? Itu adalah panggilan sayang saya ke Daffin mbak."

"Panggilan sayang?"

"Iya."

"Jadi mbak ini pacarnya Daffin?"

"Iya. Saya ini pacarnya Daffin, mbak"

Wanita itu kembali terkejut mendengar pengakuan dari gadis yang tidak dikenalnya itu. Dia yang sudah cukup lama mengenal Daffin tidak pernah mendengar ataupun melihat Daffin memiliki seorang kekasih. Oleh karena itu dia merasa tidak percaya dengan perkataan gadis itu.

"Fin, benar apa yang dikatakan sama mbak ini?" Tanya wanita itu sambil menatap Daffin dengan tatapan bingungnya.

Saat itu Daffin pun hanya diam dan tetap tidak menjawab pertanyaan dari wanita yang berada di sampingnya itu. Karena dia sendiri merasa bingung dengan apa yang dialaminya saat ini.

Kamu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang