Part 4

2.4K 231 7
                                    

.

.

.

.





          "Semenjak kakek meninggal, kakek selalu datang dimimpiku. Dia selalu mengatakan padaku untuk hidup seperti biasa walaupun akan ada hal aneh yang terjadi padaku. Hal itu memang benar aku merasakan hal aneh 100 hari setelah kakek meninggal. Ketika melihat orang lain aku seperti mendapatkan sebuah bisikan kematian. Aku bisa membaca waktu kematian seseorang 40 hari sebelum hari kematiannya. Kakek juga berpesan dimimpiku jika orang itu mempunyai masalah yang cukup berat maka aku harus menyampaikan padanya perihal waktu kematiannya. Hal itu sungguh mengangguku hingga sekarang. Setelah kakek meninggal aku juga mudah dirasuki oleh roh. Roh itu memang tidak mencelakai ku dan orang lain namun karena kepribadian roh itu berbeda denganku membuat image ku aneh dimata orang lain. Mereka benar-benar menganggabku orang yang aneh.." Jelas Jin pada seorang dokter yang berada didepannya. Dokter itu terlihat mendengarkan dengan seksama terhadap permasalahan Jin.


          "Kapan terakhir kali kau memberitahu orang lain perihal kematiannya?" Tanya dokter itu pada Jin membuat Jin memutarkan bola matanya mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.


          "Hari kedua Winter Festival disekolahku, 5desember. Aku melihat seorang murid satu sekolah denganku sedang duduk disebuah kursi piano dikelas musik sambil mengetuk tuts piano dengan jari telunjuknya. Aku bisa membaca waktu kematiannya yaitu dihari itu juga tepat saat salju pertama akan turun. Aku terus mengikuti lelaki itu kemana ia akan pergi karena kupikir aku bisa menyelamatkannya atau menunda kematiannya. Ia pergi kesebuah toko bunga membeli sebucket bunga lili putih kemudian toko music membeli sebuah miniatur piano yang terbuat dari kaca. Ketika merasakan cuaca yang semakin dingin aku semakin resah karena ku pikir salju benar-benar akan turun sebentar lagi. Segera kuhampiri lelaki ber-sweater abu-abu itu lalu mengatakan perihal waktu kematiannya sebentar lagi. Aku hanya memintanya untuk benar-benar melakukan apa yang akan ia lakukan dengan baik. Tapi ia marah padaku bahkan ia juga memukulku dengan tinjunya saat itu juga miniatur piano itu terlempar terkena benturan trotoar. Miniatur dari kaca itu benar-benar rusak hingga melukai tangannya sendiri. Setelah menatapku dengan tajam dia pergi meninggalkanku begitu saja. Aku benar-benar tidak ingin ikut campur jadi aku tidak mengikutinya lagi.." Jelas Jin panjang lebar dengan wajah sedihnya. Jin merasa bersalah pada lelaki itu terhadap apa yang ia lakukan karena lelaki itu seperti sedang mempersiapkan sesuatu yang manis untuk seseorang yang ia cintai dihari itu.


          "Lalu ia meninggal?" Tanya dokter itu penasaran sambil melipat tangannya karena mulai tertarik dengan permasalahan Jin.


          "Aku tidak tau." Jawab Jin bingung.

          "Mari kepermasalahan awal! Kau perlu menyelesaikan misteri kakekmu dulu. Kau harus mencari tau tentang lelaki bersweater abu-abu itu. Kau cari tau indetitasnya selengkap mungkin lalu kembalilah ketempat ini jika kau berhasil memecahkan identitasnya.." Saran dokter itu dengan tersenyum pasti membuat Jin bingung.


          "Jika benar ia meninggal apa yang harus kulakukan?" Tanya Jin bingung

          "Kau harus mencari tau semuanya! Bagaimana ia bisa meninggal apa permasalahan orang itu. Pikiranmu terganggu karena orang itu hingga membuatmu blank. Kau harus menyelesaikan akar permasalahanmu agar kau tenang.." Jelas dokter itu lagi dengan suara pastinya.

Love In ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang