Part 6

1.9K 179 5
                                    





 





          "Bagaimana apa ia sudah meninggal?" Tanya dokter itu pada Jin dan dibalas dengan anggukan pelan oleh Jin.


          "Dia meninggal.." Jawab Jin datar.

          "Lalu kau menemui keluarganya?" Tanya dokter itu lagi.

          "Aku hanya melihat adiknya dari jauh. Adiknya terlihat sangat terpukul.."

          "Kau mengenalnya?"

          "Tidak. Tapi dia memang satu sekolah denganku. Namanya Min Yoon Gi."

          "Apa dia punya seorang pacar?"

          "Hhmm?" Tanya Jin bingung sambil mengangkat kepalanya. Karena hal itu tak terpikirkan sama sekali olehnya.


          "Menurutku lelaki itu membeli lili putih dan miniatur piano untuk adik perempuan atau pacarnya. Jika ia punya adik perempuan bagaimana dengan pacar? Seberapa yakinkah kau bahwa dia tidak punya pacar?"

          "Aku harus mencari tau?"

          "Kau bisa mendatangi dan menanyai adiknya. Setidaknya kau harus membantu nya. Kau juga bisa membawanya kesini. Sepertinya ia juga membutuhkan konseling." Saran dokter itu tersenyum tipis sebagai tanda bahwa ia turut prihatin dengan masalah ini.

          "Baiklah.." Jawab Jin pasti dan membalas senyuman tipis itu dengan senyuman tipis pula.







 

          Ditepi jalan terlihat seorang perempuan dengan setelan musim dingin tengah berdiri dibawah lebatnya salju yang turun. Ia menatap lurus kearah sebuah gerbang sekolah dengan tatapan yang sedih. Ketika bel berbunyi pukul 5 sore perempuan itu langsung melangkahkan kakinya untuk mendekati gerbang dan menyender ditemboknya untuk menunggu seseorang dari ratusan orang yang akan keluar dari gerbang. Wajahnya yang ditutupi oleh scarf tebal berwarna hitam beserta tatapan nya yang kosong namun tajam membuatnya terlihat begitu misterius.


          Sudah satu jam ia berdiri didepan gerbang namun yang dilakukan oleh perempuan itu hanya terus berdiri tak peduli dengan dinginnya cuaca. Sesekali ia melihat jam tangan berwarna coklat yang terlingkar sempurna ditangannya dengan tatapan terdesak. Ia seperti tidak punya waktu yang lama untuk terus berdiri menunggu hal yang tak pasti didepan sana.

Love In ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang