1

35 0 0
                                    

aku masih tetap dalam keadaan yang sama,
tidak baik baik saja.
aku kacau
aku lelah
aku ingin menyerah.

-aku menyerah -

pagi ini cuaca memang sedikit mendung. rintik gerimis membuat suasana sedikit dingin.

gadis itu terbangun lalu bangkit dari dinginnya lantai tempatnya tertidur semalam.

dia membersihkan darah kering yang berada dilantai menggunakan tisu basah yang tersedia di meja belajar.

setelah bersih, gadis itu menaruh tisu penuh darah kering itu pada kantong plastik berwarna hitam. Kemudian dia simpan di lemari pakaian.

sepi, ya rumah ini memang selalu sepi layaknya tidak berpenghuni.

ibunya sibuk bekerja, sedangkan kakak perempuannya sudah menikah dan kini tinggal bersama suaminya.

jangan bertanya soal ayah, karena itu cukup sensitif untuk dibahas oleh gadis cantik bernama Syeira Anindita. lebih tepatnya ayah adalah luka pertama baginya.

Syeira bergegas bersiap untuk ke sekolah. setelah selesai, dia mengobati tangannya kemudian memakai Hoodie berwarna hitam untuk menutupi luka sayatan pada pergelangan tangan.

selembar kertas dan uang berwarna merah tertimpa gelas kaca berisi susu yang tersaji di meja makan. ibunya telah menyiapkan sarapan untuknya sebelum berangkat bekerja.

Beliau memang sibuk, ya Syeira akuin itu. tapi untungnya beliau masih menyempatkan waktu untuk memperhatikan dirinya, meskipun terkadang dia sendiri merasa ibunya lebih sibuk dengan kertas kantor dari pada dirinya yang berada di rumah.

jika dipikir selama ini dia jarang sekali berbicara secara langsung dengan Wardah, ibunya. mereka berkomunikasi lewat pesan ataupun telepon.

kurangnya bertatap muka dan bercerita apa yang dirasa, membuat Syeira sulit menyampaikan isi hatinya kepada Wardah.

hubungan anak dan ibu layaknya orang asing berada dalam satu rumah.

menjadi anak yang tumbuh tanpa figur seorang ayah memang begitu sulit bagi Syeira. Dimana saat ada pengambilan raport hanya ibunya yang datang atau terkadang Nara kakaknya. Tidak seperti temannya yang lain, mereka selalu didampingi oleh ayahnya.

sulit memang untuk tidak iri dengan kehidupan orang lain. Setiap malam bahkan saat waktu sedang tidak disibukkan dengan kegiatan apapun, Syeira sering kali melamun dan berandai andai.

mama berangkat kerja ya Sye, jangan lupa sarapan dulu sebelum berangkat.

Tulisan itu sudah biasa Syeira dapatkan setiap kali sarapan pagi.

ingin protes rasanya percuma. Ibunya bekerja juga untuk dirinya. Yang harus dia lakukan kali ini hanya berusaha mandiri dan memaklumi keadaan.

*****

SMA Trisakti menjadi sekolah tempat Syeira belajar. dia masih duduk di kelas 10 IPA 3 sejak 6 bulan lalu.

tidak banyak murid mengenal Syeira. dia gadis yang terkenal pendiam dan jarang sekali berbicara.

bahkan tidak ada satupun murid yang berteman dengannya. Bukan karena mereka tidak mau, tapi tidak tahu caranya mendekati Syeira si gadis dengan tatapan kelam.

aku menyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang